Max Verstappen memiliki peluang besar mengunci gelar juara Formula 1 di Suzuka, Jepang, meskipun hanya finis di posisi ketujuh di Singapura. Dia perlu meraih delapan poin lebih banyak dari Charles Leclerc di Suzuka.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SINGAPURA, MINGGU – Max Verstappen gagal meraih kemenangan ke-12 dalam balapan basah di sirkuit jalan raya Marina Bay, Singapura, Minggu (2/10/2022). Pebalap andalan Red Bull Racing itu hanya finis di posisi ketujuh dan meraih tambahan enam poin. Namun, peluang Verstappen mengunci gelar juara Formula 1 tetap terbuka dalam balapan berikutnya di Sirkuit Suzuka, Jepang, 7-9 Oktober. Pebalap asal Belanda itu akan menjuarai Formula 1 untuk kedua kali jika perolehan poinnya unggul delapan poin atas Charles Leclerc dan enam poin atas Sergio Perez di akhir balapan seri Jepang.
Verstappen kini memuncaki klasemen dengan 341 poin, unggul 104 poin atas pebalap Ferrari Charles Leclerc di posisi kedua, serta 106 poin atas rekan setimnya di Red Bull Racing, Sergio Perez. Dengan sisa lima balapan, serta satu balapan sprint, poin maksimal yang bisa diraih adalah 138.
Namun, kendala yang dialami oleh Verstappen di Singapura, juga berpeluang menunda pesta juara hingga seri berikutnya di Amerika Serikat. Verstappen gagal menemukan performa terbaik dari RB18 di Singapura yang selalu diguyur hujan. Saat kualifikasi, dia hanya bisa meraih posisi start kedelapan. Sedangkan, dalam balapan Verstappen finis di posisi ketujuh setelah mendahului Lewis Hamilton yang melakukan kesalahan, serta Sebastian Vettel.
"Saya berusaha mendahului beberapa pebalap, sebagian berhasil, yang lainnya berada di belakang rangkaian (DRS), sangat sulit untuk dibuntuti," ungkap Verstappen.
Verstappen sebenarnya berpeluang finis di posisi lebih baik jika manuvernya saat berusaha mendahului pebalap McLaren Lando Norris di posisi keempat sukses. Namun, ban depannya terkunci karena pengereman keras saat akan memasuki tikungan, dan harus mengganti ban dan kembali ke trek di posisi ke-12.
"Saya berada di posisi kelima dan berusaha naik keempat. Saya bersaing dengan Lando dan begitu saya mengerem, ban depan melompat dan saya melaju lurus. Saya harus mengganti ban dan berjuang dari posisi paling belakang menuju zona poin. Ini lebih baik dari pada posisi delapan, tetapi ini bukan target saya. Tidak dengan mobil seperti itu. Ini sangat kacau," ungkap Verstappen.
Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner menilai, apa yang diraih oleh Verstappen sangat bagus di tengah kondisi sulit yang dia alami. "Ini akhir pekan yang sangat sulit bagi dia, dua start dari posisi di luar persaingan podium, tetapi dia berjuang sangat keras, dan dia sabar di sepanjang balapan," ujar Horner.
Meskipun Verstappen mengalami kendala di Singapura, rekan setimnya, Sergio Perez, justru menjalani balapan terbaiknya. Perez yang start dari posisi kedua, finis terdepan setelah bertahan dari tekanan Leclerc setelah periode Safety Car akibat kecelakaan yang dialami Yuki Tsunoda selesai. Perez finis dengan keunggulan 7,595 detik di depan Leclerc, serta 15,305 detik atas Carlos Sainz Junior.
Ini lebih baik dari pada posisi delapan, tetapi ini bukan target saya. Tidak dengan mobil seperti itu. Ini sangat kacau.
"Ini sudah pasti performa terbaik saya, saya mengendalikan balapan. Dalam beberapa lap terakhir sangat intens, saya tidak terlalu merasakan itu di dalam mobil, tetapi saat keluar saya merasakan itu. Saya mengerahkan segalanya untuk menang hari ini," ujar Perez di parc ferme.
Namun, pebalap asal Meksiko itu juga terancam hukuman karena diduga melanggar aturan saat periode Safety Car. Dia pun dipanggil oleh steward untuk mengklarifikasi kejadian saat dirinya seharusnya berada dalam jarak 10 panjang mobil dengan Safety Car. Jika dijatuhi hukuman waktu lebih dari delapan detik, maka kemenangan akan menjadi milik Leclerc.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya diberitahu untuk lebih menjauh dan itu yang saya lakukan," ungkap Perez.
Terkait dengan potensi Verstappen mengunci gelar juara di Jepang, Perez menilai itu akan menjadi momen istimewa. "Menurut saya akan bagus bagi Max meraih itu di Jepang dan juga bagi tim dan Honda," ungkap dia.
Balapan dalam kondisi hujan yang sempat ditunda ini sangat melelahkan bagi para pebalap dan itu diakui oleh Leclerc yang start terdepan, tetapi finis di posisi kedua. "Saya berusaha keras sepanjang balapan, start yang buruk membuat kami tertinggal dan setelah itu sangat sulit untuk menjalani balapan. Saya mengalami sedikit ban melintir dan kehilangan performa. Balapan yang sulit, perlu tidur yang bagus malam ini dan kami akan bersiap untuk Jepang," tegas pebalap asal Monaco itu.
Rekan setim Leclerc di Ferrari, Carlos Sainz Junior, mengakui kehilangan performa sehingga tidak bisa mengejar dua pebalap di depannya. "Ini sangat sulit. Saya tidak pernah mendapatkan ritme dalam kondisi basah dan tidak bisa bersaing dengan dua pebalap terdepan. Ketika anda tidak memiliki kepercayaan diri ekstra, anda perlu mengamankan posisi ketiga," tegas Sainz.