logo Kompas.id
OlahragaSinyal Positif dari Sri...
Iklan

Sinyal Positif dari Sri Mayasari

Pelari 400 meter putri Sri Mayasari terus berkembang. Setelah memecahkan rekornas di PON 2021, dia mempertajam catatan waktu terbaiknya dalam latihan. Kalau bisa menjaga performanya, dia bisa meraih emas SEA Games 2021.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 5 menit baca
Pelari 400 meter putri Sri Mayasari berlatih bersama rekannya, pelari muda Sumatera Selatan, Budi Satria, di pelatnas di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2022). Sri terus menunjukkan perkembangan. Setelah memecahkan rekor nasional di PON Papua 2021, pelari asal Sumatera Selatan itu bisa mempertajam catatan waktu terbaiknya dalam latihan. Kalau bisa menjaga mental dan kondisi fisik tetap prima, pelari berusia 27 tahun itu berpeluang besar membawa pulang emas di SEA Games Vietnam 2021.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Pelari 400 meter putri Sri Mayasari berlatih bersama rekannya, pelari muda Sumatera Selatan, Budi Satria, di pelatnas di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2022). Sri terus menunjukkan perkembangan. Setelah memecahkan rekor nasional di PON Papua 2021, pelari asal Sumatera Selatan itu bisa mempertajam catatan waktu terbaiknya dalam latihan. Kalau bisa menjaga mental dan kondisi fisik tetap prima, pelari berusia 27 tahun itu berpeluang besar membawa pulang emas di SEA Games Vietnam 2021.

JAKARTA, KOMPAS — Pelari 400 meter putri, Sri Mayasari, terus menunjukkan perkembangan. Setelah memecahkan rekor nasional di PON Papua 2021, pelari asal Sumatera Selatan itu bisa mempertajam catatan waktu terbaiknya dalam latihan. Kalau bisa menjaga mental dan kondisi fisik tetap prima, pelari berusia 27 tahun itu berpeluang besar membawa pulang emas di SEA Games Vietnam 2021.

Sri tampil sensasional di PON 2021. Tidak hanya meraih emas 400 meter, torehan waktunya 53,22 detik turut menajamkan rekor PON atas namanya sendiri dengan 54,46 detik pada PON Jawa Barat 2016 sekaligus memecahkan rekornas milik Emma Tahapary dengan 54,20 detik pada kejuaraan di Manila, Filipina, 1 Desember 1984.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan