Nasib Perancis di Liga Nasional UEFA A di ujung tanduk. Kalau Pelatih Perancis Didier Deschamps tak lebih serius saat menghadapi Kroasia pada pekan keempat, Selasa dini hari, Perancis boleh jadi terpental ke Divisi B.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AFP/FRANCK FIFE
Pelatih tim nasional Perancis Didier Deschamps meninggalkan lapangan seusai laga Liga Nasional Eropa Grup 1A antara Austria dan Perancis di Stadion Ernst Happel, Vienna, Austria, 10 Juni 2022. Perancis ditahan imbang Austria, 1-1.
SAINT-DENIS, MINGGU — Keseriusan pelatih Perancis Didier Deschamps akan menentukan nasib tim berjuluk ”Ayam Jantan” itu di Liga Nasional Eropa musim ini. Deschamps terus bereksperimen dengan timnya yang membuat Perancis menuai hasil kurang memuaskan dalam tiga laga awal Grup 1A, dan terbenam di dasar klasemen.
Jika pelatih berusia 53 tahun itu belum berhenti merombak timnya, boleh jadi Perancis kian terbenam saat menjamu Kroasia pada laga keempat di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB. Jika kembali gagal memetik kemenangan, Les Bleus berpeluang terpental ke Divisi B.
Pengamat sepak bola Perancis, Ian Holyman, dilansir UEFA.com, Minggu (12/6/2022), mengungkapkan, Deschamps sudah menggunakan tepat 100 pemain yang berbeda sejak mengambil alih nakhoda kepelatihan Perancis pada 2012. Dia terus mencoba-coba pemain dalam tiga laga awal Grup 1 Liga Nasional Eropa.
Dari tiga laga itu, hanya gelandang tengah Aurelien Tchouameni yang terus mendapatkan kepercayaan bermain sejak menit pertama. Komposisi pemain lainnya selalu berubah. Keputusan itu mendatangkan kritik karena hasil yang tidak memuaskan setelah ditahan imbang Australia pada pekan ketiga, 1-1, Sabtu (11/6/2022) dini hari WIB. Pada dua laga sebelumnya, Perancis kalah dari Denmark, 1-2, dan ditahan Kroasia, 1-1.
AFP/FRANCK FIFE
Penyerang Perancis, Karim Benzema (tengah), dibanyangi bek Austria, Kevin Danso (kanan), pada laga Liga Nasional Eropa Grup 1A antara Austria dan Perancis di Stadion Ernst Happel, Vienna, Austria, 10 Juni 2022.
Menurut Holyman, jika ingin menjaga Perancis tetap berada di Divisi A, Deschamps harus mendapatkan hasil optimal pada tiga laga tersisa. Kemenangan atas Kroasia akan menjadi tiga poin krusial yang menentukan langkah Perancis dan mengembalikan mental para pemain.
Perancis kini menjadi juru kunci Grup 1A dengan dua poin dari tiga laga. Denmark memimpin dengan enam poin, disusul Austria dan Kroasia yang sama-sama mengoleksi empat poin.
Ini memang bukan hasil yang kami harapkan dan kami tidak berada di puncak performa atau kebugaran kami.
Pemain utama, seperti penyerang Kylian Mbappe yang menjadi pahlawan dari bangku cadangan melalui gol penyama kedudukan saat menghadapi Austria, perlu diberi kepercayaan bermain sejak menit pertama melawan Kroasia. ”Demikian juga bek tengah Presnel Kimpembe patut kembali diberi kepercayaan sejak awal laga guna membenahi pertahanan tim yang tidak memuaskan pada laga sebelumnya,” ujar Holyman.
AP/MICHAEL GRUBER
Bek tengah Austria, Gernot Trauner (kiri), gagal menghalangi penyerang Perancis, Kylian Mbappe, menendang bola pada laga Liga Nasional Eropa Grup 1A antara Austria dan Perancis di Stadion Ernst Happel, Vienna, Austria, 10 Juni 2022.
Bergeming
Namun, Deschamps tampaknya masih bergeming. Pelatih kelahiran Bayonne, Perancis, 15 Oktober 1968 itu mengisyaratkan untuk melanjutkan eksperimennya. Boleh jadi, gelandang bertahan legendaris Perancis di era 1989-2000 itu belum mendapat kerangka tim yang diinginkannya untuk Piala Dunia 2022.
Setelah laga melawan Austria, Deschamps tidak terlalu mempersoalkan nasib Perancis di Liga Nasional. ”Saya tidak khawatir dengan hasil imbang 1-1 melawan Austria. Ini memang bukan hasil yang kami harapkan dan kami tidak berada di puncak performa atau kebugaran kami. Tapi, kami telah memberikan banyak waktu bermain untuk beberapa pemain muda,” terangnya.
Ungkapan serupa disampaikan Mbappe. Dikutip Thescore.com, penyerang klub Paris Saint-Germain itu menuturkan, dirinya tidak cemas dengan nasib Perancis. Justru, pemain berusia 23 tahun itu menilai timnya terus berkembang dengan pemain muda yang ada. ”Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami selalu mencoba untuk lebih baik,” ungkap Mbappe, yang sempat cedera tatkala menghadapi Denmark.
AFP/FRANCK FIFE
Gelandang Kroasia, Luka Modric (kanan), berbicang dengan penyerang Perancis, Karim Benzema, yang juga rekan setimnya di Real Madrid, seusai laga Liga Nasional Eropa Grup 1A antara Kroasia dan Perancis di Stadion Poljud, Split, Kroasia, 6 Juni 2022.
Kendati demikian, Mbappe menyebut timnya akan berjuang untuk mendapat poin penuh saat melawan Kroasia. ”Kami akan mencoba untuk menang. Saya memang belum fit 100 persen, tetapi jika pelatih membutuhkan, saya akan siap untuk dimainkan. Lagi pula, melawan Kroasia akan menjadi laga terakhir sebelum libur, jadi saya bisa memaksakan diri sedikit,” katanya seperti dilansir ESPN.co.uk.
Kroasia bukan lawan yang mudah. Sejak takluk 2-4 dari Perancis pada final Piala Dunia Rusia 2018, Kroasia sudah tiga kali berjumpa Perancis di Liga Nasional. Mereka kalah 2-4 dari Perancis pada 8 September 2020, kalah 1-2 pada 14 Oktober 2020, dan imbang 1-1 pada Selasa.
Akan tetapi, grafik permainan Kroasia terus membaik. Seusai kalah 0-3 dari Austria pada pekan pertama Liga Nasional, mereka menahan imbang Perancis dan menang 1-0 atas Denmark.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic sempat meragukan kebugaran para pemainnya karena harus menjalani tiga laga dalam tujuh hari. Namun, para pemain ternyata bisa menjalaninya dengan baik, terutama saat menang atas Denmark. ”Mereka berlari dan berjuang dengan energi penuh dan kami bisa mengulanginya ketika menghadapi Perancis,” ujar Dalic. (AFP/REUTERS)