Alvaro Bautista Dibayangi Kudeta Jonathan Rea 2019
Alvaro Bautista unggul 59 poin atas Toprak Razgatlioglu dan 67 poin atas Jonathan Rea setelah memenangi tiga balapan Superbike di Catalunya. Namun, dengan 248 poin dalam empat seri tersisa, momen 2019 bisa terulang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, MINGGU – Alvaro Bautista terus menjaga posisinya di puncak klasemen sementara Superbike dengan meraih hat-trick alias tiga kemenangan pada balap motor World Superbike seri Catalunya di Catalunya, Spanyol, Minggu (25/9/2022). Pebalap tim Aruba.it Racing Ducati itu memetik buah manis dari pertaruhan setelan elektronik yang lebih boros ban untuk mendominasi balapan. Tiga kemenangan ini menutup momen buruk Bautista di Magny-Course, Perancis, di mana dia gagal meraih poin dalam balapan kedua akibat kecelakaan. Namun persaingan juara masih terbuka lebar dengan 248 poin maksimal untuk diraih dalam empat seri tersisa.
Bautista kini unggul 59 poin atas pesaing terdekatnya, juara bertahan Toprak Razgarlioglu yang menjadi andalan tim Pata Yamaha with Brixx. Performa Bautista di Catalunya tidak bisa dibendung oleh Razgatlioglu maupun pebalap Kawasaki Joanthan Rea, hingga menyapu bersih balapan 1, balapan superpole, dan balapan 2.
Dalam ketiga balapan itu, Bautista memimpin di setiap putaran, yang menjadikan dirinya sebagai pebalap kedua yang musim ini bisa memimpin di setiap lap. Pebalap lain yang melakukan itu adalah Razgatlioglu dalam balapan di Donington Park, Inggris, pada Juli lalu. Tiga kemenangan itu, merupakan hat-trick keempat Bautista dalam kariernya. Akhir pekan ini, mantan pebalap MotoGP itu meraih podium ke-48 di WSBK, hanya tertinggal satu dari pemegang rekor podium terbanyak bagi pebalap Spanyol, Carlos Checa.
"Ini terlihat seperti akhir pekan yang mudah, tetapi kenyataanya, itu bukan hal yang mudah. Saya sangat senang memenangi tiga balapan di sini, khususnya karena menurut saya persaingannya sangat tinggi dan lebih sulit dibandingkan tiga tahun lalu," ungkap Bautista di laman resmi WSBK, Minggu (25/9/2022).
"Pada Sabtu dan Minggu, dalam balapan panjang, saya berusaha menjaga kondisi ban dan menjaga pace. Saya merasa cukup nyaman. Jujur, untuk balapan Superpole, kami kehilangan sesuatu. Jadi hari ini (Minggu), dalam sesi pemanasan kami mencoba sesuatu yang berbeda pada setelan elektonik untuk membantu saya bisa menggunakan ban lebih banyak tetapi tidak mengkhawatirkan laju keausan," tegas Bautista terkait kunci memenangi balapan kedua.
Menurut Bautista, setelan elektronik yang baru sangat membantunya. "Kami mencoba itu, saya menyukai itu, jadi saya menggunakan itu. Jelas itu sangat membantu saya karena membuat saya bisa menggunakan ban lebih banyak (untuk mendapatkan daya cengkeram)," lanjut Bautista.
"Saya bisa cepat dalam balapan Superpole dan bisa bertarung untuk meraih kemenangan. Sudah pasti, itu lebih ketat dibandingkan balapan-balapan lainnya, tetapi saya juga berhatap ada persaingan yang lebih, pertarungan yang lebih untuk meraih kemenangan," tegas Bautista.
Meskipun menikmati musim yang sangat positif bersama Ducati, Bautista menyadari, bahwa persaingan juara masih sangat panjang. Dengan sisa empat seri, masih ada 10 balapan dengan maksimal poin untuk diraih 248. Gelar juara pun masih jauh dari jangkauan, dan para pesaingnya pun masih berpeluang meraih gelar. Bautista saat ini unggul 59 poin atas Razgatlioglu, dan 67 poin atas Rea di posisi ketiga.
Superbike menyisakan empat seri, yaitu di Portugal (7-9 Oktober), Argentina (21-23 Oktober), Indonesia (11-13 November), dan Australia (18-20 November).
