Arsenal kian dekat untuk mencapai prestasi terbaik pada enam musim terakhir. Apabila bisa mengalahkan Crystal Palace, Selasa WIB, ”Si Meriam” berpeluang menyaingi Chelsea untuk berada di peringkat tiga besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, MINGGU — Arsenal bertekad mengejar kemenangan ketika bertandang ke markas Crystal Palace, Stadion Selhurst Park, Selasa (5/4/2022) pukul 02.00 WIB, demi memenuhi dua misi. Raihan tiga poin akan membuat ”Si Meriam” meninggalkan dua pesaing lain, Tottenham Hotspur dan Manchester United, dalam perburuan empat besar, serta membuka peluang untuk mengganggu Chelsea di peringkat ketiga.
Sejak finis di peringkat kedua pada musim 2015-2016, Arsenal belum pernah lagi menembus zona Liga Champions. Dalam dua musim terakhir, mereka hanya berada di papan tengah pada posisi kedelapan.
Meskipun sempat terseok-seok di awal kompetisi, termasuk menjadi juru kunci pada pekan ketiga, Arsenal menampilkan konsistensi di paruh kedua musim ini. Sejak menduduki posisi keempat pada pekan ke-19, Si Meriam tidak tergoyahkan di tangga terakhir zona Liga Champions itu.
Bahkan, menurut perhitungan superkomputer yang dilakukan FiveThirtyEight, Arsenal memiliki peluang terbesar untuk menjadi salah satu dari empat wakil Inggris di Liga Champions 2022-2023. Bukayo Saka dan kawan-kawan diprediksi memiliki kans 70 persen untuk finis di posisi empat besar.
Arsenal mengungguli Spurs yang memiliki 19 persen. Adapun MU hanya memiliki 9 persen peluang untuk lolos ke kompetisi antarjuara Eropa itu.
Hingga pekan ke-29, Arsenal memiliki 54 poin atau unggul tiga poin dari Spurs dan MU yang berada di posisi kelima dan keenam.Namun, MU telah memainkan laga ke-30, Sabtu (2/4/2022), dengan hasil imbang 1-1 melawan Leicester City di Stadion Old Trafford. Spurs baru menjalani pertandingan ke-30 melawan Newcastle United, Minggu (3/4/2022) malam WIB.
Selain untuk menjaga jarak dari persaingan dua tim itu, raihan tiga poin atas Palace akan membantu Si Meriam mendekati Chelsea yang berada di peringkat ketiga. Jarak Arsenal dengan rival sekota itu hanya tersisa lima poin setelah Chelsea dilibas Brentford 1-4, Sabtu.
Alhasil, ”Si Biru” tertahan dengan koleksi 59 poin. Kemenangan atas Palace akan membawa Arsenal memangkas selisih poin dengan Chelsea menjadi hanya dua poin.
Namun, Arteta enggan terlena dengan performa gemilang di awal tahun ini,berupa enam kemenangan, sekali imbang, dan satu kali kalah dari Liverpool. Ia pun tidak mau terlalu dini menghitung peluang posisi akhir timnya di musim ini.
Menurut dia, Palace akan menjadi ujian yang berat bagi anak asuhnya untuk menjaga momentum menembus tiga besar. Hal itu terlihat ketika Arsenal ditahan,2-2, oleh Palace pada pertemuan pertama musim ini, 19 Oktober lalu, di Stadion Emirates.
”Laga melawan Palace 100 persen akan menjadi pertandingan yang sulit. Saya merasakan banyak pertandingan menghadapi mereka yang memiliki atmosfer luar biasa kala tampil di kandang. Kami harus mempersiapkan diri dengan baik agar bisa membawa pulang hasil positif,” ujar Arteta dalam konferensi pers jelang laga, Minggu, seperti dilansir laman resmi klub.
Kekhawatiran Arteta cukup beralasan. Pasalnya, ”Si Elang”, julukan Palace, adalah salah satu tim yang tampil dengan baik di kompetisi domestik sejak Februari.
Setelah tumbang dari Chelsea 0-1, 19 Februari, Palace mengemas empat kemenangan dan dua hasil imbang dalam enam pertandingan terakhir. Hasil itu membantu Palace menjaga asa masuk ke posisi 10 besar dan menembus semifinal Piala FA.
Saya merasakan banyak pertandingan menghadapi mereka yang memiliki atmosfer luar biasa kala tampil di kandang. Kami harus mempersiapkan diri dengan baik agar bisa membawa pulang hasil positif.
Pelatih Palace Patrick Vieira ingin timnya mengambil inisiatif untuk menguasai pertandingan sejak awal ketika menjamu Arsenal. Vieira menambahkan, anak asuhnya tengah berada dalam kondisi moral yang amat baik.
”Dalam menjalani laga sulit menghadapi tim kuat seperti Arsenal, kami harus mampu menjaga intensitas fisik dan stamina untuk mengkreasikan peluang menciptakan gol,” ujar Vieira, yang juga bintang lini tengah Arsenal pada 1996-2005.
Kekompakan
Arteta berusaha menjaga kebersamaan skuadnya yang tampil kompak dalam beberapa pekan terakhir. Juru taktik asal Spanyol itu menilai, Arsenal membutuhkan kolaborasi dari performa apik di lapangan hijau dan dukungan maksimal dari seluruh pendukung agar mampu mencapai klimaks performa demi menembus papan atas.
”Tentu saya membutuhkan kualitas pemain secara konsisten. Anda membutuhkan seluruh pihak di dalam klub dan suporter untuk mendukung dan menyemangati kami,” ujar Arteta.
Kekompakan itu terlihat dari Arsenal yang menjadi salah satu dari empat tim Liga Primer Inggris musim ini yang dengan sumbangan gol dan asis dari minimal 10 pemain. Tiga tim lain yang telah mencapai catatan itu ialah Manchester City, Liverpool, dan Chelsea.
Untuk urusan gol di liga musim ini, Saka dan Emile Smith Rowe menjadi pencetak gol terbanyak dengan sembilan gol. Saka pun berpeluang tampil di laga kontra Palace setelah pulih dari Covid-19.
Sementara itu, penyerang tengah Alexandre Lacazette adalah penyumbang asis terbanyak Arsenal di liga. Ia tujuh kali menghasilkan umpan berbuah gol bagi rekan setimnya.
Enggan menyerah
Manajer interim MU Ralf Rangnick enggan mengangkat bendera putih tanda menyerah untuk mengejar satu tempat di zona Liga Champions. Setelah bermain imbang melawan Leicester, MU berpeluang tertinggal masing-masing tiga poin dan enam poin dari Spurs dan Arsenal apabila kedua tim itu meraih kemenangan di pekan ini.
”Secara matematis, posisi empat besar itu masih mungkin kami raih di akhir musim. Pekerjaan utama kami adalah finis di peringkat keempat,” ujar Rangnick kepada Sky Sports.
Bruno Fernandes, gelandang serang MU, menyatakan, timnya akan fokus untuk menghadapi laga sendiri dan tidak memikirkan hasil yang diraih Spurs dan Arsenal. ”Kami harus tetap berjuang hingga laga terakhir. Kami hanya perlu fokus meraih hasil maksimal di pertandingan kami,” katanya. (REUTERS)