Misi Quartararo Mengusik Pesta Ducati di Aragon
Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro mengusung misi mengusik pesta Ducati di Aragon. Peluang mereka akan terbuka jika bisa start bagus dan mengerem laju keausan ban belakang.
ALCANIZ, MINGGU –Motorland Aragon akan menjadi lokasi pesta para pebalap Ducati yang menguasai posisi start baris terdepan dalam balapan MotoGP, Minggu (18/9/2022) mulai pukul 19.00 WIB. Pebalap pabrikan lain yang berpotensi mengusik pesta Ducati itu, hanya Aleix Espargaro dan Fabio Quartararo yang start dari baris kedua. Namun, ini misi yang sangat sulit karena Desmosedici GP jauh lebih cepat dibandingkan Aprilia RS-GP dan YZR-M1. Namun, peluang masih terbuka jika Espargaro dan Quartararo bisa start dengan brilian dan kemudian menjaga ritme pace untuk menghemat kondisi ban belakang.
Balapan MotoGP di Motorland Aragon ini dikuasi oleh para pemacu Desmosedici GP, dengan pemenang musim lalu, Francesco Bagnaia, start terdepan, diikuti rekan setimnya di Ducati Lenovo, Jack Miller. Posisi ketiga ditempati oleh pebalap Gresini Racing Enea Bastianini yang akan menjadi rekan setim Bagnaia musim depan.
Di belakang mereka, ada pebalap Aprilia Aleix Espargaro di posisi start keempat, diikuti pebalap Pramac Racing Johann Zarco yang juga memacu Desmosedici GP, kemudian pebalap andalan Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo di posisi start keenam. Quartararo memang memiliki pace yang sangat bagus, tetapi dalam balapan dia akan kesulitan untuk mendahului, karena M1 kalah top speed. Kesulitan terbesar Quartararo terjadi di trek lurus sepanjang 968 meter antara tikungan 15 dan 16.
Baca juga : Bagnaia Menjemput Kemenangan Kelima
Quartararo sudah berjuang maksimal selama kualifikasi, tetapi harus puas dengan posisi start keenam. Para pebalap Ducati terlalu cepat, dan dia bisa melakukan lebih baik lagi karena motor sudah dalam limit pengendalian.
Saya merasa mereka jauh lebih cepat dan saya tidak bisa melakukan lebih baik lagi, FP4 sangat bagus, pace sangat bagus, tetapi di dalam kualifikasi kami terlalu jauh dari yang lainnya. Kami kesulitan, tetapi saya berusaha membalikkan itu dalam balapan.
"Saya merasa mereka jauh lebih cepat dan saya tidak bisa melakukan lebih baik lagi, FP4 sangat bagus, pace sangat bagus, tetapi di dalam kualifikasi kami terlalu jauh dari yang lainnya. Kami kesulitan, tetapi saya berusaha membalikkan itu dalam balapan," ujar Quartararo kepada MotoGP, Sabtu (17/9/2022) malam WIB.
Dia mengakui kehilangan banyak waktu di trek lurus panjang. "Di lintasan lurus (paling kesulitan), dan itu sesuatu yang tidak bisa kami atasi. Saya merasa sangat bagus dengan motor, tetapi dalam mencetak waktu satu putaran kami sangat kesulitan," ungkap pebalap berjuluk El Diablo itu.
Pemuncak klasemen sementara MotoGP itu belum kehabisan harapan. Dia akan berjuang keras selama balapan, dan menjaga keunggulan 30 poin atas Bagnaia, tidak terpangkas terlalu banyak. Dia akan berusaha meraih podium untuk mengusik target Ducati menyapu bersih podium di Aragon.
"Pesta Ducati selalu menjadi masalah, maksud saya mereka sangat kuat, bukan hanya satu pebalap tetapi banyak, jadi saya akan memberikan yang terbaik dan berusaha melakukan semua dengan sempurna, untuk meraih balapan sebaik mungkin, tetapi itu tidak akan mudah," ujar Quartararo.
Baca juga : Dorna Umumkan Jadwal Balapan Sprint MotoGP
Kunci mengusik pesta Ducati bagi Quartararo adalah mengelola ban belakang, supaya bisa menyerang dalam beberapa putaran terakhir. "Start, lap pertama, dan kemudian menjaga ban dengan baik untuk akhir balapan," ungkap Quartararo yang mengaku lebih memilih ban kompon keras dan medium untuk balapan.
