Sebanyak 499 atlet Indonesia akan berjibaku di SEA Games 2021. Indonesia belum menargetkan secara khusus jumlah akumulasi medali yang ingin dibawa pulang dari Vietnam.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Menteri Olahraga Zainudin Amali menyampaikan arahannya di hadapan perwakilan atlet pada acara pengukuhan tim Indonesia untuk SEA Games Vietnam 2021, Minggu (8/5/2022), di Jakarta. Indonesia mengirimkan total 499 atlet.
JAKARTA, KOMPAS — SEA Games Vietnam 2021 menjadi ajang pertama bagi pemerintah dan pemangku kepentingan olahraga nasional mengirimkan atlet dengan paradigma baru sesuai Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Meskipun kuantitas atlet anjlok hingga 41 persen dibandingkan SEA Games Filipina 2019, tetapi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali optimistis mayoritas atlet yang dikirim ke Vietnam mampu menorehkan prestasi.
Untuk bertarung di SEA Games edisi ke-31 itu, Indonesia mengirimkan 499 atlet yang berperan layaknya para patriot bangsa demi mengharumkan nama negara ini di kancah olahraga regional. Jumlah 499 atlet itu terdiri dari 313 putra dan 186 putri.
Pada SEA Games Filipina 2019, Indonesia mengirimkan 841 atlet. Artinya, jumlah atlet yang dikirim ke Vietnam hanya 59 persen dari total atlet yang dibawa ke pesta olahraga Asia Tenggara itu, tiga tahun silam.
Indonesia akan bertarung di 32 cabang dari 41 cabang yang dipertandingkan di Vietnam. Hingga Minggu (8/5/2022), atlet-atlet dari 10 cabang, di antaranya sepak bola, futsal, kick boxing, dan golf, sudah berada di Vietnam. Presiden Joko Widodo akan melepas resmi atlet-atlet yang akan berangkat ke Vietnam, Senin (9/5/2022), di Istana Bogor, Jawa Barat.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Sebagian atlet Indonesia yang akan tampil pada 32 cabang di SEA Games 2021 hadir pada acara pengukuhan tim Indonesia untuk SEA Games Vietnam, Minggu (8/5/2022), di Jakarta. Indonesia mengirimkan 499 atlet.
Zainudin mengatakan, SEA Games 2021 menghadirkan paradigma baru dalam pengiriman atlet ke ajang multicabang. Berbekal Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang DBON, tambah Zainudin, atlet-atlet Indonesia yang dikirim hanyalah yang berpotensi pulang dengan medali.
Kata Zainudin, penilaian cabang dan atlet ke Vietnam dilakukan akademisi dan praktisi olahraga, lalu ada pula pertimbangan rekam jejak prestasi dari Komite Olahraga Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Oleh karena itu, para patriot bangsa yang akan bertarung di Vietnam adalah insan terbaik yang diharapkan dapat menghadirkan kebahagiaan bagi 270 juta penduduk Indonesia.
”Di SEA Games ini tentu belum bisa langsung mengharapkan dampak instan dari kebijakan ini, tetapi kami menciptakan fondasi baru bagi sistem pembinaan dan prestasi olahraga Indonesia. Pasalnya, kami tidak menganggap SEA Games dan Asian Games sebagai tujuan utama. Target besar kami menjadikan Indonesia salah satu negara yang disegani di level Olimpiade (dunia),” ujar Zainudin pada acara pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 di Hall Basket Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Dalam agenda itu, Zainudin hadir didampingi Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, dan Chief de Mission (CDM) Indonesia untuk SEA Games 2021 Ferry Kono.
Zainudin percaya cabang-cabang yang diberangkatkan ke Vietnam bisa mengumandangkan lagu ”Indonesia Raya” dan mengibarkan ”Merah Putih” di podium tertinggi.
Sebagai contoh, Zainudin masih optimistis tim sepak bola putra Indonesia bisa berjuang memenuhi target medali emas meskipun kalah 0-3 dari Vietnam di laga pembuka Grup A, Jumat (6/5) lalu. ”Keyakinan kami berdasarkan persiapan yang telah dilakukan tim sepak bola. Masih ada laga lain di fase grup. Saya percaya atlet dan pelatih bisa meraih hasil terbaik,” ucapnya.
