Gim enam menjadi memori buruk bagi Klay Thompson akibat cedera horor di Final 2019. Tiga tahun setelah cedera itu, sang penguasa gim enam kembali lagi ke final untuk mengembalikan cincin juara yang hilang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
”Gim 6 Klay”. Tiga kata legendaris itu adalah sebutan untuk Klay Thompson, shooting guard Golden State Warriors, yang seperti dirasuki dewa bola basket setiap gim enam playoff. Kata-kata itu saling melekat, seperti Michael Jordan dengan Scottie Pippen atau Kobe Bryant dengan karakter alter ego ”Mamba Hitam”.
Bagi Thompson, lubang keranjang bola basket seolah lebih besar pada gim enam. Dia diberi panggilan itu setelah memasukkan 41 poin lawan Oklahoma City Thunder dalam final Wilayah Barat 2016. Sebelas lemparan tiga angka yang diciptakannya itu sempat memecahkan rekor playoff.
Thompson sudah menjalani 12 laga gim enam. Delapan di antara itu berujung kemenangan. Terakhir kali pada semifinal wilayah musim ini, dia kembali menjadi pahlawan kemenangan atas Memphis Grizzlies lewat sumbangan 30 poin dengan delapan tembakan tiga angka.
Kehebatan itulah yang membuat bintang muda Atlanta Hawks, Trae Young, spontan berpendapat di Twitter, ”Klay akan mencetak 50 poin di gim enam (final)”. Thompson bersama Warriors akan bertandang ke markas Boston Celtics, TD Garden, pada Jumat (17/6/2020) pukul 08.00 WIB.
Warriors sangat berharap kemunculan sosok ”Gim 6 Klay”. Unggul 3-2 dalam seri final terbaik dalam tujuh gim, tim asuhan pelatih Steve Kerr ini hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjuarai NBA.
Saya tidak pernah merasakan semangat sebesar ini untuk pergi ke Boston.
Thompson sudah tidak sabar menanti panggung terbesarnya. ”Saya tidak pernah merasakan semangat sebesar ini untuk pergi ke Boston,” ucap pemain yang akan berpasangan dengan Stephen Curry di garis tiga angka lawan itu.
Masalahnya, seri final kali ini tidak selancar yang diharapkan sang pebasket berusia 32 tahun itu. Thompson yang baru bisa bermain pada pertengahan musim ini, setelah cedera beruntun sejak 2019, kesulitan menghadapi skuad atletis Celtics pada empat gim awal.
Gim dua menjadi penampilan terburuknya. Dia hanya menciptakan 11 poin dengan akurasi lemparan 21,1 persen (4-19). Banyak pengamat menilai, Thompson belum kembali ke versi terbaik karena masih beradaptasi dengan ritme cepat NBA.
Thompson tidak terlalu khawatir. Dia meyakini, permasalahan terbesar ada di dalam pikirannya. Dia yang menepi dua setengah musim terlalu ingin membuktikan ke dunia bahwa dia masih merupakan salah satu penembak terhebat di NBA. Beban pikiran itu membuatnya bermain tidak lepas.
Karena itu, Thompson sempat memulihkan pikirannya dulu sebelum gim lima di Chase Center, San Francisco. Di sela-sela latihan tim, dia menyempatkan berenang di area teluk yang terkenal dengan jembatan Golden Gate itu.
”Hanya ingin menyatu dengan alam. Itu benar-benar membuat saya bahagia. Tubuh terasa segar setelah keluar dari air dingin itu. Sejujurnya Anda akan merasa lebih dekat dengan Tuhan ketika melihat langit yang indah,” ujarnya.
Dengan pikiran tenang, Thompson versi terbaik mulai tampak pada gim lima. Dia menyumbang 21 poin dengan bermain sangat efisien. Akurasi lemparannya mencapai 50 persen, dengan menciptakan lima kali tembakan tiga angka.
Thompson, setiap gim enam, selalu menghadirkan badai untuk pertahanan lawan dari garis tiga angka. Rerata akurasi lemparan tiga angkanya mencapai 49,5 persen, jauh dari rata-rata dalam kariernya (41,7 persen). Rekan Thompson, Draymond Green, percaya sosok terbaik itu akan hadir di Boston.
”Saya berpikir ini sesuatu yang indah karena gim enam dan Klay telah menjadi sebuah narasi. Klay benar-benar memercayai itu. Dia seperti merasakan harus menghasilkan sesuatu yang luar biasa,” kata Green yang sudah bersama Thompson di Warriors dalam sedekade terakhir.
”Gim 6 Klay” sulit dijelaskan logika. Namun, yang paling masuk akal, mungkin hal itu telah menjadi sugesti dari alam bawah sadar. Thompson punya kepercayan diri lebih, sementara rekan-rekannya akan mendukung sebisa mungkin agar dia bisa memaksimalkan potensi itu.
Gim enam menjadi saksi malam terbaik, tetapi juga malam terkelam Thompson. Dia menderita cedera robek ligamen lutut saat tampil di gim enam Final NBA 2019, lawan Toronto Raptors. Akibat itu, Warriors kalah dan gagal meraih three-peat atau juara tiga kali beruntun.
Thompson tidak bisa meminta kembali lebih dari seribu hari yang terbuang sia-sia karena pemulihan cedera. Namun, dia bisa mengembalikan satu cincin juara yang hilang pada 2019, di markas Boston, Jumat nanti. (AP/REUTERS)