Chelsea memulai musim ini dengan buruk. Tidak ada lagi pertahanan kokoh yang menjadi ciri khas di era Thomas Tuchel. Ketergantungan pada Raheem Sterling untuk menciptakan gol bisa membahayakan "Si Biru".
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Awal musim 2022-2023 ini menjadi periode terburuk yang dialami Thomas Tuchel sejak menangani Chelsea, Januari 2021. Dari lima pertandingan yang telah dijalani, "Si Biru" kehilangan identitas yang selama ini menjadi keunggulan di bawah asuhan manajer asal Jerman itu.
Tuchel adalah juru taktik yang mengedepankan pertahanan kokoh melalui skema tiga bek, plus berkat performa gemilang kiper, Edouard Mendy. Di musim penuh perdana Tuchel memimpin di Stadion Stamford Bridge pada kompetisi edisi 2021-2022, Chelsea menjadi tim dengan rekor kebobolan terendah kedua setelah Manchester City dan Liverpool yang sama-sama hanya kemasukan 26 gol dari 38 laga musim lalu.
Musim 2021-2022 Chelsea kemasukan 33 gol, sehingga mencatatkan rata-rata kemasukan 0,86 gol per laga. Adapun di awal musim ini yang baru memasuki pekan kelima, Si Biru telah kemasukan delapan gol. Itu artinya rerata 1,6 gol bersarang ke gawang Mendy di setiap laganya.
Selain itu, Chelsea baru satu kali mencatatkan tak kebobolan ketika memulai laga pembuka menghadapi Everton. Pada tiga laga lainnya, Si Biru selalu gagal menghalau lawan menjaringkan gol ke gawang mereka.
Pada laga melawan Southampton, Rabu (31/8/2022) dini hari WIB, di Stadion St Mary’s, Chelsea gagal mempertahankan keunggulan lewat gol Raheem Sterling di menit ke-23. Mereka harus pulang tanpa poin ketika tim tuan rumah mencetak dua gol balasan melalui Romeo Lavia dan Adam Armstrong.
Bahkan, Si Biru bisa pulang dengan hasil yang lebih buruk jika Marc Cucurella dan Thiago Silva tidak melakukan blok krusial di depan garis gawang pada babak kedua. Hasil dari St Mary’s menjadi kekalahan kedua yang diderita Chelsea di musim ini. Mereka pun masih tertahan di papan tengah dengan koleksi tujuh poin.
Rapuhnya lini belakang menjadi sumber pertama bagi krisis Chelsea di awal musim ini. Kehilangan Antonio Ruediger dan Andreas Christensen yang hijrah ke Spanyol belum bisa ditutupi dengan baik oleh Tuchel.
Chelsea memang telah mendatangkan Kalidou Koulibaly, tetapi pemain asal Senegal itu masih belum tampil padu dengan Thiago Silva. Dalam dua laga terakhir Koulibaly dan Silva tampil bersama, Chelsea menelan kekalahan di laga tandang dari Leeds United dan Southampton.
Belum serasinya dua bek tangguh itu terlihat pada situasi gol kedua Southampton. Silva dan Koulibaly terpaku untuk menutup pergerakan penyerang Southampton, Che Adams, sehingga Armstrong bisa berdiri bebas di kotak penalti tanpa kawalan salah satu dari dua bek tengah Chelsea itu.
Mengubah formasi
Pada dua pertandingan terakhir kontra Leicester City dan Southampton, Tuchel pun terpaksa meninggalkan formasi favoritnya, 3-5-2. Ia memainkan formasi 4-3-3 karena keterbatasan bek tengah. Chelsea praktis hanya memiliki Trevoh Chalobah yang berposisi murni sebagai bek tengah untuk melapisi Silva dan Koulibaly.
Pertahanan lemah. Hal itu terjadi murni karena persoalan mentalitas. Semua peluang yang dimiliki Southampton seharusnya bisa kami gagalkan jika memiliki mentalitas bertahan yang baik.
“Pertahanan lemah. Hal itu terjadi murni karena persoalan mentalitas. Semua peluang yang dimiliki Southampton seharusnya bisa kami gagalkan jika memiliki mentalitas bertahan yang baik," ujar Tuchel seusai laga dilansir BBC.
