Formasi kuartet guard Pelita Jaya berhasil meloloskan mereka ke semifinal. Pelita Jaya bangkit dari ketinggalan 10 poin untuk menang atas Rans.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
DOKUMENTASI IBL
Duet guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Andakara Prastawa (kanan) dan Yesaya Saudale, menjadi aktor kemenangan timnya atas Rans PIK Basketball 93-86 di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Kemenangan di gim tiga itu membawa Pelita Jaya lolos ke semifinal.
BANDUNG, KOMPAS – Pelita Jaya Bakrie Jakarta begitu dekat dengan eliminasi akibat penampilan berapi-api tim debutan, Rans PIK Basketball, pada gim tiga playoff IBL 2022. Beruntung, tim dengan rekor terbaik pada musim reguler itu memiliki empat guard hebat yang mampu mengubah peruntungan pada momen penentu.
Pelita Jaya lolos ke semifinal berkat kemenangan 93-86 atas Rans di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (16/8/2022). Dipimpin kapten Andakara Prastawa yang menyumbang 27 poin dan 5 asis, mereka mengeliminasi sang lawan pada babak pertama playoff dengan kedudukan 2-1.
Tim asuhan pelatih Fictor Roring itu menang dengan susah payah. Mereka masih tertinggal 10 poin, 64-74, pada awal kuarter keempat. Hujan tiga angka dari shooting guard veteran Rans Oki Wira Sanjaya (21 poin) sempat menjatuhkan keyakinan pemain Pelita Jaya.
Kebangkitan itu bermula pada kuarter keempat. Pelita Jaya tiba-tiba bermain dengan empat guard sekaligus, yaitu Prastawa, Muhamad Arighi, Yesaya Saudale, dan Hendrick Yonga, serta didampingi center asing Dior Lowhorn. Dalam waktu seketika, mereka yang memainkan transisi serangan cepat bisa menyamakan kedudukan 78-78.
DOKUMENTASI IBL
Kapten Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Andakara Prastawa, menyapa anaknya setelah kemenangan atas Rans PIK Basketball 93-86 di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Kemenangan di gim tiga itu bertepatan dengan hari ulang tahun Prastawa.
“Rans dari awal sampai akhir terus menekan kami. Jadi kami memasang empat guard untuk mengontrol bola lebih baik. Bisa memainkan transisi cepat, tetapi tidak terburu-buru. Terlepas dari itu, kami bisa menang karena anak-anak kasih perjuangan luar biasa. Betul-betul sampai habis,” kata Asisten Pelatih Pelita Jaya, Hermanto.
Tiga guard selain Prastawa turut menjadi mesin skor Pelita Jaya. Arighi 17 poin, Yesaya 12 poin, dan Hendrick 9 poin. Sementara itu, Lowhorn yang mendominasi area dalam lewat 19 poin dan 13 rebound berhasil jadi penyeimbang formasi kuarter guard tersebut.
Kecerdikan para pemain Pelita Jaya juga menjadi penentu besar pada penghujung laga. Kedua tim sama-sama sudah berstatus team foul pada dua menit tersisa, saat Pelita Jaya tertinggal 85-86. Artinya, setiap pelanggaran yang dibuat masing-masing tim akan berujung pada lemparan bebas.
Prastawa dan rekan-rekan menghasilkan empat pelanggaran yang berujung jadi 8 kali lemparan bebas. Prastawa, Lowhorn, dan Arighi memasukkan seluruh lemparan itu dan menghasilkan 8 poin. Di sisi lain, guard asing Rans mendapat 2 kali kesempatan bebas, tetapi gagal memasukkan seluruhnya.
Kapten Rans PIK Basketbal Bima Riski menghibur rekannya setelah tersingkir dari playoff IBL 2022 di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Mereka tersingkir setelah kalah di gim tiga dari Pelita Jaya Bakrie Jakarta 86-93.
“Mindset kami sejak awal memang tidak mau pulang. Kami masih mau ada di sini (playoff). Saya (bisa optimal) karena sudah menerima, mau diberi satu menit atau dua menit, yang penting main aja dulu. Beruntung diberi kepercayaan lebih. Jadi terpacu untuk main bagus,” kata Yesaya, rookie yang diberi kesempatan bermain 22 menit lebih itu.
Pelita Jaya bisa memainkan formasi unik itu karena punya kedalaman skuad spesial, terutama di posisi guard. Prastawa dan Arighi merupakan punggawa tim nasional Indonesia, sementara Yesaya dan Hendrikc adalah mantan pemain Indonesia Patriots musim lalu atau timnas muda.
Pelatih Rans Crhis Daleo menilai, timnya kalah karena tidak mampu memanfaatkan beberapa kali kesempatan lemparan di momen krusial. Oki, pemain paling “wangi” di gim itu, bahkan tidak memasukkan dua kali lemparan setelah dimasukkan pada empat menit tersisa.
“Ada dua sampai tiga kali kami punya kesempatan untuk menjauhkan angka lagi, tetapi tidak berhasil melakukannya. Padahal, kami juga mendapat beberapa kali offensive rebound. Kami harus mengakui keunggulan lawan hari ini. Itu adalah bagian dari permainan,” ujar Daleo.
Ada dua sampai tiga kali kami punya kesempatan untuk menjauhkan angka lagi, tetapi tidak berhasil melakukannya.
Terlepas dari hasil ini, perjuangan Rans pada musim ini sudah sangat luar biasa. Mereka sukses menembus playoff pada musim pertama keikutsertaan di IBL. Adapun dari empat tim baru musim ini, hanya tim yang dimiliki pesohor Raffi Ahmad itu yang berhasil lolos 8 besar.
Tanpa satu pun pemain timnas, Rans sudah menunjukkan perlawanan terbaik di playoff. Sebagai tim berperingkat terendah di playoff, mereka mampu mengimbangi tim raksasa Pelita Jaya. Tim asuhan Daleo tersebut bahkan sempat mencuri kemenangan di gim dua. Hal itu merupakan prestasi tersendiri.