Kejuaraan Nasional Pertama Lari Trail Digelar di Sulteng untuk Pembinaan Atlet
Pertama kalinya kejuaraan nasional lari lintas gunung atau lari trail diselenggarakan di Sulteng, Olahraga ini diharapkan makin populer dengan dikemas bersama agenda wisata.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Untuk pertama kalinya, Asosiasi Lari Trail Indonesia menggelar kejuaraan nasional lari lintas gunung (trail running). Kejuaraan diselenggarakan di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Sulteng, dengan melintasi pegunungan di sisi barat kedua daerah tersebut. Lomba tersebut bertujuan untuk membina atlet lari di setiap daerah.
Kejuaraan nasional tersebut diadakan pada Sabtu-Minggu (16-17/7/2022) dengan melintasi wilayah Palu dan Kabupaten Sigi. Lintasan lari di lereng Pegunungan Gawalise di sisi barat Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Lintasan tersebut memiliki pemandangan yang cukup lengkap, mulai dari hutan, gunung, kota (Kota Palu dan Sigi), sungai, dan laut (Teluk Palu).
Total atlet yang terlibat 105 orang yang berasal dari 15 provinsi, antara lain, Sulteng, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Barat. Mereka memperebutkan 11 medali emas, 11 medali perak, dan 11 medali perunggu.
Lari yang dilombakan terdiri dari empat nomor, yakni jarak pendek dengan lintasan 40 kilometer untuk kategori individu putra dan putri, jarak panjang (80 km) individu putra dan putri, jarak panjang (80 km) beregu campuran. Selain itu, dilombakan juga lari vertikal (vertival run) dengan panjang lintasan 6 km dengan elevasi tertinggi 1.000 meter di atas laut untuk kategori individu putra dan putri.
Lari lintas gunung (trail running) merupakan jenis lari dengan medan perbukitan atau pegunungan. Lari ini termasuk ekstrem jika dibandingkan dengan jenis lari pada umumnya.
Ini sejarah bagi lari trail, bagi Indonesia, dan bagi Sulteng. Ini kejuaraan pertama. Ini luar biasa semua yang mempersiapkannya dalam waktu singkat.
Kejuaraan nasional ini pertama kali diselenggarakan Asosiasi Lari Trail Indonesia (Alti) yang dibentuk pada 2017. ”Ini sejarah bagi lari trail, bagi Indonesia, dan bagi Sulteng. Ini kejuaraan pertama. Ini luar biasa semua yang mempersiapkannya dalam waktu singkat,” tutur Ketua Umum Alti, Bima Aria, pada seremoni pembukaan kejuaraan di Sigi, Sulteng, Jumat (15/7/2022). Ia datang bersama Ketua Harian Alti Moh Farhan yang juga anggota DPR.
Ia menyebutkan, kejuaraan diharapkan bisa memunculkan atlet-atlet berbakat dari daerah-daerah. Kejuaraan memang diselenggarakan untuk pembinaan atlet sebagai persiapan untuk perjuangan masuk ekshibisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara pada 2024. Lari trail belum dilombakan di PON.
Selain itu, kejuaraan nasional tersebut menjadi ajang agar lari trail semakin populer di kalangan generasi muda. “Lari trail ini unik karena bisa mengeksplorasi wisata yang saat ini jadi salah satu program penting pemerintah. Kita bisa kemas dengan irisan seperti wisata ke depannya,” ujarnya.
Setelah kejuaraan ini, lanjut Bima, Alti menjadwalkan lagi satu kejuaraan nasional sebelum PON 2024. Selain itu, ke depan kejuaraan bisa diselenggarakan dengan skala internasional. Kejuraan nasional pertama ini menjadi ajang untuk menyiapkan organisasi, soliditas organisasi, termasuk untuk menetapkan standar kompetisi bagi Alti dalam penyelenggaraan ajang lari lintas gunung.
Meskipun tak dilombakan dalam PON, lari trail sebenarnya sudah sering dilombakan oleh penyelenggara independen. Pada 2022 ini telah digelar dua lomba lari trail di Bogor, Jawa Barat, dan Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Bupati Sigi Irwan Lapatta menyatakan pihaknya berterima kasih karena kejuaraan lari trail untuk pertama kalinya diselenggarakan di Sigi dan Palu. Ini menjadi promosi untuk Sigi dan Palu. ”Kami mengusahakan untuk menyelenggarakan kejuaraan lari trail di tingkat lokal untuk mendukung terus berkembangnya olahraga ini,” ujarnya.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Sulteng Nizar Rahmatu menyatakan dirinya mendukung kejuaraan lari trail digencarkan. Pihaknya akan memasukkan dua nomor lari trail pada Pekan Olahraga Provinsi terdekat di Banggai.
Para atlet yang selama pembukaan sangat antusias menyatakan kesiapan untuk mengikuti kejuaraan. Mereka memasuki arena seremoni dengan berteriak dan berlari. ”Kontigen Sulteng sudah mempersiapkan diri sejak Mei 2022. Setiap hari kami lari. Jadi, secara fisik dan mental kami siap,” ujar Fauziah (35), atlet dari kontingen Provinsi Sulteng.
Fauzia merupakan salah satu atlet lari trail Sulteng, Ia sudah mengikuti banyak kejuaraan atau perlombaan. Terbaru, ia menjadi juara dua lomba lari trail di Rinjani, Nusa Tenggara Timur, pada awal Juni.