Tuan rumah Indonesia tidak ikut serta bertanding di Piala Dunia FIBA 2023. Karena itu, tuan rumah perlu mencari alternatif untuk mengambil manfaat sebanyak mungkin dari ajang besar tersebut.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Piala Dunia FIBA 2023 telah memulai hitung mundur setahun jelang penyelenggaraan. Di tengah ajang yang semakin dekat, tuan rumah Indonesia masih mencari relevansi karena tim nasional bola basket tidak akan ikut serta. Tuan rumah butuh manfaat lebih dari sisi prestasi dan komersial.
Panitia Pelaksana Piala Dunia 2023 mengumumkan pesohor Raffi Ahmad sebagai duta lokal, tepat setahun jelang ajang, Kamis (25/8/2022), di Senayan Park, Jakarta. Raffi menjadi satu dari tiga duta lokal yang bertugas mempromosikan ajang. Dua sosok lain berasal dari tuan rumah lain, Filipina dan Jepang.
Piala Dunia tahun depan sangat unik. Pertama kalinya, kejuaraan tunggal terbesar itu akan berlangsung di tiga negara sekaligus. Juga, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertama yang tidak ikut bertanding. Timnas gagal memenuhi syarat kelolosan dari FIBA, yaitu menembus delapan besar Piala Asia 2022.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) Nirmala Dewi berkata, FIBA sedang mencari cara untuk melibatkan timnas dalam beberapa kegiatan. Contohnya, ada kemungkinan untuk mengadakan laga uji coba antara timnas dan negara peserta.
FIBA aktif mencari cara Piala Dunia bisa ramai. Momen ini juga akan kami manfaatkan. Saya yakin setelah diskusi kemarin dengan FIBA, ada aktivasi untuk tambahan kegiatan yang melibatkan timnas.
”FIBA aktif mencari cara Piala Dunia bisa ramai. Momen ini juga akan kami manfaatkan. Saya yakin setelah diskusi kemarin dengan FIBA, ada aktivasi untuk tambahan kegiatan yang melibatkan timnas,” kata Nirmala saat ditanya cara membuat ajang itu tetap relevan dalam peningkatan prestasi tuan rumah.
Menurut rencana, panitia lokal akan mengadakan test event di gedung baru, Indonesia Arena, pada pertengahan 2023. Ajang itu bisa menjadi kesempatan timnas untuk bertemu dengan pemain-pemain level dunia. Adapun test event digelar untuk memastikan fungsi arena berkapasitas 16.500 penonton itu.
Beberapa cara mungkin dilakukan untuk memacu prestasi, tanpa ikut bertanding. Para pemain dan pelatih dunia bisa diminta memberikan kursus singkat sebelum Piala Dunia. Selain itu, beberapa persen kursi bisa dialokasikan untuk pebasket yunior dari klub lokal. Tuan rumah harus mencuri ilmu sebanyak mungkin.
Indonesia, sama seperti Jepang, akan mendapat jatah untuk menggelar pertandingan delapan tim dalam dua grup. Tuan rumah utama, Filipina, menggelar laga 16 tim dalam empat grup sekaligus babak gugur. Lokasi negara tempat bermain semua tim baru dipastikan setelah undian grup.
Undian ini akan sangat penting untuk Indonesia, terutama demi menggaet animo penonton. Kedatangan tim besar, seperti Amerika Serikat, pasti bisa membuat ajang lebih ramai. Berkaca dari Piala Asia, Juli lalu, Istora Senayan dipenuhi penonton hanya pada laga timnas. Adapun Indonesia Arena berkapasitas sekitar tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan Istora.
”Kita kebagian negara besar enggak? Pastinya akan ada karena setiap grup, kan, ada pot unggulan. Nanti setiap grup akan kebagian. Kami tahu persis jumlah fan basket Indonesia sedang meningkat signifikan. Pasti ada yang salah kalau mereka melewatkan Piala Dunia dan pemain terbaik pertama di sini,” kata Cahyadi Wanda, Ketua Joint Management Committee Piala Dunia 2023.
Penyelenggaraan Piala Dunia, tambah Cahyadi, diharapkan bisa seperti ajang MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Meskipun tidak ada wakil dari Indonesia, ajang dunia tersebut bisa tetap ramai. Daya tarik dari para pemain dunia akan ditonjolkan.
Di sisi lain, penunjukan duta juga menjadi cara untuk menggaet massa lebih besar. Raffi punya puluhan juta pengikut di media sosial. Nanti, FIBA juga akan mengumumkan duta global yang sempat dijabat oleh Kobe Bryant pada 2019. Duta global itu akan turut datang ke Indonesia.
”Pastinya saya ditunjuk untuk menyosialisasikan. Saya akan bantu lewat media sosial, juga dengan vlog. Tugas saya memberi tahu kapan lagi pemain dunia akan datang ke sini. Kita tidak perlu jauh-jauh nonton ke AS. Nanti seperti Indonesia rasa NBA,” tutur Raffi, pemilik Rans PIK Basketball, yang sudah terlibat di dunia bola basket Tanah Air selama setahun terakhir.
FIBA telah meluncurkan maskot Piala Dunia 2023, yaitu sosok robot bernama JIP, pada akhir Juli. Setelah peluncuran maskot dan penunjukan duta lokal, panitia akan membuat jam hitung mundur di Bundaran HI.