Duel dini Manchester United kontra Liverpool menjadi ajang kedua tim mencari jati diri di permulaan musim yang tidak ideal. Kemenangan atas rival bersejarah akan menjadi landasan untuk bangkit.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, MINGGU — Pertemuan dua tim dengan koleksi titel terbanyak di Liga Inggris, Manchester United dan Liverpool, di Stadion Old Trafford, Selasa (23/8/2022) pukul 02.00 WIB, akan menjadi ajang pencarian jati diri kedua tim yang belum menemukan performa terbaik di awal musim 2022-2023. Kedua tim yang identik dengan warna merah itu tengah mencari cara mujarab untuk mengemas kemenangan perdana.
Raihan tiga poin pada laga penuh gengsi itu akan bermakna ganda bagi kedua tim. Selain menyuntikkan kepercayaan diri untuk bersaing di papan atas Liga Inggris, kemenangan juga memberi gambaran cetak biru formasi dan permainan yang ideal untuk mengarungi kompetisi di musim ini.
”Jika Anda mendapat hasil maksimal di sebuah gim besar, Anda akan memupuk kepercayaan diri untuk terus tampil baik di laga berikutnya. Tentunya kemenangan di derbi (versus Liverpool) nanti akan menjadi sebuah batu loncatan besar bagi kami,” ujar gelandang MU, Christian Eriksen, pada majalah program pertandingan, United Review, yang terbit, Minggu (21/8) untuk menyambut laga penting tersebut.
Eriksen menambahkan, skuad MU bertekad mengakhiri rentetan hasil buruk di dua laga awal musim ini. Semangat untuk bangkit dan dukungan fans di Old Traffordmenjadi bekal yang akan dimanfaatkan ”Setan Merah” untuk keluar dari posisi dasar klasemen.
Manajer MU Erik Ten Hag mengatakan, rivalitas kedua tim menjadikan laga itu wajib dimenangi timnya. Dia berharap semua pemain MU menampilkan semangat juang sejak menit pertama, yang tidak terlihat pada dua laga awal kontra Brighton dan Brentford.
”Kami harus terus berbenah dari laga ke laga dan sekarang kami siap untuk menghadapi Liverpool. Untuk tampil dengan sikap yang tepat dan kepercayaan diri, semua pemain harus mengikuti aturan dan prinsip permainan kami serta bekerja keras melampaui batasan mereka,” kata Ten Hag dalam konferensi pers jelang pertandingan.
Dalam dua pertandingan pembuka, Ten Hag menggunakan formasi 4-3-3 dengan perubahan pada skema menyerang. Melawan Brighton, pelatih asal Belanda itu menugasi Eriksen dan Bruno Fernandes untuk silih berganti mengisi posisi false nine di lini depan.
Saat dihancurkan Brentford, 0-4, sepekan kemudian, Ten Hag mengandalkan Cristiano Ronaldo untuk menemani Jadon Sancho dan Marcus Rashford di sektor serangan. Dua perubahan itu terbukti belum bisa membuat serangan Setan Merah efektif.
Di sisi lain, pola Ten Hag itu justru membuka lubang di lini pertahanan MU. Belum padunya duet bek tengah, Harry Maguire dan Lisandro Martinez, serta blunder yang dilakukan penjaga gawang David de Gea menjadi penyebab Setan Merah gagal mendapatkan poin melawan dua tim semenjana itu.
Satu-satunya sisi positif dari permainan MU di awal musim ini adalah superioritas dalam penguasaan bola. Rerata 65 persen penguasaan bola di dua laga tersebut jauh lebih baik daripada rata-rata 52,1 persen penguasaan bola selama Liga Inggris edisi 2021-2022.
Kami harus terus berbenah dari laga ke laga dan sekarang kami siap untuk menghadapi Liverpool.
Melawan Liverpool, Ten Hag belum bisa memainkan gelandang baru yang direkrut dari Real Madrid, Casemiro. Pemain berpaspor Brasil itu masih harus menjalani tes medis dan mengurus surat izin kerja sebelum bisa membela MU di laga resmi.
Krisis lini depan
Adapun Liverpool datang ke Old Trafford dengan krisis lini depan. Manajer Liverpool Juergen Klopp belum bisa menurunkan Diogo Jota yang cedera serta Darwin Nunez yang menerima kartu merah pada laga melawan Crystal Palace, pekan lalu.
Beruntung, Roberto Firmino yang sempat absen di pertandingan sebelumnya sudah kembali fit. Formasi trio Luis Diaz, Mohamed Salah, dan Firmino akan menjadi andalan ”Si Merah” untuk membongkar pertahanan rapuh MU.
Belum tajamnya lini depan membuat Liverpool gagal menunjukkan identitas sebagai pesaing titel liga. Selain itu, Si Merah mencatatkan permulaan liga terburuk dalam satu dekade terakhir. Dua hasil imbang membuat mereka untuk pertama kali gagal meraih kemenangan di dua laga awal liga sejak edisi 2012-2013.
Salah mengatakan, hasil di dua laga awal menjadi motivasi timnya untuk tampil dengan kekuatan terbaik dalam lawatan ke markas MU. Seperti Liverpool, MU juga memiliki motivasi yang sama untuk mencatatkan kemenangan perdana di laga penting itu.
”Kami sangat bersemangat jelang pertandingan melawan mereka. Kami tidak ingin semakin tertinggal dari Manchester City karena itu akan menghadirkan tekanan dalam ambisi mengejar trofi liga,” ujar Salah, yang menjadikan Liga Inggris sebagai target utamanya di musim ini, kepada Sky Sports.
Letupan Leeds
Pada laga Minggu malam WIB, Leeds United menghadirkan kejutan dengan membenamkan Chelsea, 3-0, di Elland Road. Brendon Aaronson, Rodrigo Moreno, dan Jack Harrison menghadirkan kemenangan perdana ”Si Putih” atas Chelsea sejak kembali ke Liga Primer pada 2020.
Secara umum, Leeds mengakhiri penantian hampir 10 tahun untuk bisa mengalahkan ”Si Biru” di Elland Road. Catatan positif terakhir Leeds atas Chelsea tercipta pada Desember2002.
Hasil itu membawa Leeds menembus zona Liga Champions di pekan ketiga. Mereka naik ke posisi kedua, lompatan luar biasa mengingat Leeds berjuang hingga laga terakhir di musim lalu untuk bertahan di Liga Primer.
Brighton & Hove Albion juga menunjukkan kemenangan atas MU di pekan perdana bukan sebuah kebetulan. Mereka melibas West Ham United 2-0 dalam laga tandang kedua di Stadion Olimpiade London.
Serupa dengan Leeds, Brighton juga telah mengemas tujuh poin. Mereka berada di papan atas klasemen untuk bersaing dengan City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur. (AFP)