Bali United gagal memenuhi target untuk lolos dari fase grup Piala AFC 2022. Mereka tidak mampu menjaga pamor sebagai juara Indonesia di Asia. PSM Makassar menjadi wakil Indonesia tersisa di babak semifinal zona ASEAN.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
GIANYAR, KOMPAS – Piala AFC belum menjadi kompetisi yang ramah dan bersahabat bagi Bali United, juara Liga 1 Indonesia. Meskipun berstatus sebagai penguasa Indonesia pada dua musim terakhir, ”Serdadu Tridatu” tidak mampu berbicara banyak dan kembali gagal lolos dari fase grup. Beruntung wajah sepak bola Indonesia diselamatkan oleh PSM Makassar.
Sebagai tim yang tidak tertandingi di Liga 1 pada edisi 2019 dan 2021-2022, Bali tersingkir lebih dini di Piala AFC 2022. Kemenangan 1-0 pada laga pamungkas Grup G melawan Kaya-Iloilo, Kamis (30/6/2022), tidak cukup untuk membantu Bali lolos untuk pertama kali ke fase gugur kompetisi antarklub Asia itu.
Bali mengakhiri Grup G dengan menduduki peringkat kedua berkat raihan dua kemenangan dari tiga laga. Sementara itu, wakil Malaysia, Kedah Darul Aman FC, menjadi juara Grup G setelah pada laga terakhir mengalahkan Visakha dari Kamboja, 5-1.
Pelatih Bali Stefano ”Teco” Cugurra kecewa dengan kegagalan anak asuhannya memenuhi target lolos ke fase gugur Piala AFC. Ia menilai ada sejumlah penyebab Serdadu Tridatu tersingkir dari kompetisi Asia di musim ini.
”Liga kita terhenti selama dua tahun sehingga itu memengaruhi kondisi pemain yang kurang berlatih dengan intensitas tinggi. Kondisi itu tidak dialami klub di negara lain. Selain itu, kualitas lawan juga sangat bagus,” kata Teco dalam konferensi pers seusai laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Setelah gugur di Piala AFC, Teco mengakui timnya harus mempersiapkan diri lebih baik untuk berpartisipasi di Asia pada musim depan. Dengan penyandang predikat juara Liga 1 2021-2022, Bali akan tampil di kualifikasi Liga Champions Asia 2023.
Jika gugur di babak kualifikasi kompetisi terelite di Asia itu, Serdadu Tridatu akan bermain di babak penyisihan Piala AFC 2023.
”Kompetisi Asia ini sangat bagus untuk pengalaman kami. Hasil kami di tahun ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh pihak di klub, pelatih dan pemain untuk memperbaiki kelemahan, seperti ketenangan untuk mencetak gol, agar kami lebih kuat untuk tampil di Asia,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Pada Piala AFC 2023, satu wakil Indonesia yang akan tampil di kompetisi itu ialah Persib Bandung. ”Maung Bandung” lolos ke Asia sebagai peringkat kedua Liga 1 2021-2022.
Pendukung kecewa
Kegagalan Bali lolos disambut yel-yel kekecewaan dari 5.069 pendukung yang hadir di Wayan Dipta. North Side Boys 12, salah satu kelompok pendukung Bali, menyanyikan tuntutan agar manajemen Bali melakukan evaluasi setelah gagal di Asia. Sebelumnya, Bali juga gagal lolos dari fase grup Piala AFC 2018.
Kompetisi Asia ini sangat bagus untuk pengalaman kami. Hasil kami di tahun ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh pihak di klub, pelatih dan pemain.
Selain menyuarakan nyanyian itu sejak menit ke-85, North Side Boys 12 sempat pula menyalakan suar (flare) di akhir laga. Di sudut timur tribune Wayan Dipta ada pula spanduk yang dikeluarkan fans di pengujung laga dengan tulisan, ”Out Pilpres (Piala Presiden). In AFC=Clown (Badut)”.
Tidak hanya Teco, Pelatih Kaya Yu Hoshide juga kecewa gagal lolos ke fase gugur. ”Kami kecewa pulang dengan tiga kekalahan. Meski begitu, kami akan mengalihkan fokus ke liga demi mengejar gelar juara di musim ini,” ucap Hoshide yang membawa Kaya berada di peringkat kedua hingga paruh musim Liga Filipina musim 2022.
Selain Kedah yang menjadi wakil Grup G, dua tim yang memastikan diri sebagai juara grup zona Asia Tenggara adalah PSM yang menduduki puncak Grup H, lalu Viettel, tim Vietnam, yang duduk di posisi pertama Grup I. Jatah peringkat kedua terbaik dari zona ASEAN direbut oleh Kuala Lumpur City yang berada satu grup dengan PSM.
Dengan hasil itu, PSM akan menjamu Kedahdi Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, di babak semifinal zona ASEAN. Adapun Viettel akan menghadapi Kuala Lumpur City di Vietnam. Laga semifinal zona ASEAN akan berlangsung Agustus 2022.
Kontribusi debutan
Dengan misi menutup laga di fase grup Piala AFC musim ini dengan raihan tiga poin, Teco melakukan empat pergantian pada susunan pemain utama dibandingkan ketika timnya dihancurkan Visakha, 2-5, Senin (27/6/2022).
Di posisi kiper, Nadeo Argawinata diganti oleh M Ridho yang menjalani debut berseragam Serdadu Tridatu di ajang resmi. Selain Ridho, bek tengah baru Jajang Mulyana, yang musim lalu membela Bhayangkara FC, juga dipercaya tampil sejak menit awal.
Dua pemain debutan itu berkontribusi besar bagi kemenangan Bali atas Kaya. Jajang mencetak gol tunggal Bali melalui sundulan di menit ke-25. Ia memanfaatkan umpan tendangan bebas gelandang serang Eber Bessa.
Adapun Ridho melakukan enam penyelamatan. Tak ayal performa mantan kiper Madura United itu menjadi salah satu faktor penting yang membantu Bali bisa mengalahkan duta Filipina itu.
Dua pemain lain, Fadil Sausu dan M Rahmat, juga untuk pertama kali menjadi pemain mula di Piala AFC 2022. Keduanya menggantikan tempat Ramdani Lestaluhu dan Irfan Jaya.
Meskipun rotasi itu berjalan lancar untuk memenuhi misi Bali meraih kemenangan, permainan juara Liga 1 Indonesia itu tidak baik. Hal itu ditampilkan dengan menurunnya kreasi peluang yang diciptakan skuad Serdadu Tridatu.
Dalam laga terakhir itu, Bali hanya menghasilkan 13 tembakan. Jumlah itu menurun dibandingkan dengan rerata 18 tembakan per laga yang dihasilkan pada dua laga awal menghadapi Kedah Darul Aman dan Visakha.
Sementara itu, penyerang utama Bali, Ilija Spasojevic, gagal menunjukkan predikat sebagai pencetak gol terbanyak di Liga 1 musim lalu ketika tampil di Piala AFC edisi ini. Spasojevic tidak mampu mencatatkan sekali pun namanya di papan skor. Bahkan, pada laga melawan Kaya dan Visakha, ia hanya mampu mencatatkan satu tembakan.
Selain kreativitas yang menurun, pemain Bali juga masih tidak menampilkan permainan bertahan yang ideal. Kaya bisa menghasilkan 11 peluang. ”Kami tetap bisa menang meski dengan masa persiapan yang singkat. Tetapi, masih ada kekurangan karena kami gagal memanfaatkan banyak peluang,” kata Teco.