Di tengah mandulnya para penyerang, Arsenal justru berhasil meraih kemenangan pertama pada tahun ini. Mereka kembali diselamatkan oleh skema tendangan sudut yang mulai menjadi senjata andalan pada musim ini.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
WOLVERHAMPTON, JUMAT — Tendangan sudut benar-benar menjadi senjata mematikan untuk Arsenal pada musim ini. Berkat skema permainan dari sudut lapangan itu, Arsenal akhirnya bisa mencicipi kemenangan perdana pada 2022 setelah menaklukkan tuan rumah Wolverhampton Wanderers 1-0 di Stadion Molineux, Jumat (11/2/2022) dini hari WIB.
Tumpulnya lini depan tidak menghalangi Arsenal untuk bisa mencuri poin di markas lawan. Klub berjuluk ”Si Meriam” ini tetap mampu menang lewat gol semata wayang bek tengah, Gabriel Magalhaes, yang berawal dari skema tendangan sudut.
Gol pada pertengahan babak pertama itu bermula dari sepak pojok yang diambil penyerang Gabriel Martinelli. Umpan tersebut menghasilkan kemelut di depan gawang. Striker Arsenal, Alexandre Lacazette, dan kiper lawan, Jose Sa, berduel memperebutkan bola. Namun, bola itu justru jatuh ke kaki Magalhaes yang tepat berada di depan gawang yang sudah kosong.
Lewat gol itu, Arsenal punya modal lebih dalam laga yang berlangsung imbang tersebut. Skuad asuhan Manajer Mikel Arteta pun berhasil mempertahankan keunggulan meskipun harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-69 akibat kartu merah yang diterima Martinelli.
Saya kecewa karena kami tim yang lebih baik, tetapi sayang kami harus menderita akibat bola mati.
Manajer Wolves Bruno Lage mengatakan, gol dari sepak pojok itu mengubah segalanya. Para pemain tuan rumah mulai gegabah setelah tertinggal. Mereka tampak frustrasi ketika harus mengejar ketertinggalan pada paruh kedua. ”Saya kecewa karena kami tim yang lebih baik, tetapi sayang kami harus menderita akibat bola mati,” ujarnya.
Skema bola mati, terutama tendangan sudut, kembali menjadi penyelamat Arsenal. Menurut Orbinho, Arsenal sudah mencetak 7 gol dari tendangan sudut musim ini. Hanya satu tim yang lebih baik dari mereka, yaitu Liverpool dengan 9 gol.
Catatan itu sangat impresif karena anak asuh Arteta hanya menceak total 6 gol dari bola mati, gabungan sepak pojok dan tendangan bebas, pada musim lalu. Mereka sudah melampaui catatan tersebut saat baru memainkan 22 laga musim ini, dari hanya tendangan sudut saja.
Istimewanya lagi, Arsenal mendominasi skema tendangan sudut di dua sisi lapangan, saat bertahan dan menyerang. Mereka merupakan satu-satunya tim yang belum kemasukan dari sepak pojok sepanjang musim ini.
Kekompakan bertahan dari bola mati terlihat saat Lacazette dan rekan-rekan digempur tim tuan rumah pada 20 menit terakhir. Wolves menghasilkan 7 kali tendangan sudut, tetapi tidak satu pun yang berujung mengancam gawang Aaron Ramsdale.
Perubahan drastis Arsenal terjadi berkat kehadiran pelatih bola mati baru, Nikolas Jover, yang datang pada awal musim. Dia merupakan sosok yang nyaris selalu berdiri di pinggir lapangan untuk memberikan instruksi setiap kali bola mati. Ketika berbuah gol, dia menjadi yang paling ekspresif dalam selebrasi.
Jover menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Andreas Gorgson. Gorgson cukup berhasil memperbaiki buruknya koordinasi skuad Arsenal ketika bertahan dari skema bola mati. Namun, dia belum mampu menciptakan skema serangan yang efektif.
Jover yang punya pengalaman dua musim di Manchester City menyempurnakan itu. Adapun Arsenal merekrut Jover berdasarkan rekomendasi langsung dari Arteta yang pernah bekerja bareng dengannya di City. Dia direkrut setelah sukses meningkatkan efektivitas bola mati City.
Obat Arsenal
Lewat senjata mematikan dari tendangan sudut, Arsenal bisa sedikit tersenyum. Kelemahan mereka di lini depan bisa sedikit teralihkan. Adapun Arsenal baru mencetak dua gol sejak awal tahun, termasuk gol Magalhaes tadi. Mereka tidak punya banyak opsi penyerang tengah setelah kepergian mantan kapten tim, Pierre-Emerick Aubameyang.
Hanya ada Lacazette sebagai pemain inti dan Eddie Nketiah sebagai pelapis yang bisa bermain di posisi ”nomor 9”. Keduanya baru menyumbang total 3 gol di Liga Inggris musim ini. Paceklik gol itu yang turut membuat Arsenal belum menang sekalipun pada 2022 hingga bertandang ke Stadion Molineux.
Arteta mengatakan, kemenangan dengan cara apa pun sangat berarti saat ini. Dia tidak peduli bisa meraih tiga poin lewat gol indah ataupun bola mati. Yang terpenting, Arsenal bisa terus menang untuk menjaga harapan ke empat besar. ”Kami harus memanfaatkan margin sekecil apa pun untuk menang lagi di laga-laga berikutnya,” ujarnya.
Bagi Arsenal, hasil positif ini begitu berarti. Mereka tidak hanya meraih kemenangan pertama pada tahun ini, tetapi juga berhasil menang saat para kompetitor empat besar, seperti Manchester United dan Tottenham Hotspur, kehilangan poin.
Arsenal sekarang berada di peringkat ke-5 dengan 39 poin. Mereka mengudeta posisi ManhesterU yang punya poin sama, tetapi telah bermain satu pertandingan lebih banyak. Tim asuhan Arteta juga memperlebar jarak dari Wolves jadi 5 poin. Adapun Wolves mulai masuk ke perburuan tiket empat besar setelah tren positif beberapa pekan terakhir. (AP/REUTERS)