Pasangan-pasangan baru Indonesia tampil baik hingga menembus semifinal turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge. Dua wakil diantaranya adalah ganda putri yang dibentuk untuk mencari pelapis Apriyani/FAdia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pasangan baru, baik yang berduet untuk sementara dan yang diproyeksikan untuk jangka panjang, tampil apik dalam turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge. Mereka akan bersaing memperebutkan tiket untuk tampil dalam laga puncak.
Ganda putri Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto menjadi salah satu pasangan baru yang mampu lolos ke semifinal turnamen yang berlangsung di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/10/2022). Di babak ketiga, Jumat, mereka mengalahkan unggulan pertama asal Jepang, Rui Hirokami/Yuna Kato, 21-19, 21-19, untuk menantang unggulan ketiga, Kim Min-ji/Seung Yeon-seong (Korea Selatan).
Nita Violina Marwah/Tryola Nadia juga melaju ke semifinal setelah mengalahkan Pichamon Phatharaphisutsin/Nannapas Sukklad (Thailand) 21-13, 21-16. Pada babak empat besar, Nita/Tryola akan melawan Sayaka Hobara/Hinata Suzuki, pasangan Jepang yang menjadi unggulan keempat.
Lanny/Ribka dan Nita/Tryola adalah duet baru yang dibentuk sebagai bagian regenerasi ganda putri sejak pensiunnya Greysia Polii pada tahun ini. Harapan melihat penerus Greysia/Apriyani Rahayu telah tumbuh dengan solidnya penampilan Apriyani/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Dari enam turnamen BWF World Tour sejak Juni, mereka meraih dua gelar juara.
Dengan menempati peringkat ke-24 dunia, Apriyani/Fadia memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan dengan pemain yang lebih dulu berpasangan, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi di peringkat ke-28.
Untuk mencari pelapis kedua pasangan itu, ditambah dengan cederanya Putri Syaikah dan Febby Valencia Dwijayanti Gani yang keluar dari pelatnas, tim pelatih ganda putri melakukan perputaran pasangan. Lanny/Ribka dan Nita/Tryola memulai penampilan pada turnamen Vietnam Terbuka BWF Super 100, 27 September-2 Oktober. Lanny/Ribka tersingkir pada babak kedua, sedangkan Nita/Tryola pada perempat final.
Di hadapan publik sendiri di Malang, Lanny/Ribka terus mencoba memperkuat ikatan. Hal itu dilakukan dengan komunikasi yang intens dan saling percaya antara Ribka yang menjadi pengatur permainan, dan Lanny sebagai pengeksekusi serangan.
Akan tetapi, mereka mengakui masih memiliki kelemahan yang membuat ragu-ragu dalam bermain hingga tidak bisa mengantisipasi permainan lawan dengan baik. “Kami kurang konsisten dan banyak membuat kesalahan. Kami harus lebih siap lagi dalam bertahan,” kata Lanny.
Pada ganda putra, Indonesia juga menurunkan satu pasangan baru, yaitu Pramudya Kusumawardana/Rahmat Hidayat. Mereka adalah gabungan pemain pelatas utama dan pratama. Berbeda dengan ganda putri yang memiliki prospek dipertahankan dalam jangka panjang, Pramudya/Rahmat diturunkan sambil menanti pasangan Pramudya, yaitu Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, pulih dari cedera lutut.
Meski merupakan pemain pelatnas pratama, Rahmat bisa mengimbangi permainan cepat seniornya. Pada perempat final, mereka menyingkirkan unggulan keempat Ren Xiangyu/Tan Qiang (China) 21-12, 19-21, 21-17. Di semifinal, unggulan kelima itu akan berhadapan dengan pasangan Taiwan, Chen Cheng Kuan/Chen Sheng Fa.
Kami bermain kurang lepas pada gim pertama. Masih sering ragu dalam mengembalikan serangan.
Di nomor ganda campuran, Ghana Muhammad Al Ilham/Indah Cahya Sari Jamil mempertahankan konsistensi penampilan mereka sebulan terakhir dengan melangkah ke semifinal. Pasangan yang bersaing dalam turnamen internasional sejak awal 2022 itu menang atas wakil Korea Selatan, Na Sung-seung/Kim Min-ji 16-21, 21-16, 21-17 dan akan berhadapan dengan pemain Indonesia lainnya, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, di semifinal.
Ghana/Indah mencapai semifinal setelah bertahan hingga perempat final Indonesia International Series dan final Indonesia International Challenge di Yogyakarta, 20 September-2 Oktober. Untuk mencapai hasil yang lebih baik dari itu, Ghana/Indah berharap bisa memperbaiki kekurangan ketika bermain di perempat final.
"Kami bermain kurang lepas pada gim pertama. Masih sering ragu dalam mengembalikan serangan. Untuk semifinal, kami harus lebih yakin dengan gaya bermain kami. Kami berharap pertandingan berikut bisa jauh lebih baik lagi," pungkas Indah.
Semifinal lain pada ganda campuran akan terjadi antara Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami dan Jiang Zhenbang/Wei Yaxin (China).
Pada nomor tunggal, Indonesia kehilangan semua wakil setelah empat pemain kalah pada perempat final. Pada tunggal putri, kekalahan dialami Aisyah Sativa Fatetani, Ruzana, dan Gabriela Meilani Moningka. Adapun satu-satunya tunggal putra Indonesia yang kalah di perempat final adalah Syabda Perkasa Belawa.
Tim Junior Ke Spanyol
Tim Indonesia yang akan berlaga dalam Kejuaraan Dunia Junior bertolak ke Santander, Spanyol pada Jumat dini hari. Mereka akan berusaha mempertahankan trofi juara beregu campuran, Piala Suhandinata, yang didapat pada 2019.
Kejuaraan tiga tahun lalu di Kazan, Rusia, menjadi yang terakhir digelar sebelum pandemi Covid-19 membatalkan penyelenggaraan pada 2020 dan 2021. Tahun ini, kejuaraan dalam format beregu campuran akan berlangsung 17-22 Oktober, dilanjutkan kompetisi perseorangan pada 24-30 Oktober.
Perjalanan menuju Santander cukup panjang dengan total sekitar 25 jam. Transit dilakukan di Doha, Qatar dan Madrid, Spanyol.
“Persiapan pemain cukup bagus, termasuk dalam dua turnamen di Yogyakarta. Atlet sudah siap bertanding. Harapannya tentu bisa mempertahankan Piala Suhandinata,” kata manajer Tim Indonesia Eddy Prayitno.
Tunggal putri, Mutiara Ayu Puspitasari menyatakan, persiapannya berjalan baik. Penampilannya pada dua turnamen di Yogyakarta menambah kepercayaan diri Mutiara untuk menjalani debut dalam Kejuaraan Dunia Junior.