Toprak Razgatlioglu, Ikon Baru Balap Motor Turki
Memacu YZF-R1 menjadi pilihan tepat bagi Toprak Razgatlioglu karena dalam dua musim dia menjadi juara dunia. Ini gelar pertama Yamaha sejak Ben Spies pada 2009.
Toprak Razgatlioglu terlahir untuk menjadi juara dunia Superbike. Dia digembleng teknik balap sejak usia lima tahun oleh ayahnya dan dimatangkan oleh legenda hidup balap motor Turki, Kenan Sofuoglu.
Toprak Razgatlioglu terlahir untuk menjadi juara dunia. Darah beroktan tinggi mengalir dalam tubuhnya, dari sang ayah Arif Razgatlioglu, legenda akrobat motor Turki, yang dijuluki ”Tek Taker Arif” alias Arif Wheelie. Arif mengajari Toprak mengendarai sepeda motor sejak berusia lima tahun dengan harapan suatu saat menjadi juara dunia. Mimpi sang ayah yang meninggal pada 2017 itu diwujudkan oleh Toprak di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021).
Toprak awalnya diajari teknik motokros menggunakan motor 50cc. Kemampuannya diasah dalam kejuaraan yunior nasional Turki sebelum kemudian beralih ke motor aspal saat berusia 11 tahun. Saat itu, pamor balapan di sirkuit aspal sedang naik daun karena pebalap Turki, Kenan Sofuoglu, baru saja menjuarai kelas World Supersport musim 2007 dengan motor 600cc.
Pamor balap jalan raya di Turki terus meningkat seiring prestasi Sofuoglu yang meraih empat gelar juara lagi pada 2010, 2012, 2015, dan 2016. Sofuoglu kini menjadi manajer dan mentor Toprak. Dia juga ada di Mandalika mendampingi anak asuhnya itu menjemput gelar juara dunia Superbike pada seri penutup musim 2021.
Toprak beruntung bisa dibimbing langsung oleh Sofuoglu sejak 2011 saat mentornya itu sedang dalam puncak performanya. Berlatih bersama juara dunia membuat Toprak bisa belajar teknik pengendalian motor kelas tinggi, salah satunya pengereman keras yang menjadi satu kekuatan Toprak. Dia juga bisa menyelami perjuangan untuk menjadi juara dunia bersama Sofuoglu. Potensi besar Toprak mengantar dia berkompetisi dalam kejuaraan IDM Yamaha R6 di Jerman pada musim 2011 dan 2012. Dia kemudian mengikuti Red Bull Rookies Cup pada 2013 dan 2014.
Penggemar olahraga ekstrem itu kemudian bersaing di Kejuaraan Eropa Superstock 600 pada 2015 dan langsung menjadi juara. Toprak bisa tampil di ajang itu berkat Sofuoglu yang memasukkan syarat dalam kontraknya dengan tim Puccetti untuk memberikan motor kepada pebalap muda Turki di kejuaraan Eropa. Performa Toprak dinilai sangat bagus sehingga pada musim berikutnya bersaing di kelas 1.000cc. Toprak semakin kompetitif hingga pada 2017 meraih runner-up Kejuaraan Eropa Superstock 1000.
Musim berikutnya, Toprak naik kelas ke Superbike membela tim Kawasaki Puccetti Racing. Di sinilah kemampuan dan mentalnya diuji. Toprak tampil bagus dengan dua kali podium dan mengakhiri musim di peringkat ke-9. Pada 2019, dia semakin kompetitif hingga sering kali bersaing sengit dengan pebalap tim pabrikan Kawasaki, Jonathan Rea, yang pada akhir musim itu meraih gelar juara kelima beruntun.
Toprak kemudian pindah ke Yamaha karena merasa tidak diperlakukan semestinya oleh Kawasaki dalam Balap Ketahanan Suzuka 8 Jam. Dia tidak diturunkan saat balapan dan menjadi penonton rekannya, Rea dan Leon Haslam, memacu motor di sirkuit. Momen itu membuat Toprak berpaling ke Yamaha.
Pilihan tepat
Memacu YZF-R1 menjadi pilihan tepat bagi Toprak karena dalam dua musim dia menjadi juara dunia. Ini gelar pertama Yamaha sejak Ben Spies pada 2009. Toprak tidak hanya menghentikan usaha Rea menjadi juara dunia tujuh kali beruntun, tetapi juga menjadi juara Superbike pertama dari Turki.
Dia kini menjadi ikon balap motor Turki, berkat sistem pembinaan sejak usia muda yang diterapkan Sofuoglu. Toprak diyakini akan menggairahkan balap motor di Turki sehingga akan muncul lebih banyak pebalap di ajang dunia serta melahirkan juara-juara baru. Dia menjadi penyempurna langkah Sofuoglu yang meraih lima gelar juara World Supersport, tetapi tidak pernah memuncaki kelas World Superbike.
”Pada 2018 saya pertama kali mengendarai motor Superbike, dan saya mulai bermimpi menjadi juara dunia,” ungkap Toprak.
”Hari ini saya sangat bahagia karena musim ini kami bekerja dengan luar biasa dan kami juara. Tim percaya kepada saya dan saya juga percaya dengan Yamaha, karena setelah 2009 kami kembali juara. Kami senang sekali, karena saat saya datang, saya bermimpi untuk menjadi juara dunia bersama Yamaha,” ungkap pebalap yang juga atlet Red Bull itu, Minggu (21/11/2021), di Mandalika.
