Teco: Penampilan Terburuk Bali United di Era Saya
Kelelahan menjadi alasan Bali United dihancurkan oleh tim Kamboja, Visakha, 2-5, di Piala AFC 2022. Bagi Visakha, kemenangan atas Bali menjadi simbol perkembangan Liga Kamboja.
GIANYAR, KOMPAS — Bali United gagal memanfaatkan keuntungan sebagai tim tuan rumah Grup G Piala AFC 2022. Dalam laga kedua babak penyisihan kontra wakil Kamboja, Visakha, ”Serdadu Tridatu” dilibas 2-5 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (27/6/2022) sore. Hasil itu membuat peluang melaju ke semifinal zona ASEAN mengecil, sedangkan Visakha hanya butuh satu poin di laga pamungkas untuk menjadi tim Kamboja pertama yang lolos dari fase grup Piala AFC.
Semua pemain Bali kecewa seusai pertandingan. Itu ditampilkan dengan tidak adanya satu pun perwakilan dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Pelatih Bali United Stefano ”Teco” Cugurra meminta maaf kepada pendukung Bali akibat kekalahan memalukan itu. Ia pun tidak segan menyebut penampilan melawan Visakha adalah performa yang harus dilupakan oleh semua pemain Bali.
Baca juga : Teco Meminta Penampilan Sempurna
Kekalahan ini adalah penampilan terburuk Bali selama saya selama menangani tim ini.
”Kekalahan ini adalah penampilan terburuk Bali selama saya selama menangani tim ini,” ujar Teco, yang memimpin Bali sejak 2019, dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Sebelumnya, Bali juga pernah mengalami kekalahan telak 0-4 dari klub Filipina, United City, di babak penyisihan Piala AFC 2020. Tumbang dari Visakha terasa buruk karena Bali bermain di hadapan sekitar 5.650 pendukung dan melawan Kamboja yang tidak memiliki tradisi sepak bola sebaik Indonesia.
Di sisi lain, kekalahan telak dari Visakha menunjukkan Bali belum bisa keluar dari momok tim Kamboja pada ajang Piala AFC. Di edisi 2020, Bali membawa pulang kekalahan pada laga tandang di Kamboja menghadapi Svay Rieng, 1-2.
Baca juga : Gairah Sepak Bola Kembali di Bali
Hasil negatif itu seakan menjadi pukulan telak bagi status Bali sebagai tim yang memegang status juara Indonesia. Tidak hanya kampiun, Bali adalah pencetak rekor sebagai klub pertama yang meraih dua gelar Liga Indonesia dua musim beruntun.
Padahal, dari sisi prestasi, Visakha bukan lawan sebanding bagi Bali. Pada Liga Kamboja musim 2022, Visakha sementara berada di peringkat keempat dari delapan kontestan. Mereka tertinggal 12 poin dari Svay Rieng yang memimpin daftar klasemen.
Selain itu, ajang Piala AFC adalah kesempatan perdana Visakha tampil di kompetisi Asia. ”Kuda Biru”, julukan Visakha, adalah tim Kamboja kelima yang tampil di Asia setelah Boeung Ket Angkor, Nagaworld, Svay Rieng, dan Phnom Penh Crown.
Kelelahan
Lebih lanjut, Teco berkilah kondisi fisik pemainnya jauh menurun dibandingkan ketika mengalahkan Kedah. Hal itu, tambahnya, membuat Bali gagal mempertahankan intensitas permainan menyerang dan menekan yang diterapkan di awal babak pertama.
”Saya setuju (kelelahan jadi penyebab kekalahan). Dua hari jeda pertandingan ternyata tidak cukup untuk mempertahankan intensitas performa kami ketika melawan Kedah. Apalagi kami masih dalam tahap pramusim yang mayoritas pemain baru selesai liburan, jadi kondisi fisik mereka amat berbeda jika kompetisi telah berjalan,” ucap Teco yang berasal dari Brasil.
Baca juga: Pertaruhan Kualitas Liga 1
Teco melanjutkan, Visakha, yang memiliki waktu istirahat sama, bisa memulihkan kelelahan lebih baik karena telah menjalani Liga Kamboja musim 2022 sehingga kondisi fisik semua pemain telah berada di tingkat terbaik. Liga Kamboja musim ini telah berjalan sejak Maret 2022 dan telah memasuki masa jeda tengah musim.
