Bautista Berpotensi Kunci Gelar Juara di Mandalika
Persaingan juara Superbike antara Alvaro Bautista, Toprak Razgatlioglu, dan Jonathan Rea, berpotensi ditentukan di Sirkuit Mandalka, 11-13 November. Saat ini, masih ada 186 poin maksimal untuk diraih dalam tiga seri.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
PORTIMAO, MINGGU – Alvaro Bautista menjaga peluang juara Superbike 2022 dengan mengemas satu kemenangan dalam balapan seri Portugal di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal. Poin penuh dari balapan dua itu, mengerem laju juara bertahan Toprak Razgatlioglu yang mengejar ketertinggalan poin dengan meraih kemenangan pada balapan satu dan Superpole. Bautista kini memimpin dengan keunggulan 56 poin atas Razgatlioglu di posisi kedua dan 82 poin atas Jonathan Rea yang tidak pernah menang sejak Estoril pada Mei lalu.
Meskipun Rea terpaut 82 poin dari Bautista di puncak klasemen, peluang juara masih terbuka dengan sisa tiga seri di Argentina, Indonesia, dan Australia. Tiga balapan ini akan menjadi penentu gelar juara dengan 186 poin maksimal yang bisa diraih.
Dalam Kejuaraan Dunia Superbike, di setiap seri ada tiga balapan, yaitu dua kali balapan panjang (1 dan 2), serta balapan pendek Superpole. Pemenang balapan panjang meraih 25 poin, sedangkan pemenang balapan Superpole meraih 12 poin. Dengan ada 62 poin di setiap seri, maka peluang juara bagi masing-masing masih sangat terbuka.
Peluang Rea juara akan pupus jika, setelah seri Argentina, 21-23 Oktober, selisih poin dengan Bautista menjadi 124 poin atau lebih. Sedangkan, Razgatlioglu baru akan kehilangan peluang juara jika setelah balapan di Sirkuit Mandalika, Indonesia, 11-13 November, selisih poinnya dengan Baustista menjadi 62 poin atau lebih.
Bautista dipastikan belum akan mengunci gelar juara di Argentina, meskipun dengan skenario ekstrem, dia memenangi ketiga balapan dan Razgatlioglu gagal meraih satu pun poin. Dengan skenario itu, Bautista akan unggul 118 poin atas Razgatlioglu. Sedangkan, poin maksimal yang bisa diraih dari balapan di Indonesia dan Australia, masih ada 124 poin.
Peluang realistis Bautista mengunci gelar juara ada di Sirkuit Mandalika, seperti musim lalu saat Razgatlioglu meraih gelar pertama juara Superbike. Untuk melakukan itu, Bautista perlu unggul minimal 62 poin atas Razgatlioglu di akhir balapan kedua di Mandalika.
Jika selisih poin antara Baustista dan Razgatlioglu masih di bawah 62 poin setelah seri Indonesia, maka penentuan gelar juara terjadi di Phillip Island, Australia, pada 18-20 November, yang merupakan seri penutup musim 2022.
Dengan tersisa tiga seri ini, ketiga pebalap papan atas akan berjuang keras tidak melakukan kesalahan apapun pada setiap balapan. Mereka juga akan mempertimbangkan resiko kehilangan poin dalam persaingan meraih kemenangan. Hal itu sudah dilakukan oleh Baustista dan Razgatlioglu di Portimao, di mana masing-masing tidak memaksakan keberuntungan untuk meraih kemenangan sehingga memilih finis di posisi kedua. Jika memaksa menyerang, resiko kehilangan poin akan merusak peluang juara.
Dalam balapan di Portimao, Razgatlioglu melanjutkan momentum yang dia raih di Barcelona, dengan meraih kemenangan pada balapan pertama, Sabtu lalu. Pebalap tim Pata Yamaha with Brixx itu, melesat sejak start dan bersaing ketat dengan pebalap Kawasaki, Jonathan Rea, yang start terdepan. Razgatlioglu kemudian menguasai persaingan dan finis terdepan diikuti oleh Bautista (tim Aruba.it Racing-Ducati), serta Rea di posisi ketiga.
Razgatlioglu melanjutkan performanya dalam balapan Superpole yang menempuh 10 putaran pada Minggu (9/10/2022). Kelihaian pebalap asal Turki itu dalam pengereman terlambat mampu menahan serangan Baustista yang unggul tenaga motor. Bautista sempat nyaris mendahului Razgatlioglu di lintasan lurus panjang, tetapi kembali kehilangan posisi karena pengereman Razgatlioglu yang lebih lambat saat masuk tikungan.
Dalam balapan Superpole ini, para pebalap tancap gas habis-habisan karena tidak perlu memikirkan keausan ban karena jumlah putarannya sedikit. Kedua pebalap itu pun hanya terpaut 0,123 detik saat melintasi garis finis.
