Demi menjegal Manchester City dalam perburuan gelar juara, Liverpool bertekad menjadi seberisik mungkin untuk mengganggu konsentrasi sekaligus meningkatkan tekanan terhadap pesaingnya itu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT — Liverpool berusaha mempertahankan tekanan terhadap pemuncak klasemen Liga Inggris, Manchester City, di sembilan laga tersisa. Bagi Liverpool, satu-satunya cara menggagalkan jalan City meraih gelar adalah menjadi seberisik dan sebising mungkin untuk mengganggu konsentrasi mereka. Kebisingan itu akan dimulai Liverpool saat menjamu tim papan bawah Watford di Stadion Anfield, Sabtu (2/4/2022) pukul 18.30 WIB.
Pepatah ”setiap orang selalu memiliki kesempatan kedua” diresapi betul Liverpool di sisa musim ini. Perburuan gelar juara dengan City kali ini serasa mengulang kembali persaingan mereka di musim 2018-2019. Kala itu, Liverpool yang tertinggal satu poin mampu menyapu bersih sembilan laga terakhir tetap gagal menghentikan laju City untuk menjadi juara liga.
Situasi serupa terulang lagi di musim ini. City saat ini unggul satu poin dari Liverpool di peringkat kedua. Seakan tidak menghiraukan kegagalan mereka di musim 2018-2019, Liverpool dan manajer Juergen Klopp tetap berusaha memberikan tekanan kepada City di sembilan pertandingan tersisa. Dengan keyakinan terhadap adanya kesempatan kedua, Liverpool berusaha mewujudkan mimpi meraih dua gelar liga dalam tiga tahun terakhir.
Upaya untuk menekan City akan dimulai Liverpool saat menjamu tim papan bawah Watford. Kemenangan atas Watford akan membuat Liverpool untuk sementara mengudeta City di puncak klasemen. City bisa kembali merebut puncak klasemen dengan syarat mampu mengatasi Burnley, 2,5 jam setelah laga Liverpool menghadapi Watford dimulai.
Klopp mengatakan, timnya yang telah memenangi Piala Liga Inggris dan masih bertahan di Liga Champions Eropa dan Piala FA bertekad untuk menekan City hingga titik darah penghabisan. ”Itulah rencananya, tentu saja, bahwa kami harus tetap semengganggu dan semenyebalkan mungkin. Untuk itu, kami harus memenangi pertandingan tersisa kami,” kata manajer asal Jerman itu, dikutip dari Liverpool Echo, Jumat (1/4/2022).
Meski kemenangan atas Watford mampu memberikan ”Si Merah” pucuk klasemen selama 2,5 jam, Klopp meyakini ”kebisingan” di Anfield itu cukup untuk memengaruhi konsentrasi dan fokus para pemain City saat meladeni Burnley. Apalagi akhir-akhir ini City kerap tersandung di laga-laga menentukan sehingga perbedaan poin antara mereka dan Liverpool yang sempat berjarak 12 poin kini terpangkas hanya menjadi satu poin.
”Jadi, sekarang semuanya ada di depan kami. Serang, kejar, berikan yang terbaik, itulah yang kami lakukan," ujar Klopp.
Para punggawa Liverpool dalam kepercayaan diri yang tinggi mengingat mereka telah mencatatkan sembilan kemenangan berturut-turut dan 14 pertandingan tidak terkalahkan di liga. Di pertandingan liga sebelumnya, Liverpool menaklukkan tuan rumah Arsenal, 2-0. Klopp ingin para pemainnya mempertahankan performa impresif itu hingga pertemuan kontra City di Stadion Etihad yang akan menentukan pemilik gelar liga pada 10 April 2022.
Secara tidak langsung, performa impresif Liverpool tersebut telah membuat manajer Watford, Roy Hodgson, merasa gentar. Mantan manajer timnas Inggris itu mengakui apa yang bisa timnya lakukan saat meladeni Liverpool nanti hanyalah menaruh harapan untuk mendapat hasil terbaik. Catatan sembilan kemenangan beruntun Liverpool membuat Hodgson sadar bahwa para pemainnya akan dibuat sangat kerepotan di Anfield.
Watford saat ini tertahan di peringkat ke-18 liga dengan koleksi 22 poin. ”The Hornets” menelan dua kekalahan, dua hasil imbang, dan satu hasil imbang dalam lima pertandingan terakhir.
Jadi, sekarang semuanya ada di depan kami. Serang, kejar, berikan yang terbaik, itulah yang kami lakukan.
Dengan begitu, berapa pun poin yang didapat dari Liverpool setidaknya akan sangat berharga untuk menghindarkan mereka dari zona degradasi. Namun, Hodgson mengetahui hal itu cukup berat diraih. Dalam lima pertemuan terakhir dengan Liverpool, Watford telah menelan empat kekalahan dan memetik satu kemenangan musim lalu. Watford juga belum pernah meraih kemenangan di Anfield sejak 1999.
”Yang bisa kami lakukan hanyalah berharap kami bisa melakukannya (meraih poin). Tentu saja kami pergi ke sana (Anfield) dengan sangat jelas sebagai tim yang tidak diunggulkan,” ucap Hodgson.
Tanpa John Stones
Di pertandingan lainnya, City akan bertandang ke markas Burnley, Stadion Turf Moor, untuk mempertahankan puncak klasemen. City telah memenangi sembilan pertandingan terakhir mereka melawan Burnley. Tim asuhan manajer Sean Dyche ini dinilai tidak akan begitu menyulitkan City, lantaran telah menelan tiga kekalahan beruntun di pertandingan terakhir dengan tanpa mampu mencetak satu gol pun.
Pada laga ini, City kemungkinan tidak akan diperkuat bek tengah John Stones yang menderita cedera saat pemanasan pada laga persahabatan tim nasional Inggris menghadapi Swiss. Stones juga absen memperkuat Inggris saat menghadapi Pantai Gading, pekan lalu.
Merespons tekanan yang berusaha dilancarkan Liverpool untuk mengganggu timnya, bek City, Aymeric Laporte, menegaskan, dirinya tidak terpengaruh oleh kebangkitan Liverpool jelang berakhirnya musim ini. Laporte meyakini City dapat mengatasi segala rintangan dan menjadi juara sebagaimana mereka lakukan pada musim 2018-2019.
”City tidak boleh takut pada siapa pun. Situasi seperti ini pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Liverpool tertinggal satu poin di minggu yang sama dan pada akhirnya kami memenangi liga. Kami memiliki momentum ini sekarang dan itu bagus untuk para penggemar,” kata Laporte dikutip dari The Guardian.
Keraguan sempat membayangi City, terutama mengenai performa mereka setelah kehilangan lima poin dalam empat pertandingan liga terakhir. Kekalahan kandang mereka dari Tottenham dan hasil imbang baru-baru ini dengan Crystal Palace dimanfaatkan dengan baik oleh Liverpool untuk mengejar perolehan poin di klasemen.
Namun, Laporte buru-buru menepis keraguan tersebut. Pemain timnas Spanyol itu mengakui bahwa timnya telah membuat kesalahan, tetapi saran yang mengatakan bahwa City harus mempertimbangkan untuk mengubah gaya permainan ia nilai masih belum terlalu perlu.
”Meskipun kami membuat beberapa kesalahan, saya tidak berpikir itu seburuk yang orang katakan. Atau mungkin mereka mengatakan itu karena memang tidak menyukai kami,” katanya. (REUTERS)