Charles Leclerc dan Ferrari memilih menjalani penalti mundur 10 posisi start di Montreal karena lebih mudah mendahului di trek ini. Penalti ini diambil karena mesin Ferrari yang rusak di Baku tidak bisa diperbaiki.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MONTREAL, JUMAT — Charles Leclerc belum lepas dari momentum negatif yang membuat dia semakin tertinggal dalam perburuan juara Formula 1 musim ini. Setelah gagal finis di Baku, Azerbaijan, akhir pekan lalu, pebalap Ferrari itu akan start 10 posisi di belakang hasil kualifikasi yang dia raih di Montreal, Kanada, akhir pekan ini. Hukuman itu dijatuhkan kepada Leclerc karena menggunakan sejumlah komponen melebihi kuota, karena mesin yang rusak di Baku tidak bisa diperbaiki.
Sanksi ini membuat Leclerc akan semakin sulit menjaga selisih poin tidak melebar dari pebalap Red Bull, Max Verstappen, yang kini unggul 34 poin. Apalagi, Verstappen langsung melesat di Montreal dengan memuncaki sesi latihan pertama dan kedua, Jumat (17/6/2022). Di akhir FP2, Leclerc di posisi kedua terpaut 0,081 detik dari Verstappen. Leclerc tetap kompetitif dalam mencetak waktu satu putaran dan berpeluang meraih pole position ketujuh musim ini. Seandainya Leclerc bisa tercepat saat kualifikasi, dia akan start dari posisi ke-11.
Ya, sudah pasti saya akan start sedikit lebih ke belakang. Namun, saya pikir ini merupakan keputusan terbaik untuk diambil jadi kita lihat apa yang akan terjadi.
”Ya, sudah pasti saya akan start sedikit lebih ke belakang. Namun, saya pikir ini merupakan keputusan terbaik untuk diambil jadi kita lihat apa yang akan terjadi,” ujar Leclerc di laman Formula 1, Sabtu (18/6/202), waktu Indonesia.
Leclerc mengakui bahwa keputusan mengambil penalti mundur posisi start tergantung pada analisis tim, apakah akan mengambil di depan atau dalam seri-seri berikutnya. Ferrari memutuskan mengambil penalti di Montreal karena karakter trek yang relatih lebih mudah untuk mendahului.
”Itu terserah kami untuk memilih trek terbaik untuk menerima penalti jika mendapat penalti. Ini salah satu trek yang cukup mudah untuk mendahului, tetapi ada juga trek-trek dalam tiga atau empat balapan berikutnnya yang juga cukup mudah untuk mendahului,” ungkap Leclerc.
Leclerc mengakui dirinya dan tim tidak berada dalam situasi yang terbaik pada saat ini. Namun, dia tidak kehilangan motivasi dalam balapan di Montreal ini dan akan tetap memberikan yang terbaik. Saat ini, Leclerc dalam momentum yang berat setelah gagal finis di Barcelona, kemudian salah strategi di Monako, dan kembali gagal finis di Baku.
”Tiga balapan beruntun dengan masalah atau kesalahan, tetapi sebagai tim saya pikir kami bekerja luar biasa keras,” ujar pebalap asal Monako itu.
Terkait dengan peluang memperbaiki posisi saat balapan untuk meraih podium, Leclerc mengaku sedikit terkejut dengan hasil sesi latihan, di mana dia sulit mendahului. ”Untuk mendahului sedikit lebih sulit dari yang saya perkirakan, tetapi pace ada, jadi semoga kami bisa kembali ke posisi yang kami inginkan,” ujar Leclerc.
Rekan setim Leclerc, Carlso Sainz Junior, juga menjadikan balapan di Montreal ini momen untuk bangkit. Akhir pekan lalu, dia gagal finis karena mengalami masalah hidrolik pada Ferrari F1-75. Sainz mengawali akhir pekan ini dengan positif, menempati posisi kedua dan ketiga dalam dua sesi latihan di Montreal. Ini menjadi modal awal yang bagus untuk bersaing dengan para pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, yang finis pertama dan kedua di Baku.
”Max terlihat sangat cepat akhir pekan ini, dia langsung melesat sejak awal, dan saya pikir kami kami perlu mengejar dia, baik dalam pace satu putaran maupun dalam long run. Namun, menurut saya, dengan langkah-langkah yang biasanya kami lakukan pada Sabtu dan Minggu, kami bisa menempatkan diri kami ke atas sana,” tegas Sainz.
Sebelum balapan seri Kanada ini, Leclerc sudah menggunakan kuota maksimal tiga turbo charger, serta masing-masing dua dari maksimal tiga unit mesin, MGU-H, dan MGU-K. Sementara penyimpan energi dan pengontrol elektronik masing-masing satu dari kuota dua unit.
Menjelang sesi latihan pertama di Montreal, Leclerc menggunakan komponen baru mesin pembakaran dalam, MGU-H, MGU-K, dan penyimpan energi. Penggantian keempat komponen itu sebenarnya belum melebihi kuota maksimal sehingga tidak menyebabkan penalti. Namun, setelah sesi latihan kedua, Leclerc juga menggunakan pengontrol elektronik ketiga yang menyebabkan dia harus menjalani sanksi mundur 10 posisi start.
Ferrari memutuskan mengambil sanksi lebih awal sehingga memiliki peluang lebih leluasa untuk mengatasi ketertinggalan poin. Tim asal Maranello, Italia, itu terus menyelidiki masalah pada mesin mobil Leclerc yang rusak di Baku hingga tidak bisa diperbaiki.
”Investigasi mengonfirmasi power unit Charles Leclerc di Baku tidak bisa diperbaiki,” tulis pernyataan resmi Ferrari.
”Salah satu penyebab kerusakan itu kemungkinan adalah konsekuensi dari masalah di Spanyol. Kami sekarang bekerja untuk mencegah itu terulang dengan memperkuat paket (mobil) dan situasi dalam kendali,” pungkas Ferrari.