Anthony Sinisuka Ginting akan berhadapan dengan Viktor Axelsen untuk kedua kalinya dalam sepekan terakhir di Istora. Itu menjadi kesempatan Anthony untuk menghentikan lima kekalahan beruntun dari Axelsen.
Oleh
YULIA SAPTHIANI, I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berlaga melawan Hans-Kritian Solberg Vittinghus (Denmark) pada babak kedua East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Ginting lolos ke perempat final untuk bertemu pemain nomor satu dunia Viktor Axelsen.
JAKARTA, KOMPAS — Konsistensi Viktor Axelsen sejak 2020 membuatnya melampaui pebulu tangkis tunggal putra yang sebelumnya menjadi rival terdekat. Maka, ketika pemain harus berhadapan dengan atlet Denmark tersebut, itu menjadi tantangan begitu besar.
Anthony Sinisuka Ginting akan menghadapi tantangan tersebut di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk kedua kalinya dalam sepekan. Setelah kalah pada semifinal Daihatsu Indonesia Masters, Anthony akan berhadapan kembali dengan Axelsen pada perempat final East Ventures Indonesia Terbuka, Jumat (17/6/2022).
Tunggal putra nomor satu Indonesia itu belaga ke perempat final setelah menang atas pemain Denmark lainnya, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, 21-17, 21-9, pada babak kedua, Kamis (16/6/2022). Dengan skor yang sama, Axelsen menghentikan langkah pemain China, Lu Guangzu.
Pertemuan Anthony dan Axelsen akan duel ke-12 dengan keunggulan 7-4 bagi Axelsen. Sejak pertama kali bersaing pada penyisihan grup kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman 2017, hingga lima pertemuan berikutnya, Anthony unggul 4-2. Bersama pemain Jepang, Kento Momota, ketiganya adalah tunggal putra top dunia yang saling mengalahkan.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pebulu tangkis Denmark, Viktor Axelsen, beraksi melawan Lu Guangzu (China) pada babak kedua East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Axelsen menang 21-17, 21-9 untuk melawan Anthony Sinisuka Ginting di perempat final.
Namun, dalam 1,5 tahun terakhir, Axelsen ”terbang tinggi” sendirian. Dia meraih tujuh gelar juara dari sembilan final pada 2021, termasuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang penyelenggaraannya dimundurkan setahun.
Pada 2020, sebelum turnamen dihentikan sejak Maret karena pandemi Covid-19, Axelsen menjadi juara Barcelona Masters dan All England, serta mencapai final Malaysia Masters. Hasil terburuknya dalam empat turnamen adalah semifinal Indonesia Masters.
Ketika Axelsen bisa menaikkan level permainan, Anthony adalah salah satu pemain yang kesulitan mengalahkannya. Sejak awal 2021, Anthony tak pernah bisa mengalahkan juara dunia 2017 itu dalam lima pertemuan beruntun.
Dari lima kekalahan tersebut, Anthony kalah dengan dua gim pada empat pertandingan. Hasil itu termasuk kekalahan 15-21, 15-21 pada semifinal Indonesia Masters. Tunggal putra Indonesia peringkat keenam dunia itu bahkan mengalami kekalahan terburuk saat dikalahkan Axelsen 4-21, 9-21 pada perempat final All England 2022.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Anthony Sinisuka Ginting memukul kok saat melawan Hans-Kritian Solberg Vittinghus (Denmark) pada babak kedua East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Ginting menang 21-17, 21-9.
Berulang kali, Axelsen mengatakan, dia selalu berusaha untuk tetap berkembang meski mendominasi persaingan tunggal putra dunia. ”Saya tak bisa mengatakan sisi tertentu yang menjadi fokus untuk terus dikembangkan. Namun, saya berusaha untuk selalu berada dalam kondisi sehat agar bisa berlatih dan bertanding dengan maksimal. Bagi saya, selalu ada celah untuk terus bisa memperbaiki diri,” kata Axelsen.
Anthony pun menyebut, konsistensi permainan Axelsen sejak awal hingga akhir pertandingan menjadi kelebihan tunggal putra nomor satu dunia tersebut. Hal itu membuatnya harus bermain dengan sabar.
Saya berusaha untuk selalu berada dalam kondisi sehat agar bisa berlatih dan bertanding dengan maksimal. Bagi saya, selalu ada celah untuk terus bisa memperbaiki diri.
”Untuk mendapat setiap poin melawan Viktor, pasti tidak mudah. Saya harus menjaga fokus dari satu pukulan ke pukulan lain, dari poin ke poin. Dia pun punya kelebihan dalam jangkauan karena bertubuh tinggi, dia bisa memaksimalkan dengan baik,” tutur Anthony.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Viktor Axelsen melakukan servis saat bertanding melawan Lu Guangzu (China) pada babak kedua East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Berbeda dengan Axelsen, Anthony berada pada tahap awal kebangkitan setelah terpuruk sejak Oktober 2021. Kekalahan pada babak pertama dalam tiga turnamen menjelang akhir 2021 menghilangkan kepercayaan dirinya.
Meski belum kembali pada performa terbaik, seperti pada 2018 yang disebutnya sebagai periode terbaik, kepercayaan diri Anthony mulai tumbuh sejak perempat final kejuaraan beregu putra Piala Thomas, pada bulan Mei lalu. ”Masih ada kesempatan bagi saya,” katanya.
Anthony menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia pada perempat final setelah Jonatan Christie tersingkir. Dia kalah dari pemain China, Zhao Junpeng, 12-21, 21-18, 14-21, yang juga mengalahkannya pada babak pertama Indonesia Masters.
”Beberapa kali, saya memaksakan diri untuk mematikan lawan, tetapi dia justru bisa mengembalikannya dengann enak. Itu seharusnya tidak boleh saya lakukan. Saya seharusnya lebih sabar, membuat dia terus berlari untuk mengejar pukulan,” tutur Jonatan.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, berlaga melawan Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) pada babak kedua East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Pramudya/Yeremia menang 21-16, 17-21, 21-14.
Kemenangan ganda muda
Pada nomor ganda putra, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menjalani perempat final pertama dalam turnamen level BWF World Tour Super 1000. Mereka akan bertemu pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik, setelah mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin, 21-16, 17-21, 21-14.
Pasangan baru ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, juga lolos ke perempat final. Mereka menang atas finalis All England, Zhang Shuxian/Zheng Yu, 21-16 16-21, 21-18, untuk berhadapan dengan Lee Sho-hee/Shin Seung-chan. Lee/Shin adalah lawan yang dikalahkan Apriyani/Fadia pada perempat final Indonesia Masters, pekan lalu.
Turnamen Indonesia Terbuka ini menjadi turnamen BWF World Tour kedua bagi Apriyani/Fadia, yang dibentuk sebagai penerus Greysia Polii/Apriyani. Pada Indonesia Masters, mereka lolos ke final sebelum dikalahkan ganda putri nomor satu dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan.