Menyusul kekalahan Emma Raducanu, Daniil Medvedev gagal mempertahankan gelar juara Grand Slam AS Terbuka. Di luar ”Big Three”, tak ada tunggal putra yang bisa mempertahankan gelar Grand Slam sejak 2004.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
NEW YORK, MINGGU — Kesulitan menjuarai turnamen Grand Slam secara beruntun atau mempertahankannya tidak hanya dialami petenis putri. Pada persaingan tunggal putra, tak ada petenis lain yang bisa melakukannya sejak ”Big Three” berkuasa dalam 18 tahun terakhir.
Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic menguasai gelar juara Grand Slam sejak Federer mendominasi pada 2004. Berselang 18 tahun kemudian, hanya ada delapan petenis di luar ketiganya yang bisa membawa trofi juara Grand Slam, yaitu Gaston Gaudio, Marat Safin, Juan Martin Del Potro, Andy Murray, Stan Wawrinka, Marin Cilic, Dominic Thiem, dan Daniil Medvedev.
Di antara mereka, hanya Safin, Murray, dan Wawrinka yang bisa meraih lebih dari satu gelar, sedangkan selebihnya hanya bisa naik podium juara sekali. Terakhir, hal itu dialami Daniil Medvedev ketika menjuarai AS Terbuka 2021.
Medvedev tampil luar biasa ketika mengalahkan Djokovic di final. Namun, tunggal putra nomor satu dunia asal Rusia itu tersingkir pada babak keempat AS Terbuka tahun ini karena kalah dari Nick Kyrgios. Medvedev kalah 6-7 (11), 6-3, 3-6, 2-6 pada pertandingan di Flushing Meadows, New York, Minggu (4/9/2022) malam waktu setempat atau Senin (5/9/2022) pagi waktu Indonesia.
Juara tunggal putri, Emma Raducanu, bahkan tersingkir pada babak pertama. Dia kalah dari Alize Cornet, 3-6, 3-6.
Kegagalan mempertahankan gelar dialami juga oleh juara tunggal putra AS Terbuka 2020, Dominic Thiem. Setelah itu, dia kesulitan bersaing karena cedera pergelangan tangan kanan. Petenis Austria itu bahkan mengakhiri penampilan 2021 pada Juni. Del Potro dan Cilic, yang meraih gelar juara Grand Slam dari AS Terbuka, juga hanya bisa sekali melakukannya, yaitu pada 2009 dan 2014.
Di arena putri, peraih gelar juara silih berganti. Dalam sepuluh Grand Slam terakhir sejak 2020, ada lima juara baru. Petenis yang bisa mempertahankan gelar pada tiga Grand Slam, bahkan mereka yang telah pensiun, salah satunya adalah Serena Williams pada AS Terbuka 2012-2014 dan Wimbledon 2015-2016.
Pada Perancis Terbuka, petenis terakhir yang mempertahankan gelar adalah Justine Henin pada 2005-2007. Adapun Victoria Azarenka, yang masih aktif, menjadi yang terakhir dalam meraih gelar juara secara beruntun di Australia Terbuka, yaitu pada 2012 dan 2013.
Bersaing di arena Grand Slam, turnamen tenis profesional level tertinggi membutuhkan ketangguhan fisik, mental, dan performa konsisten dalam tujuh pertandingan selama dua pekan. Karena itu, dibutuhkan ketangguhan berlipat untuk bisa menjuarai Grand Slam secara beruntun yang setiap tahunnya terdiri atas empat turnamen.
Datang untuk mempertahankan gelar juara juga memberi tekanan lebih besar. Pada tunggal putra AS Terbuka, petenis terakhir yang bisa melakukannya adalah Federer, yaitu ketika menjadi juara secara beruntun pada 2004-2008.
Dengan kemampuan melancarkan servis tajam dan groundstroke keras serta datar, Medvedev sebenarnya memiliki kesempatan menjuarai kembali AS Terbuka. Gaya mainnya itu sangat cocok diterapkan di lapangan keras.
