Laju Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terhenti di perempat final East Ventures Indonesia Terbuka. Meski gagal mengulangi capaian di Indonesia Masters, performa pasangan baru itu diharapkan terus berkembang
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani, mengembalikan kok saat bertanding melawan Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Arpiyani/Siti Fadia kalah 14-21 dan 19-21.
JAKARTA, KOMPAS - Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tersingkir di perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 setelah kalah dari pasangan Korea Selatan berperingkat dua dunia, Lee So-hee/Shin Seung-chan, 21-14, 21-19. Pelatih telah mengantongi kekurangan, selain juga kemampuan yang mesti mereka tingkatkan. Dengan lebih banyak mengikuti turnamen, diharapkan keduanya bisa berada di papan atas ganda putri dunia.
Apriyani/Fadia sebelumnya pernah mengalahkan Lee/Shin di Indonesia Masters pekan lalu. Saat itu mereka menang rubber game, 15-21, 21-16, 21-16. Setelah melewati adangan Lee/Shin, Apriyani/Fadia terus melaju di Indonesia Masters hingga mampu menembus final. Namun, mereka gagal juara usai kalah dari ganda putri peringkat satu dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Kali ini, berhadapan dengan lawan yang sama di turnamen berlevel lebih tinggi, Super 1000, Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan Lee/Shin yang menerapkan pola permainan berbeda. Kekalahan ini memastikan Apriyani/Fadia gagal mengulangi capaian di Indonesia Masters
"Kami selalu akan belajar di mana kami bermain. Di Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka, kan, pasti beda. Mereka memainkan pola yang berbeda dan kami juga harus terus konsisten. Terus belajar dengan pola permainan yang seperti tadi," kata Apriyani, di Istora Gelora Bung Karno, Jumat (17/6/2022).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putri Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, mengembalikan kok saat bertanding melawan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani (Indonesia) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Lee/Shin menang dua set langsung 21-14, 21-19.
Kekalahan dari Lee/Shin memperlihatkan Apriyani/Fadia mesti memperkaya pola permainan. Hal itu juga disampaikan pelatih ganda putri, Eng Hian. Ia menilai level permainan Apriyani/Fadia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Namun, mereka masih perlu meningkatkan serta memperbanyak variasi pola permainan.
"Artinya memperbanyak variasi. Dengan begitu, (banyak pilihan strategi yang) sesuai kebutuhan saat melawan lawan yang beda-beda," ujar Eng Hian.
Sebagaimana pertemuan pertama pada pekan lalu, Apriyani/Fadia terlambat panas di gim pertama. Awal gim pertama beberapa kali dihiasi permainan bola-bola pendek dekat jaring. Apriyani/Fadia banyak kehilangan poin akibat bola pengembalian yang tanggung sehingga memudahkan lawan menyerang.
Perolehan poin Apriyani/Fadia tidak pernah melebihi Lee/Shin. Mereka terus tertinggal tanpa mampu menyamakan perolehan poin. Terus tertinggal, Apriyani sebagai senior beberapa kali menyemangati Fadia yang melakukan kesalahan. Lee/Shin memperoleh lima poin beruntun saat memimpin 15-13. Perolehan poin mereka tidak mampu lagi didekati Apriyani/Fadia. Gim pertama menjadi milik Lee/Shin.
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani, mengembalikan kok saat bertanding melawan Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Di gim kedua, Apriyani/Fadia memperbaiki penampilan dan langsung unggul 8-1. Poin demi poin diraih Apriyani/Fadia setelah Lee/Shin membuat sejumlah kesalahan seperti pukulan yang melebar dan smes yang mengenai jaring.
Kendati memimpin, Apriyani/Fadia terus dikejar Lee/Shin. Suasana di Istora GBK menegang ketika kedua pasangan sama-sama memperoleh poin 17. Apriyani/Fadia yang memimpin sedari awal gim kedua bisa dikejar Lee/Shin yang gigih mengejar bola dan sabar meladeni permainan cepat lawannya. Di saat membutuhkan empat poin lagi untuk mengunci gim kedua, Apriyani/Fadia justru sering membuat kesalahan. Pada akhirnya Lee/Shin mampu merebut gim kedua.
