Emma Raducanu dan Elena Rybakina tersingkir pada babak pertama Amerika Serikat Terbuka. Mereka gagal melewati tantangan tampil dalam panggung besar sebagai juara baru Grand Slam.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AFP/GETTY IMAGES/JULIAN FINNEY
Petenis Inggris Emma Raducanu mengembalikan bola ke petenis Perancis Alize Cornet pada laga babak pertama turnamen AS Terbuka, Rabu (31/8/2022) pagi WIB di di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York. Raducanu kalah dengan skor 3-6, 3-6.
Tampil pada turnamen besar sebagai juara baru Grand Slam bukan hal yang mudah. Banyak petenis memiliki pengalaman gagal menanggung beban itu, seperti yang saat ini dialami dua petenis putri, Emma Raducanu dan Elena Rybakina.
Keduanya tersingkir pada babak pertama Grand Slam Amerika Serikat Terbuka. Kebetulan, mereka tampil di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, pada hari yang sama, yaitu Selasa (31/8/2022).
Rybakina, yang tampil lebih dulu di Lapangan 12, kalah dari petenis kualifikasi asal Perancis, Clara Burel, 4-6, 4-6. Pada sesi malam, di tempat yang lebih besar, yaitu Stadion Louis Armstrong, Raducanu disingkirkan petenis senior, yang juga dari Perancis, Alize Cornet, 3-6, 3-6.
Rybakina adalah petenis Kazakahstan yang membuat kejutan ketika menjuarai Wimbledon, Juli. Sementara, Raducanu tiba di Flushing Meadows dengan status sebagai juara bertahan AS Terbuka. Keduanya menjadi bagian dari lima juara baru, pada nomor tunggal putri, dari sepuluh Grand Slam terakhir sejak awal 2020.
AFP/GETTY IMAGES/JAMIE SQUIRE
Petenis Kazakhstan Elena Rybakina mengembalikan bola ke petenis Perancis Clara Burel pada laga babak pertama turnamen AS Terbuka, Rabu (31/8/2022) pagi WIB di di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York. Rybakina kalah dengan skor 4-6, 4-6.
Namun, setelah mengalahkan Ons Jabeur pada final Wimbledon, Rybakina bagai tenggelam. Dia langsung tersingkir pada babak pertama turnamen berikutnya, yaitu WTA 500 San Jose, AS, yang merupakan salah satu turnamen pemanasan AS Terbuka. Statistik menang-kalahnya di antara Wimbledon dan AS Terbuka hanya 4-3.
Rekam jejak Rybakina pun sama seperti juara Wimbledon sebelumnya, yaitu tidak bisa mencapai pekan kedua AS Terbuka pada tahun yang sama. Ini terjadi setiap musim, sejak Garbine Muguruza juara pada 2017. Setelah itu ada Angelique Kerber (juara Wimbledon 2018), Simona Halep (2019), dan Ashleigh Barty (2021). Wimbledon 2020 tak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.
Serena Williams, yang akan pensiun setelah AS Terbuka 2022, menjadi tunggal putri terakhir yang bisa menjuarai Wimbledon dan AS Terbuka pada tahun yang sama, yaitu pada 2012.
Bersaing sebagai juara baru Grand Slam bukan kondisi yang bisa dilalui setiap petenis dengan baik. Sorotan yang lebih besar menguji mental mereka dan tidak sedikit yang kesulitan menghadapinya.
Petenis Kazakhstan Elena Rybakina bersiap menerima servis dari petenis Perancis Clara Burel pada laga babak pertama turnamen AS Terbuka, Rabu (31/8/2022) pagi WIB di di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York. Rybakina kalah dengan skor 4-6, 4-6.
Jelena Ostapenko dan Sloane Stephens adalah dua diantaranya, hingga mereka tak juga menambah satu gelar Grand Slam sejak 2017. Ostapenko adalah juara Perancis Terbuka, sementara Stephens juara AS Terbuka.
