KOI Minta Cabang Olahraga Bersiap Hadapi 2023 yang Padat
Dunia olahraga Indonesia akan menjalani jadwal padat pada tahun depan. Tak hanya ikut acara tunggal, SEA Games, Asian Games, dan kualifikasi Olimpiade, mereka pun akan berpartisipasi dalam World Beach Games di Bali.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Rapat koordinasi antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan sejumlah pengurus induk cabang olahraga mengenai persiapan penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Jakarta, Senin (12/9/2022). Rapat dipimpin Ketua KOI Raja Sapta Oktohari (tengah).
JAKARTA, KOMPAS — Komite Olimpiade Indonesia meminta pengurus induk cabang olahraga nasional mulai menyiapkan diri menghadapi agenda padat pada 2023. Pesan itu terutama tertuju kepada 13 pengurus cabang olahraga.
Tak hanya akan tampil di ajang multicabang SEA Games Kamboja 2023, Asian Games Hangzhou, China 2022, dan kualifikasi Olimpiade Paris 2024, mereka pun akan berpartisipasi dalam World Beach Games 2023 di Bali, 5-12 Agustus tahun depan.
”Kami berharap semua pengurus cabang fokus membagi tim untuk menjalani jadwal padat tahun depan. Kami berharap para wakil Indonesia bisa meraih prestasi terbaik di setiap ajang yang ada, termasuk di World Beach Games (WBG) 2023. Kita sebagai tuan rumah bukan hanya ingin sukses penyelenggaraan, administrasi, dan legacy, melainkan pula sukses prestasi,” ujar Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/9/2022).
Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) selaku operator WBG telah mengumumkan secara resmi cabang yang akan dipertandingkan dalam WBG 2023 pada Senin (8/8/2022). Ada 14 disiplin olahraga dari 13 cabang yang akan dipertandingkan dalam WBG edisi kedua tersebut.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Rapat koordinasi antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan sejumlah pengurus induk cabang olahraga mengenai persiapan penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Jakarta, Senin (12/9/2022). KOI minta pengurus cabang mulai menyiapkan diri menghadapi agenda padat pada 2023.
WBG mempertandingkan 10 disiplin olahraga utama, yakni aquathlon (FTI), renang perairan terbuka 5 kilometer dan polo air pantai (PRSI), bola tangan pantai (ABTI), sepak bola pantai (PSSI), tenis pantai (Pelti), bola voli pantai 4x4 (PBVSI), gulat pantai (PGSI), karate kata individual (Forki), dan kite foil (Porlasi).
Lalu, empat disiplin tambahan, yakni air badminton (PBSI), basket 3x3 (Perbasi), rowing beach sprint (PODSI), dan selancar longboard serta shortboard (PSOI).
Okto mengatakan, pihaknya belum berani memasang target prestasi untuk WBG 2023. Pihaknya memilih fokus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah lebih dahulu. Lagi pula, rapat kali ini adalah koordinasi resmi perdana antara KOI dan pengurus cabang mengenai penyelenggaraan WBG 2023.
”Rapat ini sekaligus untuk persiapan menyambut delegasi teknik dari federasi olahraga internasional terkait dan ANOC yang akan ke Indonesia pada 24-26 September ini,” katanya.
WBG 2023 sebagian besar akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, dan sebagian lagi mungkin di Canggu, Kuta, atau Jimbaran. Semua disiplin olahraga itu akan dipertandingkan di pantai dan laut. Karena itu, mayoritas arena yang disiapkan bersifat nonpermanen.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Lambang Olimpiade di luar ruang rapat saat berlangsung rapat koordinasi antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan sejumlah pengurus induk cabang olahraga mengenai persiapan penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Jakarta, Senin (12/9/2022).
Okto menuturkan, WBG tidak boleh dipandang sebelah mata karena akan diikuti oleh sekitar 1.500 atlet dari sekitar 130 negara. Ajang itu adalah salah satu ajang multicabang terbesar di dunia. Kesuksesan menyelenggarakan pergelaran dua tahunan itu akan menambah nilai jual Indonesia di mata dunia olahraga internasional.
”WBG adalah momentum untuk Indonesia melangkah lebih tinggi dalam menyambut ajang olahraga besar lainnya. Itu akan menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan pergelaran kelas dunia, termasuk layak untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 yang terus kita perjuangkan,” tutur Okto.
Sambutan positif
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Brata Hardjo Subroto mengutarakan, pihaknya justru senang bisa aktif berlomba tahun depan. Bagi mereka, hal itu akan berdampak positif untuk perkembangan atlet. Sebab, atlet bisa tidak putus berlatih dan bertanding hampir sepanjang tahun.
Rapat ini sekaligus untuk persiapan menyambut delegasi teknik dari federasi olahraga internasional terkait dan ANOC yang akan ke Indonesia pada 24-26 September ini.
”Prinsipnya, atlet itu semakin banyak bertanding, maka akan semakin berprestasi. Mereka berkesempatan terus mengasah diri dan menambah pengalaman. Untuk itu, kami bersyukur dan sangat mendukung adanya WBG 2023,” ucap Brata.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Rapat koordinasi antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan sejumlah pengurus induk cabang olahraga mengenai persiapan penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Jakarta, Senin (12/9/2022). World Beach Games 2023 akan berlangsung di di Bali, 5-12 Agustus 2023.
WBG 2023 pun akan menjadi ajang bersejarah sebagai perhelatan multicabang pertama yang mempertandingkan disiplin olahraga baru, yakni air badminton. KOI menjelaskan, air badminton pertama kali diusulkan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) saat Indonesia dicalonkan sebagai tuan rumah WBG 2023 tahun lalu.
KOI menyambut positif usulan itu dan meneruskannya kepada ANOC yang akhirnya menerima usulan tersebut. Air badminton kemungkinan dipertandingkan di pantai dengan menggunakan shuttlecock khusus terbuat dari plastik dan karet yang disesuaikan dengan arena terbuka atau luar ruangan.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Rionny Mainaky menyampaikan, pihaknya belum tahu pasti mekanisme pertandingan air badminton di WBG. Ada yang usul dimainkan 3x3, atau 2x2, atau 1x1.
Yang jelas, air badminton menjadi salah satu disiplin olahraga yang akan diandalkan Indonesia untuk mendulang medali di WBG. PBSI akan menyiapkan atlet aktif yang sedang tidak ikut kejuaraan atau mantan atlet untuk tampil dalam air badminton WBG.
Air badminton hampir sama dengan bulu tangkis biasa. Hanya saja, pergerakan akan lebih sulit kalau bermain di pantai dan arena yang terbuka. ”Kami akan menyiapkan atletnya dengan serius agar bisa memenuhi target membantu tim Indonesia sukses prestasi di WBG,” ujar Rionny.