Kejuaraan tenis Piala Laver 2022 menjadi ajang paling bersejarah sejak digelar pada 2017. Setelah menjadi panggung perpisahan bagi Roger Federer, Piala Laver kali ini melahirkan Tim Dunia sebagai juara untuk pertama kali
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP PHOTO/KIN CHEUNG
Para pemain Tim Dunia, beserta kapten tim John McEnroe (kedua dari kiri), merayakan keberhasilan mereka merebut Piala Laver di O2 Arena, London, Minggu (25/9/2022).
LONDON, MINGGU - Edisi kelima kejuaraan Piala Laver di O2 Arena, London Inggris, 23-25 September, menjadi edisi yang paling bersejarah. Untuk pertama kalinya, Tim Dunia meruntuhkan dominasi Tim Eropa dan ajang tahun ini menjadi panggung untuk melepas petenis terbaik, Roger Federer.
Setelah tertinggal dengan skor 4-8 dari dua hari penyelenggaraan, Tim Dunia melakukan sprint untuk mengumpulkan total 13 poin. Ini menjadi syarat untuk memenangi Piala Laver yang berformat beregu putra antara pemain-pemain Eropa melawan pemain dari luar Eropa.
Setelah berebut satu poin dari setiap kemenangan pada hari pertama, lalu dua poin pada hari kedua, kedua tim memperebutkan tiga poin dari setiap laga pada hari ketiga. Dari hasil pada dua hari pertama, skuad Eropa membutuhkan dua kemenangan pada hari terakhir, sementara Tim Dunia memerlukan tiga kemenangan.
Dalam empat penyelenggaraan lain sejak 2017, Tim Dunia yang dipimpin kapten John McEnroe selalu berada di bawah bayang-bayang Eropa yang dikapteni Bjorn Borg. Apalagi, Eropa selalu diperkuat, minimal, salah satu Big Three : Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic.
AP PHOTO/KIN CHEUNG
Pemain Tim Dunia Frances Tiafoe merayakan poin yang diraih saat melawan pemain Tim Eropa Stefanos Tsitsipas pada hari ketiga turnamen tenis Piala Laver di O2 Arena, London, Minggu (25/9/2022). Tiafoe menang dengan skor 1-6, 7-6 (11), 10-8.
Pada tahun ini, untuk pertama kalinya Andy Murray ikut serta, hingga Eropa diperkuat Big Four dengan total 66 gelar juara Grand Slam. Skuad Eropa juga tampil sebagai tuan rumah dengan Inggris sebagai tuan rumah.
Namun, Tim Dunia yang diperkuat petenis-petenis dengan usia lebih muda tancap gas pada hari terakhir. Mereka memenangi tiga laga beruntun hingga pertandingan keempat pun batal digelar.
Duet Felix Auger-Aliassime dan Jack Sock mengalahkan Murray/Matteo Berrettini dengan skor 2-6, 6-3, 10-8. Setelah itu, Auger-Aliassime menundukkan Djokovic 6-3, 7-6 (3). Semifinalis Grand Slam AS Terbuka, Frances Tiafoe, menentukan kemenangan timnya setelah menundukkan Stefanos Tsitsipas dalam laga ketat, 1-6, 7-6 (11), 10-8.
McEnroe pun lega setelah kalah dari Borg pada Piala Laver di Praha, Ceko pada 2017; Chicago, AS (2018); Geneva, Swiss (2019); dan Boston, AS (2021). Piala Laver 2020 tidak digelar karena pandemi Covid-19.
Legenda tenis Australia Rod Laver (kiri) menyaksikan para pemain Tim Dunia mengangkat Piala Laver yang mereka rebut di O2 Arena, London, Minggu (25/9/2022).
“Rasanya luar biasa. Jhonny Mac (John McEnroe) selalu mengeluarkan kata “f**k” dan menekankan pada kami bahwa Tim Dunia harus menang pada tahun ini,” komentar Tiafoe.
