Tunggal putra Indonesia kesulitan melangkah jauh pada turnamen bulu tangkis Indonesia Masters BWF Super 100. Indonesia hanya diwakili Christian Adinata pada perempat final nomor itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski tampil di hadapan publik sendiri, bersaing pada turnamen berlevel BWF Super 100 bukan hal yang mudah dilakukan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia. Persaingan perempat final tunggal putra turnamen KB Financial Group Indonesia Masters hanya menyisakan Christian Adinata sebagai wakil ”Merah Putih”.
Christian memastikan tempat pada perempat final setelah mengalahkan pemain Korea Selatan, Jeon Hyeok-jin, 23-21, 21-18, pada babak ketiga di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022). Keyakinan bisa bermain dengan baik menjadi kunci kemenangan Christian.
Meski lawan lebih senior, saya percaya pada kemampuan diri sendiri. Saya sudah mempelajari gaya bermain lawan. Saya juga mendengarkan instruksi dari pelatih hingga bisa menerapkan strategi yang pas di laga ini.
”Meski lawan lebih senior, saya percaya pada kemampuan diri sendiri. Saya sudah mempelajari gaya bermain lawan. Saya juga mendengarkan instruksi dari pelatih hingga bisa menerapkan strategi yang pas pada laga ini,” kata Christian.
Dengan rasa percaya diri tersebut, pemain peringkat ke-102 dunia itu berharap bisa memenangi laga-laga berikutnya hingga menjadi juara. Namun, fokusnya tetap diarahkan pada setiap pertandingan terdekat yang akan dijalani. Pada perempat final, pemain berusia 21 tahun itu akan berhadapan dengan Lee Chiao Hao (Taiwan). Jika menang, dia akan berjumpa salah satu unggulan asal Malaysia, Ng Tze Yong (1) atau Chem June Wei (7).
Tiga wakil Indonesia lain pada nomor tersebut, yaitu Bobby Setiabudi, Krisna Adi Nugraha, dan Iqbal Diaz Syahputra, gagal menyamai jejak Christian. Ketiganya kalah dalam laga dua gim.
Christian berharap tren permainan apiknya terus berlanjut hingga laga pemungkas nanti. Dirinya punya target untuk bisa membawa pulang gelar juara dari turnamen BWF World Tour Super 100 itu.
Pada tunggal putri, harapan tuan rumah yang menjadi unggulan kedua, Putri Kusuma Wardani, tersingkir pada babak kedua. Putri disingkirkan pemain China yang lolos dari babak kualifikasi, Gao Fang Jie, 12-21, 11-21.
”Lawan bermain sangat baik. Di laga ini saya banyak melakukan kesalahan. Saya berharap ke depannya bisa mengatasi hal itu,” kata Putri.
Sejauh ini, Putri masih berupaya mengembalikan kondisi fisiknya setelah kembali dari pendidikan Polri. Dengan kondisi fisik yang turun karena tak berlatih secara penuh di pelatnas, dia tak bisa mengimbangi lawan saat bermain dalam tempo cepat.
”Saya berharap hal itu bisa diperbaiki untuk persiapan menghadapi turnamen berikutnya,” katanya.
Dengan tersingkirnya Putri, Indonesia akan diwakili Komang Ayu Cahya Dewi yang akan melawan pemain Indonesia lainnya, Ruselli Hartawan, pada perempat final. Komang menang atas Jeon Jui (Korea Selatan), 21-16, 21-9, adapun Ruselli mengalahkan rekan negara sendiri, Sri Fatmawati, 21-15, 21-23, 21-17.
Banyak wakil ganda
Berbeda dengan nomor tunggal, ganda putri akan diwakili empat pasangan pada perempat final. Mereka adalah Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto yang akan berhadapan dengan unggulan teratas, Rui Hirokami/Yuna Kato (Jepang), dan Nita Violina Marwah/Tryola Nadia melawan Kim Min-ji/Seung Yeon-seong (Korea Selatan/3). Dua pasangan lainnya, yang akan berhadapan, adalah Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum dan Ridya Aulia Fatasya/Kelly Larissa.
Ganda campuran diwakili lebih banyak pasangan, yaitu lima. Salah satunya adalah juara Indonesia International Challenge, pekan lalu, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, yang akan berhadapan dengan sesama pemain Indonesia, Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow. Selain itu, ada Hafiz Faizal/Melati Daeva Oktavianti, Akbar Bintang Cahyono/Marshella Gischa Islami, dan Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata.
Sementara kombinasi pemain pelatnas utama dan pratama, Pramudya Kusumawardana/Rahmat Hidayat, makin kompak pada turnamen kedua mereka. Kekompakan tersebut membuahkan tiket perempat final setelah mengalahkan Kim Hwi-tae/Na Sung-seung (Korea Selatan), 21-19, 21-18. Tantangan berikutnya akan dijalani saat berhadapan dengan unggulan kedua asal Malaysia, Junaidi Arif/Muhammad Haikal.
”Kami sudah mulai beradaptasi di turnamen ini. Kami mengambil inisiatif menyerang sejak awal laga. Lawan terlihat kesulitan saat kami menyerang dan hal itu menjadi kunci kemenangan kami di hari ini,” ujar Pramudya yang bersama Rahmat menjuarai Indonesia International Challenge, pekan lalu, di tempat yang sama.