Sauq Waqif Menggeliat Sambut Piala Dunia
Para pedagang suvenir dan pelaku UMKM di Qatar bersiap menyambut Piala Dunia. Beberapa pekan jelang pembukaan, pasar-pasar dan seantero kota Doha menggeliat menyambut penggemar sepak bola ke Qatar.
> Penggemar sepak bola akan menyesal bila melewatkan Souq Waqif dari daftar kunjungan ke Qatar.
> Pemerintah Kota Doha disebut menghabiskan puluhan miliar dollar AS untuk mempercantik sudut-sudut kota, termasuk membenahi angkutan umum dan infrastruktur.
> Piala Dunia diyakini akan memperkuat dan mengubah persepsi khalayak internasional terhadap Qatar dan Doha.
DOHA, SELASA – Pasar-pasar yang ada di ibu kota Qatar, Doha, mulai menggeliat seiring pembukaan Piala Dunia yang akan berlangsung beberapa pekan lagi. Para pelaku usaha kecil dan menengah di kota tersebut memutar otak untuk menarik turis-turis asing agar betah berlama-lama dan membeli produk khas mereka. Pertunjukan khas Qatar dan unta diyakini akan menjadi daya tarik bagi turis.
Piala Dunia Qatar 2022, yang berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember, diperkirakan bakal menyedot setidaknya satu juta orang penggemar sepak bola. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Qatar sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional.
“Akan ada kerumunan besar di sini. Kami belum pernah mengalami hal seperti ini,” kata Abdul Rahman Mohammed Al-Nama, Kepala Souq Stables, yang menyediakan jasa mengendarai unta dan kuda poni di Pasar Souq Waqif di Doha, Qatar, Selasa (25/10/2022).
Baca juga : Piala Dunia Qatar 2022, dari "Branding” Wisata hingga Menyuarakan Perdamaian
Abdul mengatakan, para pedagang di Pasar Souq Waqif antusias menyambut Piala Dunia. Sebelum Piala Dunia dibuka secara resmi saja, kata Abdul, pengunjung pasar mulai meningkat secara perlahan. Dia tidak dapat membayangkan seberapa banyak turis dan pengunjung yang akan datang ke Pasar Souq Waqif saat Piala Dunia berlangsung.
Souq Waqif merupakan sebuah pasar oleh-oleh yang sudah cukup lama berdiri di pusat kota Doha. Pasar ini berdiri sekitar awal abad ke-20. Selama ini, Souq Waqif menjadi salah satu tempat wisata sekaligus berbelanja oleh-oleh khas Qatar.
Pasar ini terdiri dari lorong-lorong sempit. Di lorong-lorong itulah para pedagang cendera mata menjajakan barang-barangnya sambil berdiri dan berteriak kepada pengunjung. Oleh sebab itu pula pasar ini dinamakan Souq Waqif. Dalam bahasa Qatar, Souq artinya "Pasar" dan Waqif berarti "Berdiri".
Sempat terbakar pada 2003, Souq Waqif telah dibangun kembali dan bertransformasi menjadi lebih megah. Gang-gang untuk pejalan kaki dibuat melengkung, sejalan dengan proyek besar untuk meregenerasi pusat kota menjadi lebih ramah pejalan kaki.
Pemerintah Kota Doha disebut menghabiskan puluhan miliar dollar AS untuk mempercantik sudut-sudut kota, termasuk membenahi angkutan umum dan infrastruktur.
Sebagaimana dikatakan Abdul, beberapa pekan jelang Piala Dunia, Sauq Waqif bersolek dan menjadi lebih meriah dibandingkan hari-hari biasa. Terlihat kotak penuh mainan unta dari kayu, piring dengan gambar gedung pencakar langit Qatar, kalung emas, topi sepak bola, dan syal tiba setiap hari di sana. Para pedagang dengan sabar menunggu penggemar Piala Dunia tiba.
Yasmine Ghanem, anggota tim nasional golf wanita Qatar yang kebetulan tengah mengunjungi Souq Waqif, menuturkan, banyak makanan, suvenir, dan atraksi yang bisa didapatkan pengunjung di pasar ini. Ia meyakini para penggemar sepak bola akan menyesal bila melewatkan Souq Waqif dari daftar kunjungan ke Qatar.
Penggemar asing "akan bersenang-senang", kata Yasmine Ghanem, anggota tim golf wanita nasional Qatar berusia 28 tahun, yang duduk di kafe Souq Waqif sambil minum kopi dan makan pancake.
“Para penggemar dari negara luar akan senang ada di sini. Ini akan menjadi perpaduan yang hebat antara budaya Arab dan sepak bola,” ujarnya.
Baca juga : 2022 Al Rihla, Mahakarya Terbaru Adidas untuk Piala Dunia 2022
Setiap malam, teras-teras toko di sana sekarang dipenuhi orang-orang yang minum kopi dan mengisap pipa tembakau shisha, rokok khas Arab. Beberapa ekor unta juga tampak disimpan di sebuah kandang dekat alun-alun kota sebagai daya tarik bagi wisatawan.
“Saya rasa banyak wisatawan yang ingin melihat unta dan berfoto dengan mereka, karena unta tidak ditemukan di Eropa dan Asia Timur,” kata Yasmine.
Mulai bersolek
Sementara di sejumlah titik di pusat Kota Doha, beberapa pekerja terlihat membuat bendera dari negara-negara peserta Piala Dunia. Ukuran bendera itu mencapai 10 meter. Pemerintah Kota Doha disebut menghabiskan puluhan miliar dollar AS untuk mempercantik sudut-sudut kota, termasuk membenahi angkutan umum dan infrastruktur.
Adapun di luar Kota Doha, banyak resor atau penginapan baru dibangun. Pemerintah Qatar memang berniat memanfaatkan Piala Dunia untuk mendukung kampanye pariwisata demi mencapai target mendatangkan turis sebanyak enam juta orang pada 2030. Saat ini, rata-rata wisatawan yang datang ke Qatar mencapai 1,5 juta orang per tahun.
Baca juga : Pencarian Skuad Terbaik Menuju Piala Dunia
Di salah satu sudut, seorang pekerja membuat bendera, beberapa sampai 10 meter. Puluhan miliar dollar telah dihabiskan untuk metro dan infrastruktur baru yang telah memberikan perubahan dramatis pada kota ini. Di luar Doha, banyak resor baru telah dibangun. Qatar ingin menggunakan Piala Dunia untuk mendukung kampanye meningkatkan jumlah pengunjung dari 1,5 juta per tahun menjadi enam juta pada 2030.
Promosi wisata
Semua sumber daya dikerahkan untuk mencapai target itu. Qatar Airways, maskapai penerbangan terkemuka di sana, misalnya, menginvestasikan ratusan juta dollar untuk membangun infrastruktur baru dan mempromosikan pariwisata Qatar kepada dunia.
“Qatar tentu bisa menggunakan kesempatan ini untuk memposisikan diri sebagai tujuan wisata ramah keluarga,” kata Kamilla Swart-Arries, profesor olahraga dan pariwisata di Universitas Hamad bin Khalifa di Ar-Rayyan.
Selain dari dampak perekonomian, Piala Dunia diyakini akan memperkuat dan mengubah persepsi khalayak internasional terhadap Qatar dan Doha. Selama ini, Qatar lebih sering diterpa isu negatif terkait pelanggaran hak asasi manusia. Persepsi itu makin kuat dengan pemberitaan mengenai sejumlah pekerja yang tewas dalam megaproyek pembangunan stadion untuk Piala Dunia. (AFP)