Francesco Bagnaia menjemput kemenangan kelima beruntun setelah meraih posisi start terdepan MotoGP seri Aragon. Pebalap Ducati itu terus menekan Fabio Quartararo yang peluang meraih podium tipis dari posisi start keenam.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ALCANIZ, SABTU – Motorland Aragon menjadi trek spesial bagi Francesco Bagnaia karena di trek itulah dia meraih kemenangan pertama di ajang MotoGP pada 2021. Musim ini, dia berada di jalur kemenangan setelah meraih pole position dengan waktu putaran yang menjadi rekor baru di Aragon, Sabtu (17/9/2022). Pebalap andalan Ducati itu pun berpeluang semakin dekat dengan pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo, yang kini unggul 30 poin. Persaingan podium di Aragon sangat sulit bagi Quartararo yang start dari posisi keenam.
"Saya merasa sangat baik. Saya pikir ini waktu putaran saya yang paling baik karena saya tidak pernah mencetak waktu putaran seperti ini, begitu sempurna seperti ini. Jadi saya sangat senang. Untuk saat ini kami telah berhasil meraih posisi start terdepan, tetapi besok kami harus menyelesaikan pekerjaan, itu yang terpenting," tegas Bagnaia.
Musim lalu, Bagnaia meraih kemenangan di Aragon setelah bersaing ketat dengan Marc Marquez. Itu merupakan kemenangan pertamanya di MotoGP yang membuat pebalap berjuluk Pecco itu tahu bagaimana bersaing untuk menang. Kali ini, kemenangan di Aragon akan menjadi kemenangan kelima beruntun bagi Pecco setelah Assen, Silverstone, Red Bull Ring, dan Misano. Empat kemenangan itu telah memangkas selisih poin dengan Quartararo dari 91 poin menjadi 30 poin. Bagnaia kini di posisi kedua klasemen di bawah Quartararo.
Pebalap asal Italia itu mencetak waktu putaran tercepat kualifikasi yang menjadi rekor baru di Aragon dengan 1 menit 46,069 detik. Dia menggusur pebalap Gresini Enea Bastianini yang akan menjadi rekan setimnya musim depan. Bastianini kemudian turun ke posisi start ketiga setelah rekan setim Bagnaia, Jack Miller, menusuk ke posisi kedua.
"Ini posisi start di baris terdepan ketiga bagi saya dan saya senang dengan hasil ini. Saya berusaha sangat keras supaya bisa sangat cepat dalam kualifikasi. Sekarang, setelah jeda musim panas, kami bisa sangat kompetitif," ungkap Bastianini.
"Dalam putaran pertama, saya melakukan kesalahan saat berusaha melakukan sesuatu yang lebih, tetapi itu tidak masalah. Pecco mencetak waktu yang sangat cepat, rekor lap, selamat untuk dia," lanjut Bastianini.
Menurut Bastianini, balapan akan sangat sulit karena degradasi ban serta menjaga konsistensi. "Namun, kami telah bersiap untuk itu, dan kami masih memiliki pemanasan besok untuk mencoba sesuatu yang baru untuk balapan," ungkap pebalap asal Italia itu.
Ducati yang menguasai posisi start baris terdepan akan menjadi tantangan berat bagi para pebalap Aprilia Aleix Espargaro yang start keempat, serta Quartararo di urutan keenam. Di antara mereka, ada pemacu Ducati lainnya, Johann Zarco, yang membela Pramac Racing. Espargaro yang mengalami dua kali kecelakaan dalam sesi latihan Jumat, mengawali kualifikasi dari Q1. Dia pun memacu RS-GP hingga limit dan meraih posisi start keempat.
Saya pikir ini waktu putaran saya yang paling baik karena saya tidak pernah mencetak waktu putaran seperti ini, begitu sempurna seperti ini.
Aprilia mengalami masalah yang aneh pada Sabtu karena Espargaro dan Maverick Vinales gagal mencetak waktu lap untuk langsung lolos ke Q2. Bahkan, Vinales terjatuh dalam Q1, kecelakaan pertamanya bersama Aprilia, sehingga akan start dari posisi ke-16. Padahal, pada Jumat, Vinales optimistis bisa bersaing untuk meraih kemenangan di Aragon.
Kecelakaan Vinales itu membuat Marc Marquez yang sempat memuncaki Q1, tidak bisa memperbaiki waktunya yang digusur oleh Espargaro dan Zarco. Marquez pun akan start dari posisi ke-13, dan peluangnya untuk masuk dalam persaingan podium sangat tipis. Marquez memang tidak menargetkan hasil berlebihan dalam balapan pertamanya ini, setelah Mugello pada 29 Mei lalu. Dia menjadikan seri Aragon ini sarana untuk mengetahui kondisi fisiknya yang baru pulih dari operasi keempat humerus kanan. Fokus pebalap Repsol Honda itu adalah mempersiapkan diri untuk musim 2023.
Balapan ini akan menjadi tantangan yang sangat sulit bagi Quartararo yang tidak pernah meraih hasil bagus di sana. Pencapaian terbaiknya di Aragon adalah finis di posisi kelima pada 2019. Kini, dengan start di urutan keenam, di belakang para pebalap Ducati, peluangnya meraih podium sangat berat. Aragon memang bukan trek yang sesuai dengan karakter YZR-M1 karena trek lurus panjang serta tikungan-tikungan cepat yang menguntungkan Ducati.
Dalam kualifikasi, Quartararo sempat hanya berada di posisi ke-10. Dia berusaha memperbaiki catatan waktunya tetapi justru hampir terjatuh di tikungan 2. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu bisa melakukan penyelamatan dan melakukan time attack terakhir yang menempatkan dirinya di posisi start keenam.
Quartararo berusaha sangat keras untuk mencetak waktu lap yang bagus di Aragon, bahkan di tikungan-tikungan di mana dia merupakan pebalap tercepat, dia berusaha menjadi lebih cepat lagi. Usaha itulah yang membuat dia melewati limit pengendalian, hingga hampir terjatuh di tikungan 2.
Balapan di Aragon, Minggu (18/9) mulai pukul 19.00 WIB, tidak akan diikuti oleh pebalap Suzuki Ecstar Joan Mir yang mengundurkan diri karena cedera engkel kaki kanannya terasa sakit setelah menjalani sesi latihan Jumat. Pebalap tim Repsol Honda musim 2023 itu, juga tidak akan tampil dalam seri berikutnya di Motegi, Jepang.