Pelatih Visakha Meas Channa mengapresiasi perjuangan anak asuhannya untuk bisa menghadirkan kemenangan bersejarah bagi klub di kompetisi Asia. Menurut Channa, hasil positif itu adalah sinyal baik bagi sepak bola Kamboja.
”Ini adalah tanda sepak bola Kamboja telah menunjukkan hasil perkembangannya. Sejak awal, kami bertekad untuk membuktikan kualitas kompetisi Kamboja di level Asia,” ucap Channa.
Baca juga: Kebugaran Pemain Jadi Faktor Penentu
Dengan kemenangan atas Bali, Visakha menjadi satu-satunya tim di Grup G yang menyapu bersih dua laga di Grup G dengan kemenangan. Alhasil, Kuda Biru memimpin klasemen dengan koleksi enam poin.
Mereka hanya membutuhkan satu poin untuk menjadi juara grup tersebut pada laga pamungkas menghadapi Kedah Darul Aman, Kamis (30/6/2022).
Adapun Serdadu Tridatu butuh kemenangan ketika menjamu Kaya-Iloilo, duta Filipina. Peluang Bali untuk lolos pertama kali ke semifinal zona ASEAN belum sepenuhnya musnah.
Jika mengalahkan Kaya, Bali punya kans menjadi satu tim peringkat kedua terbaik. Namun, predikat itu dipengaruhi pula oleh hasil dari dua grup zona ASEAN lainnya, yaitu Grup H dan Grup I.
Baca juga : Dua Klub Indonesia Bersiap Bersaing di Piala AFC 2022
Monoton
Performa Bali di laga kedua amat monoton. Serangan hanya mengandalkan kemampuan individu dua penyerang sayap, Irfan Jaya dan Privat Mbarga, serta kreativitas gelandang serang, Eber Bessa.
Kolaborasi ketiganya berjalan efektif hingga babak pertama berjalan 15 menit. Itu ditandai dengan gol Irfan ketika laga baru berjalan sembilan menit setelah menerima operan dari Bessa.
Setelah gol itu, permainan Bali, terutama tekanan pemain ketika kehilangan bola, menurun. Kondisi itu dimaksimalkan dengan baik oleh Visakha yang mencetak dua gol di babak pertama melalui sundulan Paulo Victor dan eksekusi tendangan bebas bek Ouk Sovann.
Di babak kedua, Visakha mencetak tiga gol lainnya melalui skema serangan balik yang memanfaatkan buruknya koordinasi Bali ketika kehilangan bola. Gelandang serang impor asal Korea Selatan, Lee Jae-gun, memperbesar keunggulan timnya ketika babak kedua baru berjalan 10 menit.
Baca juga : Hadapi Bali United, Visakha FC Bidik Kemenangan Kedua di Stadion Dipta
Kemudian, gol kedua dari Victor dan Sovann menegaskan dominasi Kuda Biru atas Bali. Adapun Bali hanya mencetak sebuah gol hiburan melalui sepakan Mbarga.
Selain gol pertama Sovann di akhir babak pertama, empat gol yang dilesakkan Visakha untuk menaklukkan kiper Bali, Nadeo Argawinata, disebabkan lemahnya tekanan pemain belakang Bali kepada pemain Visakha yang tengah menguasai bola di kotak penalti sendiri.
”Intensitas permainan kami amat buruk ketika kehilangan bola. Itu dimanfaatkan dengan baik oleh lawan,” kata Teco.
Sementara itu, Channa menyebut persiapan keras timnya jelang Piala AFC ini adalah kunci mereka bisa meraup dua kemenangan melawan Kaya dan Bali. Ia pun selalu berusaha memotivasi pemainnya untuk tidak cepat puas demi memenuhi target menjadi tim pertama asal Kamboja yang lolos ke semifinal zona ASEAN Piala AFC.
”Saya memotivasi mereka setiap hari untuk tidak menurunkan performa. Persiapan yang kami lakukan membantu kami menjalankan strategi untuk menekan dan menghentikan pemain-pemain kunci Bali,” ucapnya.
Lee menyebutkan peran besar Channa yang tidak pernah berhenti menyemangati mereka. “Kemenangan ini tidak bisa terwujud tanpa kerja keras semua pihak, terutama pelatih yang tidak henti-henti menyuntikkan semangat kepada kami,” kata Lee.