Boston Celtics membutuhkan sosok ”jenderal” lapangan jika ingin memperpanjang nyawa di seri final NBA. Meskipun belum tampak, sosok itu diharapkan muncul dari Jayson Tatum dan Jaylen Brown.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
GETTY IMAGES/POOL/ EZRA SHAW
Pemain Boston Celtics, Jaylen Brown (kanan), berupaya meraih bola saat melawan pemain Golden State Warriors, Stephen Curry, pada paruh kedua gim kelima final NBA di Chase Center, San Francisco, Selasa (14/6/2022) pagi WIB. Celtics takluk, 94-104, pada laga itu.
BOSTON, RABU — Boston Celtics akan menjalani laga hidup-mati pada gim keenam final NBA 2022. Jika kalah dari Golden State Warriors, paceklik juara klub itu sejak 2008 akan bertambah panjang. Dalam tekanan besar, Celtics membutuhkan sosok ”jenderal lapangan” yang belum tampak sejauh ini.
Celtics wajib menang di TD Garden, Jumat (17/6/2022) pukul 08.00 WIB, guna memperpanjang ”nyawa”. Saat ini, mereka tertinggal, 2-3, dalam seri final best of sevens games akibat dua kekalahan beruntun.
Masalahnya, ”angin” memihak tim tamu. Warriors, yang dipimpin guard Stephen Curry, biasanya perkasa di gim keenam. Sejak 2014, mereka memenangi lima dari enam seri ketika unggul 3-2. Mereka juga menyapu bersih tiga gim eliminasi pada playoff musim ini.
Pada saat bersamaan, Celtics kurang bisa memanfaatkan dukungan sekitar 19.000 pendukung di TD Garden. Rekor mereka sepanjang playoff kurang impresif, 6 menang dan 5 kalah. Terakhir kali tampil di kandangnya itu, yaitu gim keempat, mereka dibekap Warriors.
AFP/GETTY IMAGES/NBAE/MARK BLINC
Suasana di TD Garden, markas Boston Celtics, menjelang laga keempat final NBA 2022 melawan Golden State Warriors, Kamis (9/6/2022) pagi WIB.
Maka, Celtics butuh jenderal lapangan untuk membalikkan peruntungannya. Mereka perlu pemain yang konsisten dan bisa memimpin tim sepanjang laga. ”Sejauh ini, saya lihat mereka tidak punya pemain seperti itu,” ungkap pengamat NBA, Stephen A. Smith, di ESPN.
Momen kritis
Tim asuhan Pelatih Ime Udoka itu bak anak ayam kehilangan induknya pada momen kritis dua gim terakhir. Mereka kalah pada gim keempat karena terburu-buru melakukan tembakan tiga angka pada kuarter penentu. Pada gim kelima, saat bertandang, mereka kebingungan mengeksekusi serangan.
Jayson Tatum, forward Celtics peraih Most Valuable Player final Wilayah Timur 2022, dibebankan peran jenderal lapangan. Namun, kiprahnya masih jauh dari harapan. Ia tampil inkonsisten. Dia sering mencuri panggung pada kuarter pertama hingga ketiga, tetapi ”menghilang” di kuarter pamungkas.
Kami akan mendapatkannya (gelar juara) di Boston, menyudahi pertarungan ini di sana. Namun, kami sadar itu akan sulit. Jadi, kami tidak ingin merayakan apa pun saat ini. (Steve Kerr)
Tatum hanya memasukkan 5 kali dari 21 tembakan (23,8 persen) di kuarter keempat dalam lima gim final. Artinya, secara rata-rata, dia hanya menciptakan satu tembakan di setiap kuarter paling krusial itu. Bagi Celtics, sulit menang jika pemain terbaiknya itu tidak bersinar pada momen terpenting.
Selain itu, rerata kehilangan bola (turnover) Tatum terbanyak di antara pemain lain, yaitu 3,6 kali. Akurasi lemparan bebasnya juga terendah dalam seri playoff, yaitu 64,6 persen.
AP/POOL/KYLE TERADA
Penyerang Golden State Warriors, Draymond Green (tengah), berusaha menghalangi pemain Boston Celtics, Jayson Tatum (kiri), yang berusaha melesakkan bola pada gim ketiga final NBA, Rabu (8/6/2022).
Tatum mengatakan, kelelahan menjadi penyebab utama menurun drastisnya performanya di kuarter terakhir. Sebelum final, Celtics harus mengalahkan Milwaukee Bucks dan Miami Heat dalam tujuh gim. Tatum tampil rerata lebih dari 40 menit dalam setiap laga di seri tersebut.
Jaylen Brown, duet Tatum, sempat digadang-gadang bisa menjadi MVP final NBA setelah tiga gim berlalu. Namun, performa shooting guard itu terus merosot. Di gim kelima, dia tidak memasukkan satu pun dari lima lemparan tiga angka.
Peran duo Jay
Kurang optimalnya duo Jay itu tidak terlepas dari peran pemain bertahan Warriors, Andrew Wiggins dan Draymond Green. Wiggins menempel Tatum, sementara Green mengawal Brown. Duo Jay mesti memenangi duel itu jika ingin berbicara banyak di gim eliminasi.
Meskipun tiga pemain inti Celtics berusia di bawah 25 tahun, mentalitas mereka sebetulnya tidak perlu diragukan. Tatum dan rekan-rekan sudah membuktikan karakter juara saat memenangi gim ketujuh secara beruntun pada semifinal dan final wilayah musim ini.
AP/ JED JACOBSOHN
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry (30), berusaha mencetak angka dari hadangan pemain Boston Celtics. Marcus Smart, pada paruh kedua gim kelima final NBA di Chase Center, San Francisco, Selasa (14/6/2022) pagi WIB.
Namun, menurut Udoka, semua pemain timnya harus tampil lebih baik, terutama dalam pengambilan keputusan agar tak mengalami ”hujan”turnover seperti gim sebelumnya. Turnover itu bak bunuh diri. ”Kuncinya konsistensi,” ujar Udoka, sang pelatih debutan.
Di lain pihak, Warriors punya tiga pemain veteran yang bisa memimpin tim dalam momen kritis, yaitu Curry, Green, dan Klay Thompson. Hal itu yang membuat Pelatih Warriors Steve Kerr yakin mereka akan menyegel trofi di gim keenam dan tidak perlu memainkan gim pamungkas di Chase Center, San Francisco.
”Kami akan mendapatkannya (gelar juara) di Boston, menyudahi pertarungan ini di sana. Namun, kami sadar itu akan sulit. Jadi, kami tidak ingin merayakan apa pun saat ini,” tutur Kerr yang telah mengantarkan Warriors tiga kali juara NBA.
Celtics patut waspada. Mereka akan kedatangan Thompson, sang shooting guard yang punya julukan ”Gim 6 Klay”. Dia hampir selalu bermain spesial dalam gim keenam di playoff. Salah satu performa terbaiknya adalah saat mencetak 11 tiga angka (41 poin) melawan Oklahoma City Thunder pada final wilayah 2016. (AP/REUTERS)