"Saya tidak ingin memikirkan gelar juara. Saya tidak memikirkan itu sejak awal dan saya tidak memikirkan itu saat ini. Bagi saya, yang terpenting adalah saya sangat menikmati motor. Saya menikmati setiao sesi latihan, setiap putaran, setiap balapan," ungkap Bautista.
"Mari kita jaga mentalitas itu dan lihat apa yang terjadi di akhir musim. Saya hanya berusaha menikmati momen yang ada, merayakan kemenangan, kembali ke awal ketika balapan kembali bergulir dan menjalani balapan serta menikmati itu," tegas pebalap berusia 37 tahun itu.
Razgatlioglu Rindu Mandalika
Balapan di Catalunya ini tidak berjalan mulus bagi Razgatlioglu, di mana dia finis kelima dalam balapan 1, dan keempat dalam balapan superpole. Pebalap asal Turki itu baru bisa bangkit dalam balapan 2 di mana dia finis di podium ketiga. Ini menjaga catatan Razgatlioglu yang selalu meraih podium di setiap seri musim ini.
"Bagi saya, ini akhir pekan yang sangat sulit. Dalam balapan 1, kami start dengan sangat baik tetapi kami finis di posisi kelima karena kami kehabisan ban belakang. Hari ini (Minggu), rencana saya adalah mengikuti Jonny (Rea), (Axel) Bassani, dan (Ruben) Rinaldi, karena saya tahu Alvaro sangat cepat," ujar Razgatlioglu.
"Hari ini, saya ingin menjaga ban belakang karena saya paham bahwa posisi pertama tidak mungkin diraih dalam balapan ini. Saya fokus meraih posisi kedua dan ketiga. Saya sangat senang kami bisa kembali ke podium," tegas Razgatlioglu.
Hasil kurang maksimal di Catalunya ini membuat selisih poin Razgatlioglu dengan Baustista kembali melebar. Sebelum balapan ini, pebalap andalan Yamaha itu hanya terpaut 30 poin dari Bautista. Meskipun kini tertinggal 59 poin, Razgatlioglu mengaku tidak terlalu memirkan itu.
"Saya tidak fokus pada gelar juara. Saya hanya memperhatikan setiap balapan," tegas Razgatlioglu.
Razgatlioglu menilai, persaingan juara masih terbuka lebar dengan sisa empat balapan. tetapi dia merasa dirinya akan bisa bersaing meraih kemenangan dalam balapan di Sirkuit Mandalika, Indonesia. Razgatlioglu meraih gelar juara Superbike pertamanya pada 2021 di Mandalika.
Dari apa yang saya pelajari selama ini, di setiap pekan ada 62 poin untuk diraih, itu poin yang sangat banyak untuk diraih dan sangat banyak jika kehilangan.
"Portimao merupakan trek yang sangat bagus bagi saya dan Jonny juga sangat kuat di sana, Alvaro pun sangat kuat. Kami akan bertarung lagi. Argentina akan sedikit lebih sulit karena trek lurus yang sangat panjang, yang lebih bagus bagi Ducati, tetapi kami akan tetap berjuang," ujar Razgatlioglu.
"Saya sangat menyukai Indonesia, dan menurut saya kami akan bertarung untuk meraih kemenangan di Indonesia. Australia, saya tidak tahu. Kami masih memiliki banyak balapan dan kejuaraan belum berakhir," pungkas Razgatlioglu.
62 Poin Setiap Pekan
Rea juga masih optimistis gelar juara masih bisa dia raih dengan empat seri tersisa, karena dengan tiga balapan di setiap seri masih ada 62 poin setiap pekan untuk diraih. Rea pernah membalik ketertinggalan 61 poin dari Bautista pada musim 2019 untuk meraih gelar juara dengan sisa dua seri.
"Dari apa yang saya pelajari selama ini, di setiap pekan ada 62 poin untuk diraih, itu poin yang sangat banyak untuk diraih dan sangat banyak jika kehilangan. Jadi kami akan terus berjuang, tetap optimistis, dan yakin bahwa semuanya mungkin terjadi," ungkap Rea.
"Sekarang kami menuju ke beberapa sirkuit yang sangat kuat (bagi saya), meskipun saya tahu sejarah tidak berpengaruh apa-apa tahun ini, karena setiap putaran tidak bisa diperkirakan, tetapi saya cukup optimistis di Portugal, saya juga memiliki pendukung yang luar biasa di sana, dan persaingan akan jauh lebih baik dari sebelumnya," ungkap Rea yang kini tertinggal 67 poin dari Baustista.