Iga Swiatek memahami kerja keras yang dilakukan Serena Williams. Dia pun terinspirasi legenda tenis itu untuk bisa konsisten di level elite selama mungkin.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AFP/GETTYIMAGES/MATTHEW STOCKMAN
Petenis Polandia, Iga Swiatek, bersiap melakukan servis saat melawan petenis Amerika Serikat, Lauren Davis, pada pertandingan babak ketiga Grand Slam AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, Sabtu (3/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Swiatek menang 6-3, 6-4.
NEW YORK, SABTU — Pencapaian Serena Williams menginsipirasi semua petenis, termasuk tunggal putri nomor satu dunia saat ini, Iga Swiatek. Dengan posisi yang ditempatinya saat ini, Swiatek semakin menghargai kerja keras Serena.
Tanpa petenis dengan kemampuan istimewa untuk menguasai persaingan tenis putri, Swiatek menjadi yang teratas. Dia bisa menyamai salah satu prestasi Serena jika menjuarai Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, yaitu menjuarai tujuh turnamen dalam satu tahun. Serena mencapai itu pada 2014.
Tahun ini, Swiatek menjuarai WTA 500 Stuttgart, WTA 1000 Doha, Indian Wells, Miami, Roma, dan Grand Slam Perancis Terbuka. Dia pun menjadi petenis peringkat teratas dunia sejak 4 April.
Saya mengalami betapa sulitnya menjaga fokus dengan benar agar bisa konsisten dalam persaingan. Serena menjadi petenis nomor satu dunia untuk waktu yang lama. Dengan posisi saya sekarang, saya bisa memahami bagaimana kerja kerasnya. Dia melakukannya dengan sangat baik.
”Saya mengalami betapa sulitnya menjaga fokus dengan benar agar bisa konsisten dalam persaingan. Serena menjadi petenis nomor satu dunia untuk waktu yang lama. Dengan posisi saya sekarang, saya bisa memahami bagaimana kerja kerasnya. Dia melakukannya dengan sangat baik,” tutur Swiatek dalam laman resmi WTA.
AFP/ANGELA WEISS
Petenis Polandia, Iga Swiatek, berlari untuk memukul bola saat melawan petenis AS, Lauren Davis, pada pertandingan babak ketiga Grand Slam AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, Sabtu (3/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Swiatek menang 6-3, 6-4.
Serena mengakhiri kariernya sebagai petenis profesional setelah kalah dari Ajla Tomljanovic (Australia) pada babak ketiga, Jumat, dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6. Petenis yang pernah berada di puncak peringkat dunia selama 319 pekan itu akan fokus pada kehidupan keluarga dan bisnisnya.
Saat ini, ketika tidak ada petenis lain yang bisa konsisten bersaing dalam level elite, Swiatek seharusnya bisa menjuarai AS Terbuka. Dia baru bisa menjuarai Grand Slam dari Perancis Terbuka, yaitu pada 2020 dan 2022. Kesempatan menjadi juara di Flushing Meadows terbuka dengan kekalahan beberapa petenis yang bisa mempersulitnya, seperti Maria Sakkari, Simona Halep, dan Anett Kontaveit.
Swiatek lolos dari babak ketiga setelah mengalahkan Lauren Davis (AS), 6-3, 6-4, di Flushing Meadows, New York, Sabtu (3/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu pagi waktu Indonesia. Pada babak keempat, petenis Polandia itu akan berhadapan dengan Jule Niemeirer (Jerman).
Meski menang dua set, Swiatek harus bermain dua jam untuk mengalahkan Davis. Dia harus mendorong dirinya sendiri untuk keluar dari tekanan ketika tertinggal 1-4 pada set kedua.
AFP/ANGELA WEISS
Petenis AS, Lauren Davis, memukul bola saat melawan petenis Polandia, Iga Swiatek, pada pertandingan babak ketiga Grand Slam AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, Sabtu (3/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Swiatek menang 6-3, 6-4.
”Saya sulit menemukan irama permainan yang saya mau, meski akhirnya bisa keluar dari tekanan. Davis bermain dengan cerdik,” kata Swiatek yang membaca buku catatan performanya saat jeda untuk pergantian sisi lapangan.
Jika bisa memenangi babak keempat, yang belum pernah dicapainya pada AS Terbuka, Swiatek akan bertemu pemenang laga Petra Kvitova melawan Jessica Pegula. Seperti Swiatek, kedua petenis itu juga terinspirasi oleh daya juang Serena.
Mereka tak melewatkan laga babak ketiga Serena melawan Tomljanovic meski hanya menonton dari TV di kamar hotel. ”Tentu saja saya menonton Serena, seperti yang lain. Saya sangat sedih ketika melihat perjalanannya berakhir,” kata Pegula yang mengalahkan petenis kualifikasi, Yuan Yue, 6-2, 6-7 (6-8), 6-0.
Kvitova terinspirasi penampilan Serena ketika menahan lima match point Tomljanovic pada set ketiga meski akhirnya kalah. ”Itu momen sangat spesial. Serena tak ingin meninggalkan lapangan. Saya pun berusaha melakukan hal yang sama pada hari ini,” katanya.
AFP/ANGELA WEISS
Aksi petenis Polandia, Iga Swiatek, saat melawan petenis AS, Lauren Davis, pada pertandingan babak ketiga Grand Slam AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, Sabtu (3/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Swiatek menang 6-3, 6-4.
Petenis senior dua kali juara Wimbledon itu mengerahkan semua kemampuan dan kekuatan mentalnya ketika berhadapan dengan Garbine Muguruza yang juga memiliki gelar Grand Slam. Mereka bersaing ketat sejak awal hingga pertandingan harus diakhiri tie-break yang dimenangi Kvitova, 5-7, 6-3, 7-6 (12-10).
Ketatnya laga itu juga diperlihatkan dengan perolehan poin mereka. Kvitova mendapat 109 poin dalam pertandingan selama 2 jam 38 menit itu, hanya unggul satu poin atas Muguruza.
”Saya mencoba bertahan karena tidak ingin pergi dari turnamen ini. Itu yang dilakukan Serena, berjuang hingga akhir,” kata Kvitova yang menyebut bisa keluar dari mimpi buruk saat memenangi tie-break.
Pada tunggal putra, Rafael Nadal memperpanjang kemenangan tanpa kalah dari petenis seangkatannya, Richard Gasquet. Nadal menang untuk ke-18 kali atas petenis Perancis tersebut dengan skor 6-0, 6-1, 7-5.
AP/JASON DECROW
Aksi petenis Polandia, Iga Swiatek, saat melawan petenis AS, Lauren Davis, pada pertandingan babak ketiga Grand Slam AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, Sabtu (3/9/2022) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Swiatek menang 6-3, 6-4.
Rekan senegara Nadal, yaitu Carlos Alcaraz, juga menang straight sets pada babak ketiga. Petenis berusia 19 tahun itu mengalahkan Jenson Brooksby, 6-3, 6-3, 6-3.
Sementara perjalanan petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, pada ganda putri berakhir pada babak kedua. Aldila, yang berpasangan dengan petenis Jepang, Miyu Kato, kalah dalam laga ketat saat berhadapan dengan unggulan keenam, Desirae Krawczyk/Demi Schuurs (AS), 7-5, 1-6, 6-7 (10-3).
Penampilan pada AS Terbuka ini menjadi pengalaman keempat Aldila tampil di arena Grand Slam. Tiga kesempatan lain, yang juga didapat pada nomor ganda putri, diraih pada tahun ini di Australia Terbuka, Perancis Terbuka, dan Wimbledon. (AP/AFP)