Tidak Ada ”David-Goliath” di ”Playoff”
Laga berkualitas tersaji di babak pertama ”playoff” IBL. Tim ”kuda hitam” menolak kalah dari para raksasa. Persaingan sengit itu sukses mengeluarkan kemampuan terbaik para pemain.

Guard Pelita Jaya, Andakara Prastawa (jersei putih), mencetak 27 poin saat bertemu Rans PIK Basketball di gim tiga playoff di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Pelita Jaya menang 93-86.
JAKARTA, KOMPAS — Babak pertama playoff IBL 2022 mencerminkan persaingan antarklub semakin merata. Keunggulan di atas kertas tampak tidak berlaku di dalam lapangan. Tidak ada satu klub pun, termasuk finalis musim lalu, yang melaju mudah ke semifinal.
Empat klub telah menembus semifinal setelah melewati pertarungan sengit babak pertama playoff di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada 13 – 16 Agustus 2022. Mereka adalah Prawira Bandung dan West Bandits Combiphar Solo, serta dua finalis musim lalu, Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta.
Baca juga : Kuartet "Guard" Selamatkan Pelita Jaya
Semua klub bertarung hebat untuk meraih tiket semifinal. Tiga dari empat klub itu bahkan harus menjalani tiga tim dalam format kompetisi best of three itu. Salah satunya adalah sang raksasa Pelita Jaya yang menang dramatis atas klub debutan Rans PIK Basketball 2-1.
Duel bertajuk tim dengan rekor terbaik dan terendah itu berakhir lewat kemenangan tipis Pelita Jaya di gim tiga 93-86, Selasa. Pelita Jaya yang punya tiga pemain tim nasional senior dan dua mantan pemain timnas muda nyaris kalah karena sempat tertinggal 10 poin di kuarter keempat.

Duet guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Andakara Prastawa (kanan) dan Yesaya Saudale, menjadi aktor kemenangan timnya atas Rans PIK Basketball 93-86 di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Kemenangan di gim tiga itu membawa Pelita Jaya lolos ke semifinal.
Kami memberi hormat kepada Rans. Mereka kasih pesan ke kami untuk terus berlatih. Playoff kali ini jelas tidak gampang. Kami menang berkat usaha anak-anak dan campur tangan Tuhan.
Beruntung, Andakara Prastawa dan rekan-rekan mendapatkan momentum di akhir laga. ”Kami memberi hormat kepada Rans. Mereka kasih pesan ke kami untuk terus berlatih. Playoff kali ini jelas tidak gampang. Kami menang berkat usaha anak-anak dan campur tangan Tuhan,” kata Asisten Pelatih Pelita Jaya Hermanto.
Perlawanan Rans sungguh luar biasa. Di atas kertas, tim peringkat ke-8 ini mestinya kalah mudah dari Pelita yang mencatat rekor 20 menang, 2 kalah pada musim reguler. Namun, bersama pelatih asing Chris Daleo, mereka ternyata bisa menyulitkan tim lawan meskipun tanpa pemain timnas.
Baca juga : Chris Daleo Nyalakan Asa RANS PIK di ”Playoff”
Duel sengit Pelita Jaya lawan Rans mencerminkan persaingan playoff musim ini. Dari 11 laga, sebanyak 9 pertandingan berakhir dengan selisih skor kurang dari 10 angka. Juara bertahan Satria Muda menang dua gim langsung atas Amartha Hangtuah Jakarta, tetapi selisih kemenangan itu sangat tipis, 88-86 dan 82-75.
Pelatih Hangtuah Antonius Ferry Rinaldo mengatakan, pihaknya bisa mengimbangi sang juara bertahan karena para pemain tampil tanpa beban. Meskipun tersingkir, mereka sudah memenuhi target pada awal musim, yaitu lolos 8 besar. Di atas kertas, mereka yang kalah 18 poin dari Satria Muda pada musim reguler memang tidak berpeluang menang.

Kapten Rans PIK Basketbal Bima Riski menghibur rekannya setelah tersingkir dari playoff IBL 2022 di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Mereka tersingkir setelah kalah di gim tiga dari Pelita Jaya Bakrie Jakarta 86-93.
”Jadi, mentalitas mereka sudah siap, sudah ada di titik itu. Apalagi, mereka sudah berhasil melewati fase (sulit) ketika berada di peringkat kedua terbawah musim lalu. Kali ini, mereka berhasil menembus target playoff. Jadi mereka merasa pantas berada di sini,” ujar Inal.
Adapun musim lalu, Satria Muda dan Pelita Jaya berhasil lolos ke partai puncak tanpa keringat berlebih, tidak kalah sekali pun. Satria Muda menang dengan rerata selisih 16 angka, sementara Pelita Jaya unggul rerata 15,5 angka dari lawannya.
Baca juga: Kesulitan Adaptasi Klub Raksasa di ”Playoff” IBL 2022
Pertarungan sengit itu berhasil mengangkat level permainan para pebasket, terutama pemain lokal. Misalnya saja, guard Prawira Bandung, Yudha Saputera (23). Dia ”menggendong” timnya dengan sumbangan 19 poin dan 5 steal dalam kemenangan atas Dewa United Surabaya 69-65 di gim tiga.
Kontribusi poin Yudha bahkan melebihi gabungan dua pemain asing Prawira, Dennis Miles Jr (4 poin) dan Kenneth Wormley (13 poin). ”Saya pribadi sangat bersyukur dapat seri kayak gini. Karena intensitas tinggi itu, kami jadi siap terus. Juga lebih siap lagi (di babak) selanjutnya,” ujar guard timnas itu.

Guard Prawira Bandung, Yudha Saputera (jersei putih), menyapa para penggemar seusai kemenangan timnya atas Dewa United Surabaya 69-65 dalam gim tiga playoff di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, pada Selasa (16/8/2022). Yudha mencetak 19 poin dalam laga itu.
Di laga lain yang berlangsung sampai gim tiga, pebasket lokal juga berhasil menjadi pencetak angka terbanyak tim. Prastawa mencetak 27 poin untuk Pelita Jaya, sementara guard Widyanta Putra Teja mencatat 26 poin dalam kemenangan West Bandits atas NSH Mountain Gold Timika, 83-71.
Di semifinal, Pelita Jaya akan berhadapan dengan West Bandits. Sementara juara bertahan Satria Muda akan ditantang oleh tim tuan rumah Prawira. Duel ini akan berlangsung dalam format best of three di C-Tra Arena pada 20-23 Agustus 2022.