"Dalam balapan Superpole semua orang tancap gas hingga limit karena balapan hanya sepuluh putaran. Anda tidak perlu menghemat ban belakang. Saya juga tancap gas hingga limit, khususnya di tikungan pertama, karena saya tahu, ketika Alvaro mendahului saya, saya perlu mendahului dia lagi karena di semua lintasan lurus motornya sangat cepat, dan di trek ini tidak mudah untuk mendahului," ujar Razgatlioglu.
Dalam balapan Superpole semua orang tancap gas hingga limit karena balapan hanya sepuluh putaran. Anda tidak perlu menghemat ban belakang.
"Strategi saya berhasil dalam balapan Superpole, tetapi tidak berjalan dalam balapan 2," lanjut juara Superbike 2021 itu.
Dalam balapan dua, Rea, Razgatlioglu, dan Baustista bergantian memimpin balapan. Rea, peraih enam gelar juara Superbike beruntun, 2015-2020, memimpin balapan dalam enam putaran pertama. Posisinya kemudian digusur oleh Razgatlioglu yang memimpin selama dua putaran. Bautista kemudian melancarkan serangan dan memimpin balapan sejak lap kesembilan hingga finis.
Bautista kemudian menerapkan taktik jitu dengan menaikan pace sehingga jarak dengan dua pesaingnya melebar. Ini dia lakukan supaya Razgatlioglu dan Rea memaksa motor lebih kencang sehingga ban mereka habis. Taktik itu berjalan dengan baik menyusul serangan Razgatlioglu yang mendahului Bautista di tikungan 13, pada lap ke-14. Namun, Razgatlioglu tidak bisa menjaga konsistensi pace karena ban sudah habis, sehingga Bautista kembali memimpin balapan di tikungan 1 pada lap ke-15.
"Pada balapan sore, Alvaro lebih baik dan kembali menjadi sangat kuat. Bukan hal yang mudah mendahului dia dalam balapan 2, tetapi saya terus berjuang untuk meraih kemenangan. Dalam tiga putaran terakhir, ban depan mulai terkunci. Saya kemudian mengatakan, posisi kedua sudah cukup bagus," ungkap Razgatlioglu di laman WSBK.
"Di setiap putaran, saya bisa mengejar dia, dan pada titik keluar tikungan terakhir, dia bisa kembali di depan pada trek trek lurus, motornya sangat cepat. Kami finis di posisi kedua dan kami meraih poin bagus untuk kejuaraan," pungkas Razgatlioglu.
Bautista menikmati balapan seri Portugal ini dengan meraih satu kemenanan dan dua kali finis di podium kedua. Ini hasil yang sangat penting untuk menjaga posisinya di puncak klasemen dengan keunggulan di atas 50 poin.
"Ini tiga balapan yang luar biasa dengan banyak persaingan di depan. Kemarin (Sabtu), saya perlu enam putaran terakhir untuk mengejar Toprak dan bertarung meraih kemenangan. Dalam balapan Superpole, saya tahu mungkin akan sulit mengalahkan Jonathan dan Toprak karena mereka sangat cepat. Saya pikir mereka sedikit lebih baik dari kami di trek ini dalam kondisi seperti ini. Pagi ini, saya sangat bersemangat, dan rencana saya adalah tetap berada bersama mereka karena saya bisa finis bersama mereka, itu berarti saya memiliki peluang dalam balapan sore untuk bersaing meraih kemenangan. Saya bisa bersama mereka, khususnya dengan Toprak," ungkap Bautista.
"Dia memiliki pace yang luar biasa pada balapan pagi. Pada sore hari, saya memiliki posisi yang lebih baik di garis start. Saya melakukan start biasa dan saya kehilangan posisi dari Jonathan, tetapi saya tetap dalam persaingan," lanjut Bautista tentang balapan 2.
"Ketika Jonathan di depan, Toprak di belakang dia berusaha menghemat ban. Saya berpikir Jonathan sedikit lebih kesulitan dibandingkan Toprak untuk tancap gas. Saya pun memutuska untuk mengambil alih posisi terdepan dan menaikan pace, memaksa pebalap lain untuk memaksa ban mereka," ujar Bautista.
Dalam tiga balapan di Portugal itu, Rea mengalami kesulitan dengan degradasi ban belakang sehingga tidak bisa menjaga posisi terdepan. Pebalap andalan Kawasaki Racing itu selalu finis di podium ketiga dalam tiga balapan itu.
"Saya tidak bisa mengeluh terlalu banyak. Saya sudah mengerahkan semuanya dan jujur saya sedikit kecewa dengan akhir pekan ini karena saya pikir saya bisa bangkit dan kembali meraih kemenangan, khususnya karena saya mendapat dukungan yang besar di sini, jadi terimakasih kepada semua orang yang mendukung," ungkap Rea yang kini di posisi ketiga klasemen.
"Tim saya bekerja keras di sepanjang akhir pekan untuk memberi saya motor yang bisa bersaing meraih kemenangan. Saya dalam persaingan itu, saya menikmati pertarungan, tetapi begitu Alvaro memimpin balapan, dia menghilang. Selamat untuk Alvaro dan Ducati, dan selamat untuk Toprak, dia bertahan di sana dan pebalap terbaik di sepanjang hari ini," pungkas Rea.