Raja Sapta juga berharap atlet-atlet terbaik Indonesia yang dikirim ke Vietnam mampu menampilkan performa terbaiknya. Untuk itu, ia bertanya langsung kepada sekitar 100 perwakilan atlet yang hadir dalam cara pengukuhan tersebut.
”Apa kalian sudah siap mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan 'Indonesia Raya'? tanya Raja Sapta. ”Siap!” jawab atlet serentak dan pasti.
Target medali
Saat disinggung jumlah medali yang ditargetkan, Ferry menyerahkannya ke masing-masing pengurus cabang. Ia pun belum bisa menghitung peluang medali yang bisa dibawa pulang ”Pasukan Garuda”.
”Kami belum bisa menentukan (jumlah medali) itu, sebab harus melihat dulu hasil technical meeting menjelang pertandingan setiap cabang yang akan menentukan perjalanan atlet kita,” kata Ferry.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Atler-atlet Indonesia berfoto bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di sela-sela acara pengukuhan tim Indonesia untuk SEA Games Vietnam 2021, Minggu (8/5/2022), di Jakarta. Indonesia mengirim 499 atlet untuk memerebutkan medali di Vietnam.
Perwakilan atlet, Muhammad Rifqi Fitriadi, mengungkapkan kesiapannya meraih medali emas di Vietnam. Rifqi akan tampil berpasangan dengan Christopher Rungkat pada ganda putra tenis. Ia pun akan bermitra dengan Jessy Rompies di nomor ganda campuran.
”Saya sudah mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik di SEA Games ini. Saya berharap bisa membawa pulang emas,” ujar Rifqi yang juga membela tim Piala Davis Indonesia pada laga playoff Grup II kontra Venezuela, Maret lalu.
Adapun Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia ingin mempertahankan status juara umum di SEA Games. Empat medali emas ditargetkan diraih di Vietnam.
Kami tidak menganggap SEA Games dan Asian Games sebagai tujuan utama. Target besar kami menjadikan Indonesia salah satu negara yang disegani di level Olimpiade (dunia). (Zainudin Amali)
Pada SEA Games 2019, Indonesia mengoleksi 72 emas. Meskipun hanya bertengger di peringkat keempat, total raihan emas itu adalah yang terbaik sejak Indonesia menjadi juara umum SEA Games Jakarta-Palembang 2011. Kala itu, Indonesia menjadi juara umum berkat torehan 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu.
AFP/NHAC NGUYEN
Seorang pelari melintasi reklame SEA Games Vietnam 2021, 4 Mei 2022 lalu, di Hanoi. Pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu akan dibuka pada 12 Mei mendatang.
Namun, sejak itu, Indonesia mengalami penurunan prestasi di SEA Games. Pada SEA Games Nay Pyi Taw, Myanmar, 2013, Indonesia hanya meraih 64 emas. Capaian Indonesia kian anjlok pada SEA Games Singapura 2015 karena hanya meraih 47 emas. Indonesia pun hanya finis di posisi kelima, saat itu.
Partisipasi Indonesia di SEA Games mencapai titik nadir di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Raihan 38 medali emas saat itu adalah koleksi terendah Indonesia sejak SEA Games dimulai pada 1977.
Protokol kesehatan
SEA Games 2021 tetap akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para atlet dan ofisial. Tes usap akan rutin dilakukan panitia di Vietnam bagi para atlet yang hendak bertanding. Atas dasar itu, Ferry mengingatkan kepada atlet untuk tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap Covid-19 dan tetap patuh pada protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.
Ia tidak ingin Covid-19 menghalangi atlet untuk menampilkan perjuangannya dari hasil kerja keras dalam setahun terakhir. ”Kami akan mengantisipai pula potensi hasil tes usap panitia yang tidak sesuai dengan kondisi atlet yang sesungguhnya. Untuk itu, kami akan menyiapkan tes usap mandiri agar tidak ada hasil tes yang merugikan atlet kami,” tutur Ferry.