Espargaro yang kini di peringkat ketiga klasemen sementara, 33 poin di bawah Quartararo, dan tiga poin di bawah Bagnaia, juga mengusung misi mengusik pesta Ducati.
"KIta lihat saja, Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi di MotoGP. Saya pikir Alex Rins juga melakukan pekerjaan dengan sangat bagus, tetapi jelas Ducati lebih kuat, dan menurut saya, Fabio mencetak pace yang bagus dalam FP4, tetapi dalam balapan akan sulit karena Ducati sangat cepat. Fabio dan saya kalah 10 kilometer per jam setiap lap, jadi tidak akan mudah untuk mengikuti mereka," ungkap Espargaro.
"Kami harus menggunakan ban belakang sedikit mungkin saat berakselerasi dan mendekat ke mereka, jadi itu akan menjadi balapan yang sangat sulit bagi kami, ini sangat panjang (23 putaran), tetapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik," lanjut Espargaro.
Mengelola ban belakang dengan cermat akan sangat menentukan hasil balapan, karena laju keausan ban di Aragon cukup tinggi. Mengatur ritme pace selama balapan akan sangat krusial.
Baca juga : Senyum Lebar Marquez di Aragon
"Dalam beberapa balapan terakhir kami bisa tancap gas terus hingga lap terakhir, khususnya di Misano, di mana bisa mencetak lap cepat di akhir-akhir balapan, tetapi di sini tidak, karena di sini laju keausan ban cukup tinggi. Jadi, sangat penting untuk menjaga sebaik mungkin (ban belakang) dalam 10-15 lap pertama, supaya masih memiliki ban untuk berakselerasi dalam putaran-putaran akhir balapan. Kita lihat saja siapa yang bisa mengelola ban dengan lebih baik," tegas Espargaro.
Kandidat terkuat memenangi balapan MotoGP seri Aragon, Bagnaia, menyadari betul tantangan yang dia hadapi. Meskipun memiliki pace bagus dan unggul dalam kecepatan puncak, dia juga perlu mengelola ban belakang supaya tidak cepat aus. Namun, dia bisa sedikit tenang karena dalam simulasi dengan ban yang sudah terpakai, pace-nya tidak anjlok.
"Semuanya berjalan dengan baik saat ini. Kami bekerja dengan sangat baik, tetapi situasinya tidak mudah di sepanjang akhir pekan ini, karena saya sedikit kesulitan menemukan putaran yang sempurna. Tetapi dalam kualifikasi menjadi momen yang sempurna, saya menemukan caranya, saya senang, dan saya pikir itu lap terbaik yang pernah saya lalukan," ungkap pebalap berjuluk Pecco itu yang mencetak rekor baru lap di Aragon.
"Selain itu, kami juga melakukan pekerjaan yang sangat bagus dengan ban yang sudah terpakai, dan menurut saya saat ini hanya Fabio dan Enea yang memiliki pace yang sangat bagus seperti kami. Jadi (balapan) tidak akan mudah, akan sulit, dan sangat penting untuk memahami laju keausan ban," jelas Pecco.
"Trek ini sangat menuntut kondisi ban belakang dan sangat penting untuk tidak memberi tekanan terlalu besar dalam lap pertama, dan berusaha menurunkan waktu putaran seiring dengan putaran, itu akan sangat sulit, karena tahun lalu kami tancap gas sejak start sehingga di lap-lap akhir saya sedikit kesulitan, jadi tahun ini mungkin saya melakukan sesuatu yang berbeda," ujar Pecco yang memenangi balapan di Aragon 2021 setelah bersaing ketat dengan Marc Marquez sejak start.
Baca juga : Marquez Memainkan Kartunya di Aragon
Pecco juga menilai, Aleix Espargaro akan berusaha menusuk ke depan dan mengamankan posisi podium. "Sudah pasti dia (Espargaro) akan berusaha ke depan bersaing dengan para pebalap di depan, tetapi pada saat ini dia memiliki pace yang sedikit lebih lambat dibandingkan para pebalap yang saya sebutkan tadi, tetapi kita tahu kekuatan Aleix dan mungkin dia besok akan bersaing dengan kami," ungkap Pecco.
Persaingan dengan para pebalap Ducati juga menjadi perhatian Pecco. Dia akan mengerahkan kemampuan terbaiknya kepada semua lawan, karena dia kini sedang berusaha memangkas selisih 30 poin dengan Quartararo.