Samar-samar Chelsea mulai menemukan sinyal awal konsistensi di bawah kepelatihan Graham Potter. Mereka akan memanfaatkan momentum bertemu AC Milan untuk memulai rangkaian hasil positif di era baru.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, SELASA – Meski masih samar, Chelsea mulai menemukan sinyal awal konsistensi di bawah arahan manajer baru Graham Potter. Para pemain “Si Biru” bertekad membuat sinyal konsistensi itu menjadi makin kuat kala menjamu AC Milan di Stadion Stamford Bridge, Kamis (6/10/2022) pukul 02.00 WIB. Mereka diuntungkan situasi saat Milan sedang diterpa badai cedera.
Usai mengalami rentetan hasil kurang memuaskan bersama manajer Thomas Tuchel, Chelsea perlahan mulai menemukan konsistensi permainan dalam dua laga terakhir dengan manajer Graham Potter. Awal Potter di Chelsea juga tidak terlalu menggemberikan karena ditahan imbang 1-1 oleh RB Salzburg di hadapan pendukung sendiri.
Penundaan Liga Inggris karena kematian Ratu Elizabeth dan jeda internasional membuat Potter punya banyak waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja baru, sekaligus mempersiapkan tim sebelum kembali ke laga kompetitif. Waktu jeda itu dimanfaatkan dengan baik oleh Potter yang kemudian berhasil mengantarkan Chelsea meraih kemenangan dramatis 2-1 saat bertandang ke markas Crystal Palace.
Tidak ayal kemenangan itu pun menambah keyakinan Potter untuk menatap laga-laga berikutnya. Potter mengincar kemenangan pertama bagi Chelsea di Liga Champions Eropa musim ini. Dari dua laga yang sudah dijalani, Chelsea hanya memetik satu hasil imbang dan satu kekalahan.
Misi mempertahankan konsistensi itu terbilang berat lantaran harus bertemu AC Milan yang belum terkalahkan di Grup E. Berbekal kemenangan 3-1 atas Dinamo Zagreb dan hasil imbang 1-1 kontra RB Salzburg, Milan kini memimpin Grup E dengan empat poin.
Chelsea dan Milan cukup jarang bertemu di kompetisi Eropa. Catatan pertemuan kedua tim tidak memihak Milan. Dalam tiga pertemuan terakhir, Chelsea mendominasi dengan dua kali kemenangan dan satu kekalahan. Satu-satunya kemenangan Milan terjadi Juli 2012 dalam ajang World Football Challenge.
Catatan pertemuan itu setidaknya bisa menjadi modal awal Potter untuk memompa motivasi dan semangat para pemainnya. Penyerang baru Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang mengatakan Chelsea harus mengalahkan Milan untuk menjaga harapan dari grup Liga Champions.
Chelsea saat ini terbenam di dasar grup setelah kalah dari Dinamo Zagreb dan imbang melawan RB Salzburg. Hasil imbang, apalagi kalah, akan membuat peluang Chelsea tersingkir lebih dini di fase grup kian nyata. “Si Biru” terakhir kali tersingkir di fase grup Liga Champions pada 2013. Selain itu, mereka setidaknya selalu berhasil melaju hingga ke fase gugur.
Mungkin kami akan mendapatkan tiga poin pertama Liga Champions di kandang. Saya pikir ini sangat penting jika kami ingin lolos (dari fase grup).
Kunci kebangkitan
Menurut Aubemeyang dua laga melawan Palace dan Milan akan menjadi kunci kebangkitan Chelsea. Maka dari itu ia ingin timnya berjuang dan menunjukkan karakter sebagaimana saat merebut tiga poin di markas Palace pekan lalu.
“Mungkin kami akan mendapatkan tiga poin pertama Liga Champions di kandang. Saya pikir ini sangat penting jika kami ingin lolos (dari fase grup). Kami harus memenangkan pertandingan,” ujar Aubemeyang, dikutip dari Football London, Selasa (4/10/2022).
Aubameyang menjadi salah satu aktor kunci kemenangan Chelsea di markas Palace. Ia mencetak gol penyeimbang di menit ke-38. Chelsea pada akhirnya memetik kemenangan berkat gol Conor Gallagher di pengujung laga.
“Kami memiliki sikap yang hebat, meskipun kami sempat turun pada satu titik, kami kembali dan menunjukkan karakter yang hebat dan saya sangat senang. Ketika Anda seorang striker, Anda hanya ingin mendapatkan gol pertama,” katanya.
Sementara itu, Milan juga berhasrat memetik kemenangan kedua di Grup E. Pelatih Milan Stefano Pioli ingin mengincar momentum di mana Chelsea belum sepenuhnya konsisten. Selain itu, Milan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memastikan tempat lebih cepat ke fase grup.
Milan gagal lolos ke fase grup musim lalu setelah tujuh musim absen di Liga Champions. Oleh sebab itu “Rossoneri” tidak akan membuang kesempatan bisa tampil kembali di Liga Champions musim ini. Mereka menargetkan bisa mencuri poin penuh di Stamford Bridge, sekaligus membuka lebar jalan lolos dari fase grup.
Mantan penyerang Milan dan Chelsea, Andriy Shevchenko, melihat Milan sedang dalam performa yang cukup bagus lantaran belum terkalahkan di Liga Champions. Di Liga Italia, Milan juga baru saja meraih kemenangan 3-1 di markas Empoli. Kemenangan itu melipatgandakan kepercayaan diri para pemain Milan.
“Akan ada suasana yang sangat panas di laga nanti. Chelsea perlu menang dan akan meningkatkan tempo, tapi Milan punya pemain berkualitas,” kata Shevchenko dikutip dari Football Italia.
Satu-satunya hal yang bisa membuat Milan tersungkur adalah badai cedera pemain. Milan saat ini kehilangan sejumlah pemain penting seperti Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer, Davide Calabria, Theo Hernandez, dan Divock Origi. Kehilangan Calabria jadi salah satu hal yang membuat Pioli berpikir ekstra keras untuk menemukan penggantinya. Pioli kemungkinan besar akan memainkan bek sayap baru, Sergino Dest, untuk menggantikan Calabria.