Singkirkan Juara Olimpiade, Pramudya/Yeremia ke Perempat Final
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menembus perempat final Indonesia Terbuka. Mereka mencapainya setelah mennyingkirkan peraih medali emas ganda putra Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
YULIA SAPTHIANI, I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, memukul kok saat bertanding melawan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) pada babak 16 besar East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Pramudya/Yeremia menang 21-16, 17-21, dan 21-14.
JAKARTA, KOMPAS - Pramudya Kusuma Wardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan tampil memukau di hadapan penonton di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, yang mendukung mereka dengan teriakan-teriakan histeris. Dukungan itu menjadi penambah semangat hingga mereka bisa menyingkirkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 pada babak kedua East Ventures Indonesia Terbuka.
Meski baru tampil pada babak kedua, lawan yang dihadapi Pramudya/Yeremia bukan pemain sembarangan. Lawan pada pertandingan yang berlangsung Kamis (16/6/2022) adalah pasangan peringkat keempat dunia, Lee Yang/Wang Chi Lin.
Pasangan Taiwan itu juga berstatus peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, Lee/Wang memiliki keuntungan pernah mengalahkan Pramudya/Yeremia pada babak kedua Orleans Masters 2019.
Namun, dengan pengalaman bertanding yang terus bertambah hingga kemampuan pun terasah, Pramudya/Yeremia bisa mengubah hasil tiga tahun lalu. Teriakan ditambah suara dari balon tepuk dari setiap penonton, yang membuat bising Istora sejak kedua pasangan dipanggil ke lapangan, menambah semangat salah satu ganda pelapis pelatnas utama itu. Mereka menang 21-16, 17-21, 21-14.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putra Tawain, Lee Yang/Wang Chi Lin, memukul kok saat bertanding melawan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (Indonesia) pada babak 16 besar East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
”Berkat dukungan suporter, banyak pukulan yang bisa saya keluarkan, yang biasanya sulit dilakukan saat latihan,” kata Yeremia. Dalam pertandingan tersebut, Yeremia tak hanya tampil baik dengan smes tajam di belakang lapangan. Ketika Pramudya mulai melakukan banyak kesalahan di depat net, dia menggantikannya dan berkali-kali memotong pukulan net lawan hingga menghasilkan banyak poin.
Pramudya, yang merasa terganggu dengan teriakan penonton saat Indonesia Masters, 7-12 Juni, kini telah terbiasa dengan atmosfer itu. Pekan lalu, dia mengatakan, suara dari penonton membuatnya sulit berkomunikasi dengan Yeremia. Itu karena Pramudya belum pernah merasakan tampil di Istora, apalagi dengan riuhnya suara penonton, sebelum bersaing pada Indonesia Masters 2022.
Motivasi bertambah karena lawan yang dihadapi adalah peraih emas Olimpiade. Menjadi salah satu ganda putra yang bisa bertukar peran, sebagai pengatur dan pengeksekusi serangan dengan cepat, Pramudya/Yeremia pun bermain dengan tempo cepat pada gim pertama.
Hanya pada poin pembuka, mereka tertinggal. Setelah itu, ganda putra peringkat ke-16 dunia tersebut unggul hingga merebut gim pertama. Kecekatan juara Asia itu membuat mereka bisa membalikkan situasi dari bertahan menjadi menyerang dengan seketika.
Berkat dukungan suporter, banyak pukulan yang bisa saya keluarkan, yang biasanya sulit dilakukan saat latihan. (Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, memukul kok saat bertanding melawan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) pada babak 16 besar East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Pramudya/Yeremia menang 21-16, 17-21, dan 21-14.
Saat meraih poin ke-18, misalnya, Yeremia bertahan dari gempuran smes lawan, salah satunya dengan drive (pukulan dorongan) datar ke bagian belakang lapangan. Kok dari pukulan ini jatuh di antara Lee dan Wang di dalam lapangan hingga bisa menghasilkan poin.
Pramudya/Yeremia kehilangan gim kedua karena kehilangan fokus untuk beberapa saat. Pada ganda putra, dengan irama permainan paling cepat dibandingkan dengan nomor lain, kehilangan fokus, meski hanya sesaat, bisa berakibat kerugian. Pramudya/Yeremia kehilangan poin dengan mudah, sejak 14-14 menjadi 15-19.
Belajar dari kesalahan pada gim kedua, pasangan yang diberi julukan ”Prayer” oleh penggemar bulu tangkis itu menghindari tertinggal sejak awal. ”Tentu kami senang bisa mengalahkan juara Olimpiade, tetapi ini baru babak kedua. Kami harus tetap fokus dan percaya diri, tetapi tidak boleh percaya diri berlebihan,” kata Pramudya.
Wang mengemukakan pendapatnya tentang perkembangan Pramudya/Yeremia dibandingkan pada pertemuan tiga tahun lalu. ”Mereka tampil bagus hari ini hingga kami kesulitan mengontrol bola. Kami juga kalah dalam kecepatan permainan depan,” kata Wang.
Selebrasi ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, setelah mengalahkan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) pada babak 16 besar East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Pramudya/Yeremia menang 21-16, 17-21, dan 21-14.
Setelah melewati Wang/Lee, Pramudya/Yeremia akan menghadapi ganda putra peringkat 10 besar lainnya pada perempat final pertama mereka di turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000, yaitu Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Pasangan Malaysia peringkat ketujuh dunia itu mengalahkan Ruben Jille/Ties van der Lecq (Belanda) 21-17, 16-21, 21-6.
Kemenangan Pramudya/Yeremia tak diikuti rekan mereka, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Mereka takluk dari pasangan Denmark peringkat kesembilan dunia, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 18-21, 21-16, 15-21.
Praveen cedera
Pada ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memutuskan mundur sebelum menjalani babak kedua karena cedera yang dialami Praveen. Dia mengalami saraf terjepit saat bermain pada Kejuaraan Asia di Manila, Filipina, April.
Ganda campuran peringkat kelima dunia itu sebenarnya dijadwalkan bertanding menghadapi pasangan Malaysia, Chen Tang Jie/Valeree Siow, pada babak kedua. Dengan mundurnya mereka, Indonesia pun kehabisan wakil di sektor ganda campuran.
Ilustrasi. Aksi ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti, ketika melawan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari, di partai 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (9/6/2022). Rinov/Pitha unggul atas Praveen/Melati dengan skor 21-16, 21-16.
Pelatih Praveen/Melati, Vita Marissa, mengatakan, cedera Praveen kambuh dan membuatnya kesulitan bergerak sejak pagi ini. Kendati Praveen menyatakan ingin tetap bertanding di hadapan penonton di Istora, Vita melarangnya karena tidak ingin cedera itu bertambah buruk.
”Tadi pagi dia bilang mulai kerasa, mau jalan saja sakit. Jadi, untuk keamanannya, saya memutuskan lebih baik tarik mundur saja,” kata Vita.