"Kami kurang konsisten pada poin-poin penting," kata Fadia.
Kurang piawai
Eng Hian menyebut, Apriyani/Fadia banyak kehilangan poin karena kurang piawai mengontrol situasi. Menurut Eng Hian, bermain di Istora, terlebih di hadapan ratusan pendukung, bukanlah hal yang mudah.
Kami kurang konsisten pada poin-poin penting. (Siti Fadia Silva Ramadhanti)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putri Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, mengembalikan kok saat bertanding melawan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani (Indonesia) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Lee/Shin menang dua set langsung 21-14, 21-19.
Teriakan dari penonton kadang kala bisa menjadi bumerang bagi pebulu tangkis. Eng Hian memberi catatan khusus kepada Fadia yang ia nilai belum mampu mengontrol situasi. Adapun Apriyani dengan pengalamannya sebagai senior lebih mampu mengontrol situasi sehingga mampu konsisten dengan pola permainan yang pelatih inginkan.
"Atmosfer (di Istora) yang luar biasa ini kadang kalau atlet menyalahartikan bisa jadi bumerang. Saat seharusnya bermain lebih tenang dan pola pelan, karena ada teriakan penonton jadinya berubah (main agresif). Ini yang seharusnya Fadia pelajari. Ini pengalaman luar biasa untuk mereka," kata Eng Hian.
Usai merebut emas SEA Games Vietnam 2021, kemudian mengikuti Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka, Eng Hian masih terus akan memantau perkembangan kekompakan serta konsistensi penampilan Apriyani/Fadia.
Pasangan yang baru berduet pada awal tahun ini diharapkan bisa minimal menyamai performa Apriyani kala masih berduet dengan Greysia Polii. Apriyani/Greysia menorehkan sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang merebut emas Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani, melancarkan smes saat bertanding melawan Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Untuk masa mendatang, Apriyani/Fadia akan mengikuti sejumlah turnamen internasional seperti Malaysia Masters, Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Taiwan Terbuka. Eng Hian menargetkan Apriyani/Fadia bisa memperoleh poin sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan ranking dunia hingga pada akhirnya bisa menembus peringkat papan atas dunia. Apriyani/Fadia saat ini menempati ranking 6 dunia.
Air badminton
Indonesia Terbuka masih berlangsung hingga 19 Juni 2022. Hingga final nanti, selain menyaksikan pertandingan, penonton yang datang ke Istora juga disuguhkan hiburan bermain air badminton bersama pebulu tangkis Indonesia. Air badminton adalah permainan bulu tangkis dengan shuttlecock khusus sehingga bisa dimainkan di luar ruangan.
Pada Jumat (17/6), panitia mendatangkan dua pebulu tangkis pelatnas, Chico Aura Dwi Wardoyo dan Putri Kusuma Wardani, untuk bermain bersama penonton. Tim Humas dan Media Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Deri Destanto menjelaskan, penonton yang memiliki tiket berkesempatan untuk bermain bulu tangkis bersama pemain pelatnas tanpa syarat apapun.
Penampilan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo pada laga babak 32 besar Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (8/6/2022). Chico Aura Dwi Wardoyo menghadapi pebulutangkis tunggal putra India Sameer Verma di babak tersebut. Sambutan meriah penonton pun bergema ketika tunggal putra debutan Indonesia ini berhasil melaju ke babak 16 besar. Chico mengalahkan Verma dengan skor 21-17, 21-15.
"Tinggal berkumpul di lantai dua dekat pintu masuk gedung Istora. Setiap hari sampai final akan ada pebulu tangkis pelatnas yang bermain bersama penonton. Jadwalnya tentatif, tetapi biasanya mulai dari siang," kata Deri.
Acara bermain bulu tangkis bersama pebulu tangkis pelatnas di sela-sela perhelatan Indonesia Terbuka baru tahun ini diadakan. Ini juga sebagai langkah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memperkenalkan air badminton kepada masyarakat Indonesia.