Rapuhnya pertahanan membuat Chelsea amat berambisi mendatangkan Wesley Fofana dari Leicester di penghujung jendela transfer musim panas ini.
Menurut pakar transfer, Fabrizio Romano, Chelsea telah mencapai kesepakatan dengan Leicester untuk Fofana. Dana transfer sebesar 75 juta pounds (Rp 1,3 triliun) menjadi titik temu bagi kedua tim untuk merampungkan negosiasi transfer itu.
“Fofana akan menjadi pemain Chelsea hingga Juni 2028. Langkah terakhir transfer tengah dirampungkan, termasuk rencana tes medis Fofana di hari terakhir bursa transfer,” kata Romano dilansir The Guardian.
Kehadiran Fofana akan memberikan ruang kepada Tuchel untuk kembali ke pakem tiga bek. Alhasil, Cesar Azpilicueta bisa mengisi posisi bek sayap kanan seiring cedera yang dialami Reece James.
Hanya saja, Tuchel harus bisa sesegera mungkin menemukan kekompakan dari Fofana dengan Koluibaly dan Silva. Tanpa chemistry yang apik mustahil rasanya melihat Chelsea memiliki benteng pertahanan kokoh yang terlihat dalam dua musim terakhir.
Tergantung Sterling
Sementara itu, perubahan formasi menjadi 4-3-3 di dua laga terakhir juga menjadi cara Tuchel mengakhiri sumber krisis kedua Chelsea, yaitu tumpulnya lini depan. Dari sisi permainan menyerang sejatinya tidak ada yang salah dengan Si Biru.
Chelsea menjadi klub keempat di Liga Inggris musim ini yang bisa mengkreasikan minimal 60 peluang setelah Arsenal, Manchester City, dan Liverpool. Dengan penciptaan 62 tembakan atau rerata 12,4 tembakan per laga menunjukkan identitas Si Biru sebagai tim menyerang.
Namun, hanya 10 persen dari total peluang itu yang berbuah gol. Dari lima laga, Chelsea baru mencetak enam gol.
Lebih mengkhawatirkan lagi, Chelsea amat bergantung kepada Sterling, pemain baru yang dibeli dari City. Penyerang sayap tim nasional Inggris itu mencetak tiga gol terakhir Chelsea ketika mengalahkan Leicester, 2-1, dan tumbang dari Southampton, 1-2.
Adapun penyerang Chelsea lainnya, seperti Kai Havertz, Christian Pulisic, dan Hakim Ziyech masih belum mencatatkan nama di papan skor.
Adam Bate, pengamat Liga Inggris Sky Sports, mengatakan, ketergantungan kepada Sterling akan memperlebar jurang kualitas Chelsea dengan tim-tim calon pesaing juara lainnya.
“Permainan lini depan memang sedikit lebih baik, tetapi dengan hanya Sterling yang mencetak gol di tiga laga terakhir, itu jelas mengkhawatirkan. Jarak Chelsea dengan rival akan semakin besar jika hal itu tidak bisa segera diatasi oleh Tuchel,” tutur Bate.
Keputusan untuk mengembalikan Romelu Lukaku dan Timor Wener ke tim asal mereka menggerus kedalaman skuad Si Biru di lini depan. Adapun Lukaku sudah membuka keran golnya bersama Inter Milan di Serie A Italia, sedangkan Werner telah menghasilkan empat gol untuk RB Leizpig, termasuk hattrick ke gawang Teutonia Ottensen di putaran pertama Piala Liga Jerman, Rabu dini hari WIB.
Tuchel menganggap tidak ada masalah dengan lini depannya setelah Sterling telah mencetak tiga gol di dua laga beruntun. Menurut dia, performa Chelsea bisa lebih baik jika semua pemain bisa menjaga fokus dan konsentrasi selama 90 menit.
Atas dasar itu, Tuchel sudah tidak ingin mencari penyerang baru pada beberapa jam jelang bursa transfer berakhir pada 1 September tengah malam waktu Inggris. (AFP)