Apalagi, pesaing beratnya pada jenis lapangan ini, yaitu Djokovic, tak ikut bersaing. Djokovic tak dapat memasuki AS karena tidak pernah divaksinasi Covid-19.
Namun, setelah meraih empat gelar juara pada 2021 (tiga dari lapangan keras), perjalanan Medvedev pada tahun ini tak begitu lancar. Dia hampir menjuarai Australia Terbuka ketika merebut dua set pertama saat melawan Nadal pada final, tetapi laga itu berakhir dengan kekalahannya.
Medvedev harus menanti hingga turnamen kesembilan setelah Australia Terbuka untuk meraih gelar pertama pada 2022. Itu pun didapatnya pada turnamen level terendah Tur ATP, yaitu ATP 250 Los Cabos, Meksiko, pada Agustus.
Dalam salah satu turnamen pemanasan AS Terbuka, yaitu ATP Master 1000 Montreal, Medvedev ditaklukkan Kyrgios pada babak kedua setelah mendapat bye pada babak pertama. Maka, dia pun tak begitu terkejut ketika petenis Australia itu mengalahkannya di Flushing Meadows.
Tidak terlalu mengejutkan bagi saya. Jika bisa mempertahankan penampilan itu, Kyrgios memiliki peluang juara.
”Tidak terlalu mengejutkan bagi saya. Jika bisa mempertahankan penampilan itu, Kyrgios memiliki peluang juara,” kata Medvedev.
Selain kesulitan menghadapi permainan agresif Kyrgios, petenis berusia 26 tahun itu tak bisa tampil maksimal karena bermain dalam kondisi sakit. Dia makin merasakan tubuhnya tak nyaman karena suhu udara dan embusan angin dari penyejuk udara di stadion. Penyejuk udara dinyalakan karena mereka bermain dengan atap tertutup di Stadion Arthur Ashe.
Dengan kekalahan itu, Medvedev berisiko kehilangan posisinya di puncak peringkat dunia. Salah satu dari tiga petenis bisa menggantikan Medvedev, yaitu Nadal (peringkat ketiga), Carlos Alcaraz (4), atau Casper Ruud (7). Ruud lolos ke perempat final untuk berhadapan dengan Matteo Berrettini, sementara Nadal dan Alcaraz menjalani babak keempat, Senin waktu setempat.
Pada perempat final, Kyrgios akan berhadapan dengan Karen Khachanov yang mengalahkan Pablo Carreno Busta, 4-6, 6-3, 6-1, 4-6, 6-3. Laga lima set juga harus dijalani Berrettini untuk mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina, 3-6, 7-6 (2), 6-3, 4-6, 6-2, pada babak keempat.
Ketenangan Tomljanovic
Setelah menyingkirkan Serena Williams pada babak ketiga, Ajla Tomljanovic kembali memperlihatkan ketenangannya ketika menjalani babak keempat melawan Liudmila Samsonova. Tomljanovic menang 7-6 (8), 6-1 setelah tertinggal 2-5 pada set pertama.
”Saya kehilangan kata-kata karena memenangi pertandingan ini. Saya mencoba tenang karena sebenarnya ada rasa panik dan lelah dalam diri. Saya pun hanya mencoba fokus pada apa yang ada di depan mata,” tutur Tomljanovic.
Sikap yang sama diperlihatkan petenis Australia itu ketika mengalahkan Serena, Jumat, pada panggung terakhirnya di arena tenis. Tomljanovic tertinggal 3-5 pada set pertama dan 2-5 (set kedua), lalu membalikkan situasi dan menang 7-5, 6-7 (4), 6-1.
Pada perempat final, petenis kelahiran Kroasia itu akan berhadapan dengan Ons Jabeur. Pertemuan ketiga di antara mereka akan menjadi perempat final pertama Tomljanovic dan Jabeur di AS Terbuka. (AP/AFP)