Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi dituntut berbenah saat menjamu Barcelona. Laga itu mungkin saja menjadi salah satu yang terakhir kali baginya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MILAN, SENIN — Kursi pelatih Simone Inzaghi memanas setelah performa terombang-ambing Inter Milan pada awal musim. Inzaghi dituntut melakukan remedi dalam waktu singkat. Jika tidak mampu, pelatih berusia 46 tahun itu mungkin akan menjadi pengangguran sebelum Piala Dunia Qatar 2022.
Inter akan menjamu Barcelona dalam lanjutan babak Grup C Liga Champions Eropa di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB. ”Nerazzurri” jauh dari kata siap untuk menghadapi raksasa Spanyol setelah dikalahkan AS Roma 1-2, akhir pekan lalu.
Kekalahan itu semakin menyudutkan Inzaghi. Inter sudah lima kali kalah dari 10 laga di seluruh kompetisi. Tidak terlihat lagi dominasi mereka seperti pada awal musim lalu, pada musim pertama Inzaghi. Dzeko dan rekan-rekan terjerat dalam inkonsistensi.
Tidak pelak, menurut media Italia, La Gazzetta dello Sport, Presiden Inter Steven Zhang mulai kehabisan rasa sabar. Dia meminta Inzaghi mengubah tren negatif dalam dua laga ke depan, lawan Barcelona di Liga Champions dan Sassuolo di Liga Italia.
Kinerja Inzaghi akan dievaluasi lagi setelah itu. Namun, pelatih yang baru memperpanjang kontrak hingga 2024 pada musim panas lalu itu bisa saja didepak sebelum jeda Piala Dunia, November-Desember.
Hasil buruk bisa memacu Zhang, yang juga dikabarkan tidak senang dengan pernyataan Inzaghi, Sabtu lalu. Inzaghi membicarakan pendapatan klub yang bertambah berkat kehadirannya. Sang Presiden menilai, finansial klub bukanlah ranah Inzaghi.
Sebenarnya, Inter tidak bermain buruk. Akan tetapi, hasilnya sering kali tidak sesuai kenyataan di lapangan. Seperti saat melawan Roma, mereka mampu unggul lebih dulu sebelum menyerah dari tim tamu. Hal serupa terjadi dalam dua kekalahan lain Inter. Mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan.
Mantan gelandang tim nasional Italia, Massimo Ambrosini, menilai, ada yang salah dari sisi mental skuad Inter. Bukan persoalan teknik. ”Mereka sering kehilangan poin karena ceroboh. Mereka tidak mampu mengatur mentalitas pada momen tertentu,” jelasnya kepada DAZN.
Permasalahan mental Nerazzurri mungkin benar adanya. Terbukti, mereka sempat mengadakan rapat darurat antara petinggi klub, pelatih, dan pemain setelah kalah dari Milan dan Bayern Muenchen, awal September. Inter bangkit lewat dua kemenangan beruntun setelah itu. Mirisnya, tren positif itu tidak bertahan lama.
Lini pertahanan menjadi problem terbesar Inter. Di liga, mereka sudah kemasukan 13 gol. Jumlah itu sama dengan tim zona degradasi Verona. Selain kurang rapat, benteng tiga bek yang dipimpin Milan Skriniar itu juga sering membuat kesalahan elementer.
Kami ada tepat di belakang sang pelatih. Kami akan melanjutkan kerja keras bersamanya. Sekarang, fokus kami hanyalah menghadapi Barca.
Problem itu bisa menjadi awal petaka jika tidak dibenahi saat melawan Barca. Penyerang bintang Barca, Robert Lewandowski, tengah tajam-tajamnya. Dia sudah mengoleksi 12 gol dari 9 laga di seluruh kompetisi. Terakhir, Lewandowski juga menginspirasi kemenangan Barca atas Real Mallorca, 1-0.
Inzaghi meyakini anak asuhnya akan tampil lebih baik di Liga Champions. ”Kekalahan tidak pernah membuat tenang. Kami jelas bermain lebih baik (lawan Roma) setelah kalah dari Udinese, hanya saja harus mengurangi kesalahan. Hanya kerja keras yang bisa menyelamatkan kami,” ujarnya.
Terlepas dari petinggi klub, tekanan juga datang dari para pendukung Inter. Tagar ”Inzaghi Out” sempat menjadi trending topic di Twitter seusai kekalahan pada Sabtu lalu. Hal serupa sempat terjadi ketika Inter kalah dalam derbi.
Meski demikian, para pemain masih mendukungnya. ”Kami ada tepat di belakang sang pelatih. Kami akan melanjutkan kerja keras bersamanya. Sekarang, fokus kami hanyalah menghadapi Barca,” kata bek sayap Inter, Federico Dimarco.
Angin Barca
Di sisi lain, Barca datang dengan tren positif di liga domestik. Seusai mengalahkan Mallorca, mereka berada dalam tren enam kemenangan beruntun. Menurut kiper Andre ter Stegen, hasil positif itu membuat mereka lebih percaya diri. Kondisi ruang ganti pun sangat kondusif.
Hanya saja, tim asuhan pelatih Xavi Hernandez itu akan datang tanpa lima pemain yang sedang cedera. Mereka adalah Memphis Depay, Jules Kounde, Hector Bellerin, Ronald Araujo, dan Frenkie De Jong. Eksperimen Xavi dalam rotasi pun kembali dinanti.
”Semua pemain bisa menjadi pemain mula. Kami telah memiliki rencana dan juga akan melakukan rotasi. Semua pemain akan terlibat karena kami bermain setiap tiga hari. Karena itu, setiap pemain punya peran penting,” kata Xavi.
Akhir pekan lalu, Xavi membuat beberapa perubahan di skuad inti. Dia menduetkan Gerard Pique dan Andreas Christensen sebagai bek tengah. Biasanya posisi itu diisi Araujo dan Eric Garcia. Alejandro Balde yang biasa di sayap kiri mengisi posisi Kounde di kanan. Sementara itu, bek sayap veteran Jordi Alba menggantikan peran Balde.
Alih-alih berubah total, pertahanan Barca ternyata masih bisa tampil kokoh. Mereka baru kemasukan 4 gol dari 9 laga di seluruh kompetisi. Benteng kokoh itu menjadi spesialisasi ”Blaugrana” yang tidak terlihat pada musim-musim sebelumnya. (AFP/REUTERS)