Dua kemenangan yang diraih Toprak Razgatlioglu di Magny-Course, memperketat persaingan juara Superbike 2022 yang menyisakan lima seri. Kini, Razgatlioglu tinggal terpaut 30 poin dari pemuncak klasemen, Alvaro Bautista.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MAGNY-COURSE, MINGGU – Toprak Razgatlioglu meraih momentum positif dengan meraih dua kemenangan pada balapan Superpole dan balapan kedua, dalam Kejuaraan Dunia Superbike seri Perancis di Sirkuit Nevers Magny-Course, Minggu (11/9/2022). Pebalap tim Pata Yamaha with Brixx itu kini naik ke posisi kedua klasemen, hanya terpaut 30 poin dari pemuncak klasemen sementara, pebalap Aruba.It Racing Ducati, Alvaro Bautista. Peluang Razgatlioglu mempertahankan gelar juara pun masih terbuka lebar dengan sisa lima balapan, termasuk seri Indonesia di Sirkuit Mandalika, 11-13 November mendatang.
Razgatlioglu sebenarnya menargetkan tiga kemenangan dalam balapan seri ketujuh di Perancis, tetapi dia terjatuh dalam balapan pertama, Sabtu, sehingga hanya bisa finis di posisi ke-11. Balapan itu dimenangi oleh Bautista yang melejit sejak bergabung dengan Ducati musim ini.
Namun, Razgatlioglu bangkit pada Minggu dan memenangi balapan Superpole, serta balapan kedua. Dia pun memangkas selisih poin dengan Bautista secara signifikan, karena pemuncak klasemen itu terjatuh dalam balapan kedua, dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Insiden terjatuhnya Bautista itu terjadi di tikungan 13 pada putaran kedua, saat dia bersaing dengan pebalap Kawasaki Jonathan Rea. Mereka bersenggolan hingga akhirnya Bautista terjatuh. Rea bisa melanjutkan balapan, tetapi kemudian dinyatakan menyebabkan kecelakaan dan dijatuhi long lap penalty. Rea pun sempat turun ke posisi ketujuh, tetapi kemudian menyelesaikan balapan di posisi kelima.
Kondisi itu menguntungkan Razgatlioglu dalam persaingan juara Superbike 2022, karena dia bisa naik ke posisi kedua menggusur Rea, sekaligus memangkas selisih poin dengan Bautista hingga tinggal 30 poin.
"Hari ini kami sangat kuat. Kami menang dalam balapan Superpole, dan bagi saya, balapan kedua sangat penting. Kami biasanya meraih poin yang sangat besar dari balapan kedua. Saya sangat senang hari ini. Ini merupakan trek favorit saya dan kami menang lagi," ungkap Razgatlioglu di laman WSBK.
"Harapan saya pada akhir pekan ini adalah tiga kemenangan, tetapi Sabtu bagi saya merupakan nasib buruk. Pada Sabtu, masalah besar saya ada pada rem, tetapi hari ini kami mengubah keseluruhan (rem) dan saya merasa jauh lebih baik. Juga, kami sedikit meningkatkan performa motor sehingga saya bisa terus bersaing untuk menang," ujar pebalap asal Turki itu.
Razgatlioglu bertekad menjaga momentum di Magny-Course ini dalam lima balapan berikutnya yang akan berlangsung di Spanyol, Portugal, Argentina, Indonesia, dan Austria. Balapan di Indonesia akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, 11-13 November. Balapan ini bisa menjadi penentu juara, seperti pada musim 2021, di mana Razgatlioglu memastikan gelar juara pertamanya di ajang Superbike.
Hari ini kami sangat kuat. Kami menang dalam balapan Superpole, dan bagi saya, balapan kedua sangat penting.
Terkait persaingan juara, Razgatlioglu menilai dirinya tidak memikirkan itu, dan hanya fokus menjalani setiap balapan. Performa Razgatlioglu saat ini sedang dalam momentum positif dengan delapan kemenangan dalam 11 balapan terakhir. Sejak memenangi balapan Superpole di Misano, dia selalu meraih podium, kecuali dalam balapan pertama di Perancis di mana di finis ke-11 karena terjatuh.
"Saya tidak memikirkan kejuaraan. Saya tidak tahu berapa poin saat ini. Saya hanya fokus di setiap balapan dan berjuang meraih kemenangan. Hari ini saya sangat senang. Alvaro mengalami kecelakaan. Inilah balapan. Akhir pekan ini merupakan akhir pekan yang aneh bagi semua pebalap," pungkas Razgatlioglu.
Bautista-Rea
Balapan kedua pada seri Perancis ini, bagi Bautista sangat mengecewakan. Dia gagal meraih poin krusial untuk memperbesar peluangnya meraih juara musim ini. Sebelumnya, dia memenangi balapan pertama dan finis kedua dalam balapan Superpole. Bautista menilai, kecelakaan yang dia alami seharusnya tidak terjadi jika Rea tidak melakukan manuver yang terlalu agresif. Bautista yang berada di sisi luar tikungan 13 terjatuh di area gravel karena bersenggolan dengan Rea yang melebar saat keluar tikungan.
"Manuver itu melebihi batas, bagi saya. Ini bukan kesalahan dari Jonathan, dia sengaja mengincar saya. Menurut saya ini tidak bisa diterima, hal-hal seperti ini datang dari semua pebalap, tetapi terutama datang dari juara hebat seperti dia," ungkap Bautista.
"Aksi seperti ini, dia menunjukan dirinya sangat cepat, sangat berani, dia juara. Dia menang dahulu, dia menang. Dia selalu berada di depan, tetapi dia menunjukan bahwa seorang juara tidak melakukan aksi seperti ini. Bagi saya, ini tidak bisa diterima. Ini bagus untuk kejuaraan, tetapi ini aneh bagi saya meskipun steward menilai itu manuver yang buruk dari Joanthan dan mereka memberi dia long lang penalty. Menurut saya itu tidak cukup. Saya keluar dari balapan dan dia finis di posisi kelima. Menurut saya itu tidak adil," tegas Bautista yang kini di puncak klasemen dengan 332 poin.
Seusai balapan Rea menemui Bautista dan meminta maaf. "Pertama, saya sangat menyesal dia terjatuh. Terjadi senggolan di sana. Saya sudah menemui dia dan meminta maaf serta menjelaskan sudut pandang saya. Saya juga mendengarkan penjelasan dia, bagi saya, itu telah berlalu," ungkap Rea.
"Saya memasuki tikungan 13 tanpa niatan buruk. Saya hanya berniat mendahului karena saya tahu Toprak akan jadi pebalap dengan pace yang cepat. Jadi saya berusaha mencetak waktu yang bagus di sektor terakhir sebelum lintasan lurus. Saya masuk di sisi dalam, dia tetap berada di ujung tikungan, sehingga terjadi senggolan di sana," jelas Rea.
"Menurut saya, ini bukan manuver yang melebihi batas. Saya menentukan ujung tikungan (apex) saya. Saya tidak keluar dari tikungan saya sendiri. Tentu saja, saya menyesal dia kehilangan poin. Saya tidak ingin balapan seperti ini. Saya mendapat penalti," pungkas Rea yang kini di posisi ketiga klasemen dengan 285 poin.