Stephens kalah dalam delapan pertandingan beruntun setelah menjuarai AS Terbuka. Dia tak tahan dengan sorotan publik dan media atas status barunya, hingga tak bisa fokus pada performa di lapangan. Angelique Kerber, juga, merasakan tekanan itu ketika meraih trofi pertama Grand Slam, Australia Terbuka 2016, sebelum menjuarai AS Terbuka 2016 dan Wimbledon 2018.
Dalam konferensi pers menjelang AS Terbuka 2022, Raducanu mengemukakan pendapat tentang kedatangannya sebagai juara bertahan. Dia menilai, tekanan tersebut berasal dari pihak luar, yaitu media.
Tak ada yang salah dari pendapat petenis berusia 19 tahun tersebut. Media Inggris begitu membesarkan namanya setelah AS Terbuka 2021. Padahal, Raducanu sebenarnya belum begitu matang bersaing dalam turnamen profesional. Sebelum tampil di Flushing Meadwos 2021, dia baru mengikuti tiga turnamen WTA pada tahun yang sama. Selebihnya, petenis kelahiran Kanada itu masih bersaing pada turnamen ITF.
Bermain sejak babak kualifikasi bukan hal yang buruk, seperti yang saya lakukan tahun lalu,
AFP/GETTY IMAGES/JULIAN FINNEY
Petenis Perancis Alize Cornet merayakan kemenangan atas petenis Inggris Emma Raducanu pada laga babak pertama turnamen AS Terbuka, Rabu (31/8/2022) pagi WIB di di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York. Cornet menang dengan skor 6-3, 6-3.
Namun, Raducanu juga harus menerima konsekuensi apa yang dicapainya pada AS Terbuka 2021. Semua petenis yang baru merasakan menjadi juara Grand Slam akan mendapat sorotan begitu besar, apalagi, dia melakukannya sebagai petenis peringkat ke-150 dunia dan harus merangkak sejak babak kualifikasi.
Serena pun pernah mengalami itu. Namun, seperti pernah dikatakannya, dia beruntung memiliki watak keras hingga tak pernah peduli pada penilaian dari orang lain.
Dari bawah lagi
Setelah kekalahan pada laga awal AS Terbuka 2022, Raducanu harus menapaki lagi persaingan WTA dari bawah. Peringkat dunianya akan turun, dari urutan ke-11 menjadi 80-an, karena kehilangan 2.000 poin setelah tak dapat mempertahankan gelar.
Ini memunculkan konsekuensi bahwa Raducanu tak akan mendapat status unggulan pada turnamen Grand Slam yang hanya terdiri atas 32 unggulan. Akses untuk mendapat tiket babak utama turnamen besar pun menjadi terbatas. Turnamen WTA 500 hanya diikuti 32 petenis, sementara WTA 1000 terdiri atas 64 peserta nomor tunggal, kecuali di Indian Wells dan Miami yang menggunakan undian 128 peserta.
Ekspresi petenis Inggris Emma Raducanu saat gagal meraih poin dari petenis Perancis Alize Cornet pada laga babak pertama turnamen AS Terbuka, Rabu (31/8/2022) pagi WIB di di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York. Raducanu kalah dengan skor 3-6, 3-6.
Namun, ada sisi positif dari kondisi ini. Dengan bantuan mantan petenis Rusia, Dmitry Tursunov, yang menjadi pelatihnya, Raducanu bisa mematangkan semua aspek dasar yang dibutuhkannya untuk bersaing dalam turnamen profesional. Apalagi, persaingan pada tunggal putri, setelah Serena tak mendominasi persaingan dalam enam tahun terakhir, begitu terbuka.
“Saya menanti perubahan ini. Tentu akan lebih sulit untuk mengikuti turnamen ketika tidak menjadi unggulan. Namun, itu tak menjadi masalah. Bermain sejak babak kualifikasi bukan hal yang buruk, seperti yang saya lakukan tahun lalu,” kata Raducanu dalam BBC. (AP/AFP)