“Tak ada yang mengalahkan Tim Dunia lima kali beruntun. Felix meningkatkan level mainnya. Frances berada dalam penampilan terbaik sejak AS Terbuka. Tim ini luar biasa dan saya sangat menikmati setiap detik momen bersama mereka,” kata McEnroe yang melampiaskan kegembiraan dengan menari dikelilingi anggota timnya di tengah lapangan.
Seperti ketika Tim Eropa menjadi juara pada empat edisi sebelumnya, perayaan kemenangan Tim Dunia digelar di ruang ganti dengan menyemprotkan dan minum sampanye. Sampanye itu, bahkan, dituang ke dalam piala, lalu diminum secara bergantian.
Selain Auger-Aliassime (petenis terbaik Kanada saat ini), Sock dan Tiafoe (AS), Tim Dunia diperkuat juga oleh Taylor Frtiz (AS), Diego Schwartzman (Argentina), Alex De Minaur (Australia), dan Tommy Paul (AS) sebagai cadangan. Tak ada satu pun dari mereka yang menjadi juara Grand Slam.
Tim ini luar biasa dan saya sangat menikmati setiap detik momen bersama mereka.
AP PHOTO/KIN CHEUNG
Petenis Tim Eropa Novak Djokovic dan Roger Federer (kanan) berpelukan pada akhir hari ketiga turnamen tenis Piala Laver di London, Minggu (25/9/2022).
Federer pensiun
Kemenangan tersebut menjadi momen bersejarah Piala Laver pada tahun ini setelah momen emosional pada hari pertama. Hari itu, Federer menjalani laga terakhirnya sebagai petenis profesional selama 24 tahun dengan berduet bersama Rafael Nadal. Mereka kalah dari Tiafoe/Sock 6-4, 6-7 (2), 9-11.
Tangis dari semua yang ada di arena tidak terhindarkan ketika Federer menjawab pertanyaan dari mantan petenis nomor satu dunia, Jim Courier, selama sekitar tujuh menit. Tangisan Federer pun tak terbendung ketika dia berterima kasih pada semua pemain yang menyertai pensiunnya pada hari itu, terutama bagi Nadal yang merupakan rival sekaligus sahabatnya.
Nadal, bahkan, hadir di O2 Arena hanya untuk bermain bersama Federer. Dia langsung kembali ke Spanyol karena harus menemani istrinya yang hampir melahirkan dan sempat mengalami masalah kehamilan, pada Agustus.
Saat diwawancara Courier, Federer berhenti berbicara dan menangis sambil membungkukkan badan ketika berbicara tentang istrinya, Mirka. Pelukan erat pun diberikan Mirka, keempat anak mereka, dan orang tua Federer.
Petenis Swiss Roger Federer tak mampu membendung air matanya saat wawancara setelah pertandingan ganda putra kejuaraan beregu Piala Laver di O2 Arena, London, Sabtu (24/9/2022) dini hari WIB. Piala Laver menjadi arena pertandingan terakhir Federer untuk menutup kariernya di dunia tenis profesional.
Seperti yang disampaikannya dalam media sosial, pada 15 September, Federer mengakhiri karier tenis profesional karena cedera lutut kanan. Cedera yang muncul sejak 2020 itu membuatnya tidak bertanding sejak kalah pada perempat final Wimbledon 2021. Kondisi itu pun menghalanginya untuk bermain pada nomor tunggal di O2 Arena.
Harapan untuk bisa bermain pada turnamen di tanah kelahiranya, ATP Basel, 24-30 Oktober, tak terwujud, apalagi keinginan untuk tampil sekali lagi pada ajang Wimbledon 2023. Maka, dia pun memilih Piala Laver sebagai panggung terakhirnya.
“Dengan dikelilingi sesama petenis, Bjorn idola saya, keluarga, dan penonton, momen ini menjadi seperti perayaan bagi saya. Saya tidak kesepian saat mengundurkan diri. Saya akan kembali ke Piala Laver tahun depan di Vancouver dengan peran yang berbeda,” katanya. (AP/AFP)