Ivan Perisic menjadi rekrutan pertama Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte untuk mengarungi liga musim depan. Ia berharap bisa mengulang kisah manis bersama Perisic saat menjuarai Liga Italia.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, RABU — Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte mengambil langkah cepat untuk memperkuat amunisi tim, jauh sebelum kompetisi dimulai. Ivan Perisic menjadi rekrutan awal Conte untuk mewujudkan ambisi tersebut. Kerja sama keduanya pernah menghadirkan trofi Liga Italia bagi Inter Milan, dan Conte mencoba mengulang kisah itu di Liga Inggris.
Perisic didatangkan Spurs dengan status bebas transfer. Gelandang yang biasa bermain sebelah kiri itu tidak bersedia memperpanjang kontraknya bersama raksasa Italia, Inter Milan. Di Spurs, pemain berusia 33 tahun itu dikabarkan bakal menerima gaji tidak kurang dari Rp 73,2 miliar setahun. Jumlah kontrak tersebut lebih besar daripada yang ditawarkan Inter.
”Saya sangat bersemangat untuk memulai dengan keluarga Spurs. Ini akan menjadi rumah saya selama dua tahun ke depan," kata Perisic dilansir dari laman resmi klub, Rabu (1/6/2022).
Kepala Eksekutif Inter Milan Giuseppe Marotta mengakui Inter ingin mempertahankan Perisic dalam beberapa tahun ke depan. Namun, mereka tidak dapat meyakinkannya untuk tetap bertahan. Kepergian Perisic menyisakan penyesalan bagi Inter. Kendati berusia 33 tahun, Perisic masih menunjukkan kepiawaiannya dalam membuka ruang dan menciptakan peluang.
Kecepatannya pun kerap menjadi momok bagi bek kanan lawan. Bersama Inter, Perisic bersinar di Liga Italia dalam dua musim terakhir. Ia membantu ”I Nerazzurri” menjadi juara Liga Italia musim 2020-2021 saat Inter dilatih Conte.
Musim lalu, Perisic mencatat 35 penampilan dengan mencetak delapan gol dan tujuh asis di liga. Berkat kepiawaiannya itu, Perisic diincar sejumlah klub elite Eropa. Selain Spurs, Chelsea juga dikabarkan meminati jasa pemain yang biasa beroperasi di sayap kiri tersebut.
Kehadiran Perisic di Spurs membuatnya bereuni kembali dengan Conte. Memori manis pernah merebut scudetto bersama Perisic masih membayangi Conte sehingga dia berharap dapat mengulangi hal serupa bersama Perisic di Liga Inggris.
Bisa bekerja sama lagi dengan Conte menjadi sesuatu yang spesial bagi Perisic. Ia menilai kesempatan untuk kembali dengan Conte merupakan sebuah kehormatan. ”Kami pernah melakukannya dengan baik (di Inter). Kami memenangi liga setelah 10 atau 11 tahun. Itu benar-benar tahun yang sempurna. Saya sangat senang bisa bertemu dengannya lagi,” kata Perisic.
Rekrutan pertama
Perisic menjadi pemain pertama yang direkrut Spurs di bawah besutan Conte musim depan. Liga Inggris baru akan dimulai pada 6 Agustus 2022. Manajemen klub berjuluk ”Lili Putih” itu bergerak cepat merekrut pemain-pemain baru yang dibutuhkan Conte jauh sebelum kompetisi dimulai.
Saya sangat bersemangat untuk memulai dengan keluarga Spurs. Ini akan menjadi rumah saya selama dua tahun ke depan.
Conte memang dikenal sebagai pelatih yang amat menuntut terhadap klub yang ia latih. Sebelum membesut Spurs, Conte yang berhasil memberikan gelar juara liga untuk Inter meminta tambahan pemain baru untuk memperdalam skuadnya.
Namun, tuntutan Conte itu tidak bisa dipenuhi manajemen Inter. Akhirnya, Conte pun memilih mengakhiri kebersamaannya dengan Inter daripada diharuskan membesut tim dengan materi pemain seadanya.
Ketika menerima pinangan untuk melatih Spurs, Conte juga menuntut hal yang sama. Ia berharap diberi suntikan dana untuk memperdalam skuadnya musim depan. Manajemen Spurs menyadari kebutuhan Conte. Pihak Spurs tahu, jika Conte tidak diberi kesempatan untuk merekrut pemain baru, ia akan memilih untuk mengakhiri kerja sama.
Oleh karena itu, pemilik Spurs, Daniel Levy, memutuskan untuk menyuntikkan dana segar sebesar 150 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,7 triliun kepada Conte. Dana itu akan digunakan Conte untuk membangun skuad seperti yang dia harapkan. Dengan dana tersebut, Conte diperkirakan bisa merekrut enam hingga tujuh pemain baru.
Conte mengatakan, Spurs perlu lebih berkembang musim depan. Kendati mampu memenuhi target finis di peringkat empat besar liga, dia menilai masih banyak kelemahan pada timnya. Conte membeberkan, dia membutuhkan dua bek sayap baru, seorang bek tengah, seorang gelandang, dan seorang penyerang yang dapat beroperasi di sisi kiri.
”Musim depan liga akan sangat sulit bagi semua tim. Dengan lima pergantian pemain, Anda bisa mengubah permainan. Jika bangku cadangan kuat seperti tim papan atas, City, Chelsea, Manchester United, dan Liverpool, Anda perlu banyak meningkatkan skuad dalam aspek kualitas dan aspek numerik," kata Conte. (REUTERS)