Perenang muda Flairene Candrea berharap bisa tampil lebih baik di Islamic Solidarity Games. Dia belum maksimal saat tampil di nomor andalannya dalam Festival Akuatik Indonesia.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Perenang nasional, Flairene Candrea (17), belum mampu mendekati waktu terbaik pribadi di nomor andalannya 100 meter gaya punggung Festival Akuatik Indonesia 2022. Dia kehilangan tenaga saat tampil dalam sesi final di Arena Akuatik GBK Jakarta, Senayan, Jumat (29/7/2022).
Flai yang tampil di lintasan empat, perenang tercepat dalam kualifikasi, meraih emas Kelompok Umur 1 (16 – 18 tahun) lewat catatan waktu 1 menit 5,33 detik. Dia meninggalkan jauh pesaing terdekat asal Bali, Komang Adinda Nugraha, yang finis 1 menit 7,59 detik.
Meskipun meraih emas, perenang yang membela DKI Jakarta ini masih sangat jauh dari catatan terbaiknya yang merupakan rekor nasional di nomor tersebut, 1 menit 3,23 detik. Adapun Flai lebih cepat 0,22 detik ketika kualifikasi, pada Jumat pagi, dibandingkan hasil final.
Benar-benar nggak ada power sih tadi. Waktu masih kurang memuaskan. Kami anak-anak pelatnas tidak dipersiapkan khusus untuk kejuaraan ini. Jadi memang badan kurang siap.
“Benar-benar nggak ada power sih tadi. Waktu masih kurang memuaskan. Kami anak-anak pelatnas tidak dipersiapkan khusus untuk kejuaraan ini. Jadi memang badan kurang siap. Power juga belum terlalu ada. Berenang kurang enak jadinya,” ucap peraih emas SEA Games Vietnam 2021 di nomor 100 meter punggung itu.
Padahal, dua hari sebelumnya, Flai sempat mencatatkan waktu pribadi terbaik di nomor 50 meter punggung. Ketika itu, dia finis dengan catatan 30,06 detik di kualifikasi. Catatan terbaik sebelumnya dalah 30,27 detik yang dihasilkan di seleksi nasional pada April 2022.
Pelatih DKI Jakarta Felix C. Sutanto berkata, penurunan performa di nomor andalan Flai memang wajar. Sebab, sang atlet tidak diberikan penurunan intensitas latihan atau taper sebelum kejuaraan. Hal tersebut sengaja dilakukan karena tujuan utamanya adalah Islamic Solidarity Games (ISG) Konya, Turki, 9 – 18 Agustus 2022.
“Setelah SEA Games memang kondisi dia belum balik. Ini baru mau naik lagi kondisinya. Dia baru akan di-taper sebelum Islamic Solidarity Games agar puncaknya di sana. Kalau sekarang masih dalam kondisi latihan berat,” ucap Felix yang juga merupakan pelatih Flai di klub Millennium Aquatic.
Flai merupakan salah satu dari 12 atlet yang akan diberangkatkan ke ISG. Dia kemungkinan akan turun di tiga nomor punggung. Selain dia, ada perenang 17 tahun non-pelatnas yang akan diberangkatkan, yaitu Izzi Dwifaiva Hefrisyanthi. Izzi yang membela tim Jatim turut tampil di Festival Akuatik Indonesia.
Pada hari keempat disiplin renang, perenang 15 tahun asal DKI Ibrahim Faqih kembali memecahkan rekor di nomor 50 meter kupu-kupu Kelompok Umur 2 (14 – 15 tahun) . Dia memperbarui rekor atas namanya sendiri yang diciptakan di Jakarta, pada Mei 2022, dengan lebih cepat 0,17 detik. Adapun dia meraih emas lewat catatan waktu 25,89 detik saat final.
Ibrahim yang juga berasal dari klub Millennium Aquatic sukses memecahkan tiga rekor KU2 sekaligus pada kejuaraan ini. Total, dia meraih enam emas yang berasal dari gaya bebas dan kupu-kupu. Perenang belia ini pun terpilih menjadi atlet terbaik di KU2 putra.
Kontingen Jatim keluar sebagai juara umum dengan 32 emas, 16 perak, dan 21 perunggu. Izzi dan rekan-rekan berhasil menambah 8 emas lagi pada hari terakhir. Tim DKI menempel di peringkat kedua dengan raihan 29 emas, 30 perak dan 32 perunggu. Disusul Jabar yang bertengger di peringkat ketiga lewat 18 emas, 32 perak dan 31 perunggu.