Sebagian besar pemain tunggal Indonesia kesulitan bersaing dalam turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge di Malang, Jawa Timur. Mereka kesulitan saat melawan pemain asing dengan peringkat lebih tinggi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemain Indonesia menghadapi persaingan lebih ketat dalam turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge di Malang dibandingkan di Yogyakarta, pekan ini. Pemain-pemain tunggal putra pun kesulitan menghadapi tantangan tersebut.
Ketatnya persaingan terjadi karena lebih banyak pemain asing berperingkat dunia lebih tinggi yang menjadi peserta dalam turnamen di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, 11-16 Oktober. Tunggal putra Indonesia, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dan Christian Adinata, yang menjadi unggulan pertama dan kedua dalam Indonesia International Challenge di Yogyakarta, 27 September-2 Oktober, kali ini hanya menjadi unggulan ke-10 dan ke-12.
Selain dalam daftar unggulan, hasil yang diperoleh Ikhsan dan Christian juga turun. Ikhsan, yang mencapai semifinal di Yogyakarta, tersingkir pada babak pertama di Malang. Ikhsan juga menjuarai Indonesia International Series di tempat yang sama, pekan sebelumnya. Adapun Christian, yang bertahan hingga babak ketiga di Yogyakarta, kali ini, kalah pada babak kedua.
Pada pertandingan yang berlangsung Rabu (12/10/2022), Christian kalah dari pemain Malaysia, Lee Shun Yang, asal Malaysia dengan 13-21, 9-21. Kekalahan ini terjadi setelah Ikhsan ditekuk pemain China, Lei Lan Xi, 12-21, 9-21, sehari sebelumnya.
“Saya tidak berada dalam performa terbaik. Sedangkan, lawan lebih siap. Kegagalan saya dalam dua turnamen di Yogyakarta cukup berpengaruh terhadap penampilan hari ini. Saya merasa kepercayaan diri saya menurun dan seperti tidak mengenal diri sendiri," kata Christian yang hanya mencapai perempat final dalam Indonesia International Series sebagai hasil terbaik dalam tiga turnamen terakhir.
Adapun kekalahan Ikhsan diakui karena kurangnya persiapan dalam latihan. Dampaknya, dia tak bisa mengembangkan permainan terbaik meski melawan pemain nonunggulan pada babak pertama. Ikhsan membuat banyak kesalahan pada pertandingan tersebut.
Kekalahan sebelum persaingan memasuki babak ketiga juga dialami oleh beberapa tunggal putra Indonesia lainnya, seperti Krisna Adi Nugraha, Alvi Wijaya Chairullah, dan Iqbal Diaz Syahputra. Iqbal, yang menjadi finalis Indonesia International Series, tampil sejak babak kualifikasi di Indonesia International Challenge Malang.
Pada nomor ini, andalan Indonesia tersisa adalah Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa, dan Tegar Sulistio. Bobby, yang pada babak awal menyingkirkan unggulan teratas, Koki Watanabe (Jepang), melangkah ke babak ketiga setelah mengalahkan Woraphop Chuenkha (Thailand) 21-14, 21-11, sementara Syabda menang atas unggulan keempat, Cheam June Wei (Malaysia), 21-16, 17-21, 21-7.
Memang disayangkan, teman-teman sudah kalah, tetapi saya tidak mau terpengaruh. Saya akan fokus pada diri sendiri dan bisa tampil baik pada setiap pertandingan.
“Memang disayangkan, teman-teman sudah kalah, tetapi saya tidak mau terpengaruh. Saya akan fokus pada diri sendiri dan bisa tampil baik pada setiap pertandingan,” tutur Syabda yang akan berhadapan dengan unggulan ke-11, Sun Fei Xiang (China), pada babak ketiga.
Seperti Syabda, Bobby dan Tegar juga akan menjalani tantangan melawan pemain-pemain unggulan. Bobby akan melawan Kim Dong-hun (Korea Selatan/14), sementara Tegar berhadapan dengan unggulan kedua, Weng Hong Yang (China). Weng, tunggal putra peringkat ke-47 dunia, adalah juara Korea Terbuka BWF World Tour Super 500, pada Januari, dan menjadi semifinalis Kejuaraan Asia, April.
Pada tunggal putri, sebagian besar pemain Indonesia, juga, harus mengakui keunggulan pemain-pemain asing pada babak kedua. Mereka diantaranya Kyla Legiana Agatha, Aura Ihza Aulia, Stephanie Widjaja, Bilqis Prasista, dan Siti Sarah Azzahra.
Kekalahan Bilqis dengan skor 21-19, 14-21, 21-23 dari Chen Lu (China) terjadi setelah dia unggul 18-14 pada gim ketiga. "Saya tadi mainnya buru-buru. Saat unggul 18-14, servis saya nyangkut karena kurang tenang. Setelah itu, fokus saya buyar,” kata Bilqis, putri pasangan pebulu tangkis, Joko Suprianto dan Zelin Resiana ini.
Indonesia pun akan diwakili lima tunggal putri pada babak ketiga, salah satunya unggulan teratas, Putri Kusuma Wardani. Setelah mendapat bye pada babak pertama, Putri menang atas Lee Se-yeon (Korea Selatan) 21-7, 21-13 pada babak kedua.
“Lee adalah pemain bagus, saya memang harus tampil maksimal, mengeluarkan semua kemampuan terbaik, dan tidak boleh lengah. Kemenangan ini jadi bekal buat pertandingan berikutnya,” kata Putri yang akan berhadapan dengan juara dunia yunior 2019, Riko Gunji (Jepang), pada babak ketiga.
Pada ganda putra, Pramudya Kusumawardana menjalani penampilan perdana bersama Rahmat Hidayat dengan kemenangan atas Kona Tarun/Shivam Sharma (India) 21-12, 21-14 pada babak kedua. Bagi Pramudya, penampilan dalam turnamen ini dijalani sambil menanti partnernya, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, pulih dari cedera lutut. Yeremia mengalami cedera itu ketika tampil dalam perempat final Indonesia Terbuka, Juni 2022.