Max Verstappen memerlukan akhir pekan sempurna untuk mengunci gelar kedua juara Formula 1 dalam balapan seri Jepang di Sirkuit Suzuka. Namun, hujan berpotensi menunda pesta juara pebalap Red Bull Racing itu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SUZUKA, SABTU – Max Verstappen menyandang gelar rain master, tetapi kelihaiannya memacu mobil di trek basah belum muncul di Suzuka, Jepang, akhir pekan ini. Padahal, dia sering memesona dalam balapan di trek basah, paling termasyhur terjadi di Interlagos 2016. Cuaca buruk berpotensi mengusik Verstappen yang berjuang mengunci gelar juara Formula 1 dengan meraih kemenangan dan mencetak lap tercepat di Suzuka, Minggu (9/10/2022) pukul 12.00-14.00 WIB.
Verstappen yang kini memuncaki klasemen pebalap dengan 341 poin, akan menjadi juara dunia Formula 1 musim 2022 jika meninggalkan Sirkuit Suzuka dengan keunggulan minimal 112 poin dari pebalap Ferrari Charles Leclerc di posisi kedua. Verstappen pun perlu meraih delapan poin lebih banyak dari Charles Leclerc, dan enam poin di atas Sergio Perez, saat bendera finis dikibaskan.
Peluang itu sangat terbuka dengan performa Verstappen yang kembali melejit dalam kualifikasi yang berlangsung kering, tetapi kondisi aspal dingin. Pebalap Red Bull Racing itu pun meraih pole position melalui putaran pertama yang bersih dalam kualifikasi ketiga. Namun, Verstappen hanya unggul 0,010 detik atas pebalap Ferarri, Charles Leclerc, yang akan start dari posisi kedua, dan 0,057 detik atas rekan setim Leclerc, Carlos Sainz Junior, di posisi start ketiga.
Meskipun unggul tipis, Verstappen menilai masih ada ruang untuk lebih baik saat balapan dengan melakukan detail-detail perbaikan. Dia juga mengakui gangguan cuaca bisa memengaruhi performa.
Besok kami harus melakukan beberapa setelan karena hujan akan turun, jadi secara umum kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi ini start yang bagus untuk akhir pekan ini.
”Ini terkait dengan detail-detail kecil dan penting untuk memastikan kami melakukan itu serta bisa cepat dalam balapan. Besok kami harus melakukan beberapa setelan karena hujan akan turun, jadi secara umum kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi ini start yang bagus untuk akhir pekan ini,” kata Verstappen kepada Formula 1, Sabtu (8/10/2022).
Verstappen tetap start terdepan setelah steward memutuskan sanksi teguran, bukan penambahan waktu, bagi pebalap asal Belanda itu terkait insiden dengan Lando Norris saat kualifikasi. Verstappen seolah berniat menutup jalur Norris yang akan mendahului dari sisi kiri, padahal bagian depan mobil bergerak ke kiri karena ban belakangnya tergelincir saat dia melakukan akselerasi.
Kondisi itu disebabkan oleh kondisi trek yang dingin sehingga ban tidak bisa cepat dalam temperatur kerja. Kondisi trek yang dingin itu pula yang membuat Verstappen tidak bisa memperbaiki catatan waktu dalam putaran terakhir di Q3. Dia bahkan sempat tergelincir sehingga kehilangan banyak waktu.
Kondisi ini menguatkan kesulitan Verstappen dalam sesi latihan bebas 1 dan 2, Jumat, belum sepenuhnya teratasi. Situasi serupa dialami oleh Verstappen di Marina Bay, Singapura, akhir pekan lalu. Verstappen mengalami kesulitan mencetak waktu putaran yang solid dalam kondisi basah di Suzuka dan Marina Bay. Bahkan, dalam sesi latihan Jumat di Suzuka, Verstappen kalah cepat dari pera pebalap Mercedes yang musim ini mobilnya tidak kompetitif.
Kesulitan yang dialami oleh Verstappen ini menjadi anomali karena dia merupakan salah satu pebalap bergelar rain master. Kelihaian dia memacu mobil dalam kondisi trek sangat basah ditunjukkan dengan penyelamatan brilian dalam balapan di Interlagos 2016, dan kemudian finis di podium ketiga. Verstappen juga brilian dalam balapan di Shanghai 2017 yang berlangsung dalam kondisi trek belum sepenuhnya kering di mana dia start ke-16 dan finis di podium ketiga.
Kelihaian Verstappen dalam kondisi trek basah itu belum muncul di Suzuka dan berpeluang mengusik usahanya memenangi balapan karena hujan diprakirakan akan kembali turun pada Minggu. Jika hujan mengguyur setelah balapan, itu akan menjadi berkah bagi Verstappen karena dalam kondisi trek kering RB18 sulit ditandingi. Saat Verstappen mendapat angin segar, dia akan mati-matian berjuang mengunci gelar juara di Suzuka, sirkuit yang menandai debutnya memacu mobil Formula 1 pada 2014.
”Akan sangat menyenangkan jika itu terjadi di sini. Tetapi, jika itu tidak terjadi di sini, saya akan lebih senang dalam balapan berikutnya (di Amerika Serikat, 23 Oktober),” ungkap Verstappen.
”Itu tidak mengubah apa pun. Saya hanya perlu meraih akhir pekan yang bagus dan berusaha memaksimalkan semua yang bisa," lanjut pebalap berusia 25 tahun itu.
”Saya memerlukan akhir pekan yang sempurna untuk meraih gelar juara di sini, tetapi, jujur, saya tidak terlalu memikirkan itu,” kata Verstappen.
Akhir pekan sempurna bisa dimaknai dengan tidak turun hujan menjelang dan saat balapan. Jika trek basah, situasi akan sulit, karena para pebalap Ferrari sangat cepat dalam sesi latihan di trek basah. Kondisi cuaca itu pula yang dinilai oleh Carlos Sainz Junior akan mengubah permainan.
”Menurut saya, besok cuaca akan berpengaruh. Hujan akan turun, tetapi kami tidak tahu apakah itu akan terjadi pukul dua siang atau tiga atau empat, di mana balapan sudah selesai. Menurut saya, ada banyak hal yang bisa terjadi besok, dan juga ada peluang sangat bagus dengan start dari posisi ketiga. Kami berada di posisi yang bagus untuk melawan Max besok,” kata Sainz.