Kenan Sofuoglu, guru sekaligus manajer Toprak Razgatlioglu, mengungkap jalan panjang yang dilalui muridnya itu menuju juara Superbike. Sosok pahlawan bagi Toprak itu juga menguak peluang anak didiknya itu ke MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Kenan Sofuoglu (kanan), pelatih sekaligus manajer pebalap Toprak Razgatlioglu, mendampingi anak asuhnya pada seri terakhir World Superbike di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, 21 November 2021. Sofuoglu mendampingi karier Toprak hingga meraih gelar juara dunia WSBK yang direbut di Sirkuit Mandalika. Dia telah melatih Toprak selama 10 tahun terakhir.
Kenan Sofuoglu sangat kalem dan tenang. Kehadiran juara dunia lima kali Supersport itu di garasi tim Pata Yamaha with Brixx WSBK tersamar oleh kesibukan tim menyiapkan motor untuk Toprak Razgatlioglu.
Namun, kesan sunyi Sofuoglu itu berkebalikan dengan perannya membina Toprak sejak 10 tahun lalu. Berkat Sofuoglu, Toprak bisa mengasah mental serta keterampilan membalap ala pebalap elite dunia. Sofuoglu menunjukkan jalan panjang, keras, dan penuh pengorbanan sejak Toprak berusia 15 tahun.
Ketenangan Sofuoglu itu sepertinya menular pada muridnya, Toprak, yang selalu tenang meskipun dalam situasi yang krusial. Saat balapan seri terakhir Superbike di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, 19-21 November 2021, Toprak terlihat rileks. Dia tidak kehilangan keramahan dan senyuman, yang selalu dia bagi di area sirkuit. Padahal, balapan penutup musim itu merupakan penentuan gelar juara antara dirinya dan pebalap Kawasaki, Jonathan Rea.
Toprak pun mengunci gelar juara dunia Superbike di Mandalika. Ini gelar juara pertamanya, sekaligus pebalap Turki pertama yang menjadi juara Superbike.
Dia menuntaskan misi yang gagal diselesaikan oleh gurunya, Kenan Sofuoglu, yang kini berusia 37 tahun. Sofuoglu meraih lima gelar juara Supersport pada 2007, 2010, 2012, 2015, dan 2016, tetapi belum pernah menjadi juara Superbike.
Gelar juara Superbike yang diraih pebalap Turki berusia 25 tahun itu pun disambut dengan sukacita oleh Sofuoglu karena ini merupakan buah proses pembinaan panjang dan berliku. Toprak merupakan pilot project pembinaan pebalap menjadi juara Superbike yang dijalankan Sofuoglu. Proses panjang itu diungkapkan Sofuoglu yang dengan ramah menerima permintaan wawancara di Sirkuit Mandalika, Minggu (21/11/2021) malam.
Bisa anda ceritakan proses pembinaan Toprak sejak dia belia?
Kami membimbing Toprak sejak 10 tahun lalu. Pertama kali menerima dia, saya mengirim dia ke Yamaha R6 Cup Jerman tempat saya mengawali karier balap, kemudian dua musim di Red Bull Rookies Cup. Kemudian saya membawa dia ke Kejuaraan Eropa bersama tim saya, Puccetti, pada musim 2015.
Ketika saya menandatangani kontrak dengan Puccetti, mereka harus memberikan motor kepada pebalap muda Turki di Kejuaraan Eropa, itulah bagaimana dia bisa masuk kejuaraan Eropa.
Dia sangat cepat berkembang dan sudah menjuarai Kejuaraan Eropa pada 2015. Saya memutuskan menaikkan dia ke kelas 1000 cc untuk membangun jalan menuju WorldSBK, karena saya merupakan juara dari Turki di kelas Supersport dan Turki memerlukan juara Superbike.
Kami menaikkan kelasnya ke 1.000 cc pada 2016, dan pada 2017 dia meraih posisi kedua di kejuaraan dunia. Kemudian pada 2018 saya membangun tim Puccetti Racing Turki supaya dia belajar di Superbike dengan sedikit tekanan.
Setelah dua musim, tiba saatnya untuk menempatkan dia di tim pabrikan, dan Yamaha sangat tertarik dengan Toprak. Keputusan itu sangat bagus karena musim kedua kami dengan Yamaha kami meraih juara dunia.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pebalap Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea (depan), memimpin di depan pebalap tim Pata Yamaha with BRIXX Toprak Razgatlioglu pada ajang balap motor Kejuaran Dunia Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021).
Toprak sejak kecil berlatih dengan Anda, apa saja yang Anda ajarkan kepada dia?
