Pertempuran di antara para ”guard” lokal akan terjadi di semifinal IBL 2022. Para ”guard” lokal itu bisa menentukan nasib timnya masing-masing dalam duel empat besar itu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DOKUMENTASI IBL
Guard Prawira Bandung, Yudha Saputera (jersei putih), menjadi pahlawan kemenangan timnya, 69-65, atas Dewa United Surabaya dalam gim ketiga playoff IBL 2022 di Arena C-Tra, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/8/2022). Yudha mencetak 19 poin dalam laga itu.
BANDUNG, KOMPAS — Semifinal Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2022 bak arena palagan para guard lokal terbaik. Empat tim semifinalis sama-sama punya barisan guard berkualitas yang bisa mengubah peruntungan dalam sekejap. Aura gemilang mereka sudah terpancar sejak awal playoff musim ini.
Semifinal berformat best of three IBL akan berlangsung di Arena C-Tra, Bandung, 20-23 Agustus 2022. Tuan rumah Prawira Bandung menantang juara bertahan Satria Muda Pertamina Jakarta. Adapun pemuncak klasemen musim reguler, Pelita Jaya Bakrie Jakarta, akan menghadapi ”kuda hitam” West Bandits Combiphar Solo.
Prawira datang dengan percaya diri tinggi setelah menang dramatis, 2-1, atas Dewa United Surabaya di babak sebelumnya. Prawira pertama kali lolos ke semifinal dan berpeluang menjuarai IBL di kotanya sendiri.
Guard debutan Prawira, Yudha Saputera (23), sangat siap menghadapi tekanan besar di playoff. Rookie of The Year IBL 2022 itu menjadi pahlawan kemenangan timnya atas Dewa United pada gim ketiga melalui sumbangan 19 poin.
DOKUMENTASI IBL
Guard Prawira Bandung, Yudha Saputera (jersei putih), menyapa para penggemar seusai kemenangan timnya, 69-65, atas Dewa United Surabaya dalam gim ketiga playoff IBL 2022 di Arena C-Tra, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/8/2022). Yudha mencetak 19 poin dalam laga itu.
Guard tim nasional Indonesia itu sempat ”menghilang” di babak pertama, tetapi menjadi bintang paling bersinar di babak kedua. Ia sempat terbebani dukungan luar biasa suporter di Arena C-Tra. Namun, dia lantas bangkit setelah mendapatkan suntikan motivasi dari para seniornya. Ia bertekad membawa mentalitas serupa di semifinal.
”Kami percaya sistem coach Dave (David Singleton). Optimistis juara, sih. Penonton jelas berpengaruh. Mereka menambah energi yang membuat kami tidak capek,” ucap Yudha.
Duet guard akan menjadi senjata paling mematikan Prawira. Yudha didampingi Most Valuable Player IBL 2022, Abraham Damar Grahita (26). Abraham sudah mencatat rerata 15,6 poin selama playoff musim ini. Berkat kemampuan penetrasi dan menembak jarak jauh, dia selalu menjadi pembeda.
Saya berharap grafik mereka bisa terus naik karena lawannya juga akan semakin sulit.
Namun, Yudha dan Abraham sudah dinanti tantangan berat. Lawan mereka adalah juara bertahan sekaligus tim dengan pertahanan terbaik di musim reguler. Selain itu, Satria Muda juga memiliki guard berkualitas dalam diri Hardianus Lakudu.
Hardianus kini memang belum maksimal dengan catatan rerata 3 poin dan 3 asis di babak sebelumnya. Namun, MVP Final IBL 2021 itu tetaplah jenderal lapangan Satria Muda. Ia berperan memimpin serangan dan mengatur ritme permainan timnya. Tiada pemain yang lebih baik dari Hardianus untuk menjalankan tugas tersebut.
Hardianus, yang baru pulih dari cedera, akan kian membaik setelah beradaptasi di dua laga, pekan lalu. Pelatih Kepala Satria Muda Youbel Sondakh berkata, libur hampir sepekan sangatlah membantu skuadnya untuk mempersiapkan diri.
Hanya Satria Muda yang libur sejak Senin lalu setelah menjadi satu-satunya tim yang menang 2-0 langsung di babak sebelumnya. ”Saya berharap grafik mereka bisa terus naik karena lawannya juga akan semakin sulit,” ujar Youbel.
Barisan guard Pelita Jaya tidak kalah mewah. Mereka punya empat guard sekaligus yang berkualitas papan atas, yaitu Andakara Prastawa (30), Muhamad Arighi (23), Hendrick Yonga (20), dan Yesaya Saudale (22). Mereka punya kemampuan membawa bola dan menembak yang sangat baik.
Kuartet guard itu menyumbang 65 poin dalam kemenangan Pelita Jaya, 93-86, atas RANS PIK Basketball di gim ketiga playoff. Sang kapten, Prastawa, memimpin perolehan poin dengan 27 angka. Kehadiran empat pemain kecil dan lincah itu sangat merepotkan lawan.
DOKUMENTASI IBL
Duet guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Andakara Prastawa (kanan) dan Yesaya Saudale, menjadi aktor kemenangan timnya, 93-86, atas RANS PIK Basketball di Arena C-Tra, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/8/2022). Pelita Jaya pun lolos ke semifinal.
Pelatih Pelita Jaya Fictor Roring pun punya fleksibilitas dalam hal strategi. Dia sempat menurunkan empat guard itu bersamaan dengan seorang center asing, Dior Lowhorn. Hasilnya, Pelita Jaya mampu mengatasi ketinggalan 10 angka dari RANS pada kuarter penentu gim ketiga.
Adapun West Bandits berpegang kepada guard timnas Indonesia, Widyanta Putra Teja. Ia menggila dalam laga playoff terakhir, yaitu melawan NSH Mountain Gold Timika, dengan mencetak 26 poin. Menariknya, hanya tiga poin yang diperolehnya dari lemparan jarak jauh. Dia lebih banyak mencetak angka dengan mengobrak-abrik area dalam tim lawan.
Widy datang ke semifinal dengan ambisi besar. Kapten West Bandits itu tidak mau mengulangi kepedihan musim lalu ketika kandas di semifinal, setelah dikalahkan Satria Muda. Ketika itu, Widy menangis tersedu-sedu setelah pertandingan. Dia kecewa karena tidak bisa memberikan performa terbaik.
”Tahun lalu kami sudah sampai semifinal. Kami sudah pernah merasakan ini. Pelita Jaya itu tim kuat, jadi tidak bisa dianggap remeh. Tetapi, ini bola basket, juga playoff. Semua bisa terjadi. Aku akan lakukan apa yang aku bisa untuk membuat tim ini menang,” kata Widy.