Setitik Noda dari Performa Terbaik MU
Cristiano Ronaldo menodai kemenangan Manchester United atas Tottenham Hotspur. Manajer MU Erik ten Hag berjanji akan memberikan sanksi kepada "CR7" atas sikap tidak profesionalnya di akhir laga.
MANCHESTER, KAMIS – Manchester United menampilkan performa terbaik di era Erik ten Hag ketika melibas Tottenham Hotspur 3-0 di Stadion Old Trafford, Kamis (20/10/2022) dini hari WIB. Hanya saja, kemenangan itu dinodai dengan aksi tidak profesional Cristiano Ronaldo yang meninggalkan bangku cadangan sebelum laga berakhir.
Pemain yang telah menyumbangkan 148 gol untuk tim berjuluk “Setan Merah” itu bukan pertama kali melakukan aksi tidak terpuji itu. Sebelumnya, Ronaldo pulang lebih dini sebelum laga pramusim MU kontra Rayo Vallecano di Old Trafford rampung, 31 Juli lalu. Kala itu, Ronaldo hanya bermain satu babak.
Ten Hag tidak memberikan hukuman disiplin atas sikap Ronaldo di laga pramusim itu. Namun, juru taktik asal Belanda itu memastikan, tindakan Ronaldo meninggalkan rekan setimnya menuju ruang ganti sebelum pertandingan melawan Spurs selesai akan berujung tindakan tegas.
“Saya akan menangani masalah itu besok (Kamis waktu setempat). Saya hanya ingin fokus kepada tim,” ujar Ten Hag kepada Sky Sports.
Ronaldo merasa tidak puas dengan keputusan Ten Hag yang tidak menurunkannya di laga itu. Meskipun telah melakukan pemanasan sejak awal babak kedua, “CR7” tetap tidak dimainkan Ten Hag.
Ketika memutuskan untuk mengganti dua pemain depan, Anthony dan Jadon Sancho, Ten Hag tidak sekalipun memanggil Ronaldo. Anthony diganti oleh gelandang bertahan, Scott McTominay dan Anthony Elanga menggantikan Sancho.
Setelah menyaksikan Elanga masuk ke dalam lapangan, Ronaldo tidak menuju bangku cadangan skuad MU. Ia justru berjalan ke dalam lorong ruang ganti pemain.
Keputusan Ten Hag untuk tidak memainkan Ronaldo menghadapi tim enam besar Liga Inggris lainnya juga terjadi ketika MU dihancurkan Manchester City, 3-6, 2 Oktober lalu. Kemudian, Ronaldo juga terlihat tidak puas ketika Ten Hag menggantinya di menit ke-72 pada laga menghadapi Newcastle United, akhir pekan lalu.
Dia benar-benar berpikir dirinya lebih besar dari pada klub (MU). Itu aksi yang egois.
Ketika ditanya apakah dirinya sempat berbicara dengan Ronaldo sepanjang laga kontra Spurs, Ten Hag menjawab, “Saya melihat dia, tetapi saya tidak berbicara dengannya”.
Danny Mills, pakar sepak bola Sky Sports, mempertanyakan sikap tidak profesional Ronaldo yang mencoreng performa apik timnya yang mampu mengalahkan Spurs dan menjaga persaingan untuk menembus empat besar. “Mereka menang 2-0, apa yang perlu ia permasalahkan? Jika kalah 0-2, wajar ia marah dan saya akan memahami sikapnya itu,” kata Mills.
Mills menambahkan, “Dia benar-benar berpikir dirinya lebih besar dari pada klub (MU). Itu aksi yang egois. Aksi Ronaldo itu menunjukkan sikap tidak hormat kepada tim, manager, dan fans”.
Penampilan ideal
Di luar kontroversi Ronaldo itu, Ten Hag sangat puas dengan performa anak asuhnya. Spurs adalah tim papan atas ketiga yang ditumbangkan MU di Old Trafford pada musim ini. Sebelumnya, Setan Merah menumbangkan Liverpool dan Arsenal.
Baca juga : Gemerlap Gol ke-700 Ronaldo
Namun, performa menghadapi Spurs jauh lebih baik dibandingkan saat melawan dua tim tersebut. Selain unggul di papan skor, MU juga memeragakan performa sangat dominan atas tim “Si Lili Putih”, sebutan Spurs. Gol yang dicetak Fred pada menit ke-47 dan Bruno Fernandes pada menit ke-69 dilengkapi oleh penampilan tanpa cela MU.
MU menguasai permainan dengan catatan 52 persen penguasaan bola. Mereka pun mencatatkan keunggulan dalam duel sukses dan duel udara. Dalam duel sukses MU mencatatkan tingkat kesuksesan 57 persen dan 61 persen untuk persentase kemenangan duel udara.
Dalam urusan kreasi peluang, Spurs juga kewalahan mengimbangi MU. Tim tuan rumah menciptakan 28 tembakan. Sedangkan, Spurs hanya melakukan sembilan tembakan. Catatan 28 tembakan itu adalah kreasi peluang terbanyak yang dicatatkan satu tim pada satu pertandingan di Liga Inggris musim ini.
Beruntung Spurs memiliki kiper, Hugo Lloris, yang melakukan delapan penyelamatan cemerlang. Tanpa performa apik Lloris, Spurs bisa pulang dengan kekalahan lebih telak.
Baca juga : Masa ”Terbenam” Mendekati Cristiano Ronaldo
“Saya melihat penampilan luar biasa dari semua pemain, 11 pemain utama dan (tiga) pemain pengganti. Kami bermain sebagai sebuah tim, baik ketika bertahan maupun menyerang. Saya senang dengan itu,” kata Ten Hag.
Sementara itu, Manajer Spurs Antonio Conte mengakui MU lebih pantas meraih kemenangan dibandingkan skuadnya. Ia menilai, pemainnya banyak melakukan kesalahan dan gagal menjalankan strategi dengan baik, sehingga tidak bisa keluar dari tekanan MU di sepanjang laga.
“Saya harus jujur, ini bukan pertama kali kami tidak berdaya menghadapi tim kuat di musim ini. Kami memiliki posisi bagus di klasemen, tetapi ketika menghadapi pertandingan level tinggi, kami sangat menderita,” ujar Conte yang merujuk kekalahan timnya dari Arsenal dan MU serta bermain imbang kontra Chelsea.
Dengan hasil melawan MU, Conte sekali lagi menolak jika timnya dianggap sebagai salah satu pesaing juara Liga Inggris edisi 2022-2023. Ia bersikap realistis dengan menganggap timnya lebih berambisi mengejar tiket Liga Champions.
Baca juga : MU Tertawa di Atas Kenaifan Arsenal
“Seringkali saya mendengar bahwa kami adalah pesaing juara. Saya pikir kami masih butuh waktu lebih panjang untuk membangun tim demi mengejar titel liga. Dalam 11 bulan, Anda tidak bisa membentuk tim yang awalnya berada di peringkat kesembilan untuk menjadi pesaing juara,” ucapnya.
Dengan hasil di Old Trafford itu, Spurs tetap berada diperingkat ketiga dengan 23 poin. Adapun MU masih berada di posisi kelima dengan koleksi 19 poin. (REUTERS/SAN)