Toprak merupakan anak yang sangat beruntung karena saat saya memulai bekerja dengan dia, saya sedang dalam puncak karier. Saya dulu pebalap yang kuat, dia selalu berlatih dengan saya. Sangat banyak hal yang bisa dilatih dengan bagus bersama dengan salah satu pebalap terkuat di kejuaraan dunia. Sebagai contoh, berlatih bersama pebalap dengan pengereman keras, jika melatih itu sejak berusia 12 tahun, Anda akan menjadi pebalap dengan pengereman terbaik di dunia, seperti tidak ada yang bisa mengalahkan dia dalam pengereman.
Toprak anak yang sangat beruntung, sejak kecil dia mendapatkan bimbingan langsung dari juara dunia. Saya juga membina beberapa pebalap lain, tetapi Toprak adalah yang pertama dan dalam tujuh tahun terakhir dia selalu berlatih bersama saya. Hal itu membuat dia pebalap yang kuat, bukan pebalap tercepat tetapi pebalap yang kuat, itu yang menjadi kunci.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Ofisial tim Pata Yamaha with BRIXX memeluk Toprak Razgatlioglu (kiri) seusai balapan pertama Kejuaran Dunia Superbike (WSBK) musim 2021 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Toprak keluar sebagai juara dunia baru meski hanya meraih finis kedua di belakang Jonathan Rea.
Apa makna gelar juara Superbike yang diraih oleh Toprak bagi Anda dan Turki?
Hasil itu membuat balap motor menjadi olahraga yang populer di Turki, dan sekarang menjadi olahraga yang semakin populer di Turki. Sebelum gelar juara itu, tidak ada pebalap Turki yang menjadi juara dunia, gelar juara itu membuat generasi muda Turki yakin bahwa mereka bisa menjadi juara dunia suatu saat. Dan hari ini kami memiliki juara WSBK.
Ini akan menghasilkan juara dunia berikutnya dari Turki karena sebenarnya dia merupakan proyek pertama kami dengan membina dia sejak usia muda dan mengembangkan untuk menjadi juara dunia. Sudah pasti akan lebih banyak lagi pebalap Turki yang muncul, dan kami sedang berusaha melakukan itu.
Setelah dua musim, tiba saatnya untuk menempatkan dia di tim pabrikan, dan Yamaha sangat tertarik dengan Toprak. Keputusan itu sangat bagus karena musim kedua kami dengan Yamaha kami meraih juara dunia.
Saat ini ada Can Oncu di kejuaraan dunia 600 cc (Supersport), dan dia membalap dengan sangat bagus. Lalu ada Denis Oncu di Moto3 dan dia sudah meraih podium saat ini, dan Bahattin Sofuoglu di kelas 300 cc (WorldSSP). Dia sudah memenangi banyak balapan, ke depan dia akan menjadi juara 600 cc. Kami membina agar ada banyak pebalap lain yang muncul, dan balap motor berkembang di Turki.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Kenan Sofuoglu (kanan), pelatih sekaligus manajer pebalap Toprak Razgatlioglu, mendampingi anak didiknya di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, 21 November 2021.
Terkait peluang Toprak ke MotoGP, bagaimana pendapat Anda?
Kontrak kami dengan Yamaha di WSBK masih dua tahun lagi. Namun, Yamaha juga tertarik menempatkan Toprak di MotoGP. Bagi kami, yang terpenting adalah Toprak harus juara di WSBK dan kemudian jika dia memang benar-benar menyukai, benar-benar ingin, dan benar-benar tertarik (ke MotoGP), kami bisa membicarakan itu.
Hari ini Toprak juara dunia WSBK, dan mulai saat ini, jika Yamaha menginginkan Toprak di MotoGP, kami bisa bicara. Namun, sejujurnya saya memberi saran kepada Toprak, begitu banyak contoh di MotoGP, pebalap yang pindah dari Superbike ke MotoGP tidak sukses. Dan semua pebalap hilang, salah satunya Ben Spies, salah satu pebalap terbaik di WSBK, tetapi hilang di MotoGP dan kariernya sangat cepat pudar.
Saya tidak ingin karier Toprak cepat meredup, dan dia sangat senang membalap. Saya ingin dia tetap di WorldSBK, dan dia pun ingin di WorldSBK. Namun, jika musim depan menjadi terlalu mudah menang di sini, mungkin dia perlu mencoba semusim di MotoGP. Tetapi kita tunggu saja. Saat ini kami senang di sini, kami memiliki kontrak yang sangat bagus dengan Yamaha, dan kami ingin terus memiliki musim seperti ini.