Bagi saya, ini hari yang istimewa dan musim yang spesial karena alhamdulillah saya bisa mengatakan, ’Ini untukmu, Ayah.’ (Toprak Razgatlioglu)
”Ini sebuah mimpi, karena ayah saya selalu mengatakan, ’Toprak suatu saat akan jadi juara dunia.’ Namun, dia tidak mungkin menyaksikan hari ini karena dia meninggal empat tahun lalu. Bagi saya, ini hari yang istimewa dan musim yang spesial karena alhamdulillah saya bisa mengatakan, ’Ini untukmu, Ayah,’” tutur Toprak yang mewarisi kemampuan akrobatik ayahnya dengan kelihaian melakukan stoppie, yakni mengerem keras sehingga bagian belakang motornya terangkat tinggi.
Terkait dengan tawaran untuk membalap di MotoGP, Toprak mengaku, dirinya lebih senang di Superbike karena padoknya bernuansa seperti keluarga.
”Saya senang di padok ini, tetapi kita lihat lagi mungkin dua tahun kemudian. Namun, saya sangat senang berada di padok ini karena World Superbike seperti padok keluarga. Saya tidak terlalu suka dengan padok lainnya karena terlalu besar. Saya ada di sana selama dua tahun saat di Rookies Cup. Saya melihat sangat banyak orang dan saya tidak terlalu suka. Namun, kita akan lihat. Saat ini saya sangat senang di sini,” ungkap Toprak yang diminati Yamaha untuk pindah ke MotoGP.
Toprak dinilai memiliki gaya membalap yang lebih sesuai untuk Superbike. Selain itu, banyak pebalap top Superbike yang kariernya tenggelam setelah pindah ke MotoGP, salah satunya Ben Spies. Toprak diharapkan oleh Sofuoglu memiliki karier balap yang panjang dengan banyak gelar juara daripada pindah ke MotoGP kemudian kariernya cepat pudar.
Pebalap berusia 25 tahun itu juga bisa menjadi daya tarik yang kuat untuk lebih memopulerkan Superbike. Selain karena gaya membalapnya yang agresif dan gemar melakukan stoppie, Toprak juga sosok yang sangat ramah. Keramahannya terlihat jelas di Mandalika, di mana dia melayani permintaan foto dari banyak orang yang kebetulan bertemu di area padok.
Dia juga selalu tersenyum dan mengangguk saat berpapasan dengan orang. Saat balapan kedua di Mandalika ditunda hingga dua kali 30 menit, Toprak juga keluar ke pitwall dan melambaikan tangan ke penonton di tribune yang setia menanti balapan dimulai dan kondisi hujan.
Itulah mengapa pengikut akun Instagram-nya meningkat drastis selama balapan di Indonesia. ”Saat datang ke sini pengikutnya 315.000, sekarang 317.000. Namun, itu sekitar tiga hingga empat jam lalu, jadi perlu saya cek lagi,” ujar Toprak diiringi tawa pada Minggu pukul 20.00 Wita. Pengikut akun Instagram-nya, @toprak-tr54, pada Senin (22/11/2021) pukul 15.45 Wita sudah mencapai 423.000.
Toprak juga memegang kuat keyakinannya sebagai Muslim dengan rajin menjalankan ibadah lima waktu. Namun, dia tidak senang menunjukkan ketaatannya dalam beragama ke publik. Dia lebih senang berdoa saat berada di dalam ruangan dan tidak ada orang yang melihat. Pamer ibadah, menurut dia, tidak baik bagi jiwa. Toprak juga tidak ikut dalam acara siram sampanye saat meraih podium karena minuman beralkohol dilarang dalam agama Islam.
Kini Toprak sudah kembali ke rumahnya di Sakarya, Turki, dan bisa menikmati masakan ibunya. Namun, Toprak masih penasaran dengan makanan khas Indonesia yang mirip dengan namanya, ketoprak. Dia tahu makanan itu karena banyak yang menulis pesan di akun Instagram-nya.
”Ya, saya tahu, ketoprak, banyak orang menulis itu. Saya belum pernah mencobanya. Mungkin besok saya akan mencoba ketoprak,” pungkas Toprak yang masih penasaran menyantap ketoprak.
Toprak Razgatlioglu
Lahir: Alanya, Antalya, Turki, 16 Oktober 1996
Kebangsaan: Turki
Tinggi badan: 182 cm
Berat badan: 68 kg
Hobi: Gim video, berkendara dengan mobil
Ringkasan karier:
2021: Pata Yamaha WorldSBK Official Team
2020: 4th – FIM Superbike World Championship, Pata Yamaha WorldSBK Official Team
2019: 5th - FIM Superbike World Championship
2018: 9th - FIM Superbike World Championship
2017: 2nd - FIM Superstock 1000 Cup
2016: 5th - FIM Superstock 1000 Cup
2015: 1st - European Superstock 600 Championship
2014: 13th - European Superstock 600 Championship, entering and winning just one race / 6th - Red Bull MotoGP Rookies Cup
2013: 10th - Red Bull MotoGP Rookies Cup / 3rd - Turkish Supermoto Championship
2012: Champion Turkish Road Race 600cc Championship / 7th - IDM Yamaha R6 Cup / 2nd - Eastern Europe 600 Supersport Championship / 3rd - Turkish Supermoto Championship
2011: 2nd - Turkish Road Race 600cc Championship / 18th - IDM Yamaha R6 Cup / 3rd - Turkish Supermoto Championship
2010: Turkish Road Race 600cc Championship, 1x 1st, 1x 3rd, 1x 4th
2009: Turkish Road Race 600cc Championship, 1x 1st, 1x 3rd, 1x 5th
2008: Champion Turkish Motocross Championship, 85cc
2007: Champion Turkish Motocross Championship, 85cc
2006: Champion Turkish Motocross Championship, 65cc
2005: Champion Turkish Motocross Championship, 65cc
2004: Turkish Motocross Championship, 50cc
Sumber: yamaha-racing.com