Asa Manchester City untuk meraih Piala FA mendapat hadangan berat dari Southampton di babak delapan besar. Setelah menahan City dalam dua laga liga, Southampton ingin menghadirkan mimpi buruk bagi City.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Harapan Manchester City untuk menyapu bersih dua trofi domestik, Liga Inggris dan Piala FA, masih terjaga. Memasuki pertengahan Maret ini, performa ”The Citizens” amat menentukan bagi gelar juara yang akan mereka raih di akhir musim nanti. Tantangan terdekat ialah bertandang ke markas Southampton, Stadion Saint Mary’s, pada babak perempat final Piala FA, Minggu (20/3/2022) pukul 22.00.
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengakui, timnya telah memasuki masa-masa krusial untuk berjuang dalam perebutan trofi juara. Di Liga Inggris, misalnya, City hanya berselisih satu poin dari sang rival, Liverpool, setelah merampungkan laga ke-29.
Dengan ketatnya persaingan itu, City tidak boleh kehilangan poin di sembilan pertandingan tersisa. Kalau kembali gagal meraih kemenangan, seperti saat ditahan imbang tanpa gol oleh Crystal Palace, 15 Maret, Kevin De Bruyne dan kawan-kawan berpotensi kehilangan kendali puncak klasemen yang dikuasai sejak pekan ke-15.
Di luar kontestasi liga, City akan menjalani duel berat yang menentukan pada fase delapan besar Piala FA menghadapi Southampton. Pasalnya, Southampton adalah salah satu dari tiga tim yang tidak bisa dikalahkan City di liga musim ini.
City hanya dua kali bermain imbang melawan ”The Saints”, julukan Southampton. Kedua tim bermain imbang 0-0 di Stadion Etihad, 18 September, lalu kembali imbang, 1-1 di Saint Mary’s, 22 Januari lalu.
Dua tim lain yang tidak bisa dikalahkan City pada musim 2021-2022 di Liga Inggris adalah Tottenham Hotspur dan Crystal Palace. Oleh karena itu, Guardiola berharap, anak asuhannya bisa tampil jauh lebih baik dan mempelajari dengan baik permainan Southampton demi menyegel satu tiket ke babak semifinal yang akan berlangsung di Stadion Wembley.
”Saya tahu betapa sulitnya tampil di kandang Southampton. Kami unggul satu poin di Liga Primer dan akan bertandang ke rumah Southampton pada Piala FA, sehingga saat ini takdir berada di tangan kami,” ujar pelatih asal Spanyol dalam konferensi pers jelang laga itu, Sabtu (19/3/2022).
Guardiola menganggap, seluruh pertandingan mulai pertengahan Maret hingga akhir Mei adalah partai final, baik laga di Liga Inggris mampun di Liga Champions dan Piala FA.
”Kami harus menjadi diri kami sendiri. Dan, saya selalu katakan kepada setiap pemain untuk tampil dengan kemampuan terbaiknya dan tunjukkan identitas permainan di setiap pertandingan,” ucapnya.
Sejak menangani City Pada musim 2016-2017, prestasi terbaik yang dirasakan Guardiola pada Piala FA adalah menjadi juara pada edisi 2018-2019. Adapun pada dua musim terakhir, Guardiola harus puas menyaksikan anak asuhannya disingkirkan dua tim London, Arsenal dan Chelsea, di babak semifinal.
Gelandang serang City, Jack Grealish, tidak keberatan dengan tuntutan yang diberikan Guardiola kepada seluruh skuad City. Menurut dia, City masih memiliki peluang besar untuk membawa pulang trofi dari tiga kompetisi itu pada akhir musim.
Kami harus menjadi diri kami sendiri. Dan, saya selalu katakan kepada setiap pemain untuk tampil dengan kemampuan terbaiknya dan tunjukkan identitas permainan di setiap pertandingan.
”Menurut saya, kami berada di tempat yang baik; Kami menduduki puncak klasemen liga, bersaing pada perempat final Piala FA dan Liga Champions,” kata Grealish, yang didatangkan dari Aston Villa di awal musim ini.
Setelah bisa dua kali menahan imbang City beruntun di liga, Manajer Southampton Ralph Hasenhuettl menatap laga perempat final jauh lebih optimistis ketimbang dua duel sebelumnya. Hasenhuettl menuturkan, misi timnya di Piala FA tidak hanya tampil untuk sekadar menahan City selama 90 menit, tetapi juga untuk memenangi pertandingan.
“Kami memiliki waktu persiapan selama sepekan. Saya berharap kami bisa menemukan solusi yang baik untuk menghadapi seluruh situasi di dalam pertandingan nanti,” ucap Hasenhuettl.
Juru taktik asal Austria itu menambahkan, dirinya memiliki target pribadi untuk minimal menyamai prestasi di Piala FA musim lalu, yaitu menembus babak semifinal. Sayangnya, impian Southampton mengakhiri puasa trofi Piala FA sejak 1976 dikandaskan Leicester City di Wembley.
”Secara jujur, Piala FA selalu menjadi target kami karena peluang untuk menjadi juara selalu terbuka di setiap musim.”
The Saints telah lima kali menembus partai final Piala FA, tetapi baru satu kali membawa pulang trofi Piala FA pada 1976. Southampton terakhir kali tampil pada partai puncak tahun 2003.
Candu atmosfer Wembley
Pada laga lain, Liverpool akan bertandang ke markas Nottingham Forest, Stadion City Ground, Senin (21/3/2022) pukul 01.00 WIB. Manajer Liverpool Juergen Klopp mengungkapkan, dirinya dan seluruh pemainnya telah kecanduan atmosfer Wembley yang terasa amat istimewa. Mereka berpeluang kembali ke Wembley pada semifinal Piala FA.
Adiksi itu tercipta setelah ”Si Merah” mengalahkan Chelsea pada final Piala Liga Inggris, 27 Februari. Liverpool berambisi mengakhiri ”dongeng” Nottingham di Piala FA musim ini demi bisa tampil di Wembley pada babak semifinal.
Sebelum tampil di partai perempat final, Nottingham telah melibas dua tim Liga Primer, yaitu Arsenal di putaran ketiga serta Leicester, sang juara bertahan, di putaran keempat Piala FA.
”Kami tentu saja sangat ingin kembali ke Wembley di musim ini. Atmosfer yang tercipta di pertandingan dan dukungan suporter di Wembley tidak ada bedanya dengan suasana di final Liga Champions,” kata Klopp dilansir laman Liverpool.
Sejak menangani Liverpool 2015, Klopp belum pernah membawa timnya tampil di babak semifinal Piala FA. Capaian terbaik Liverpool di era Klopp adalah melaju hingga putaran kelima pada musim 2019-2020.
“Piala FA adalah kompetisi besar yang selalu kami idamkan, tetapi kami belum pernah berhasil. Saya merasa kami memiliki peluang besar untuk mengakhiri nasib buruk itu di musim ini,” ucap manajer berkebangsaan Jerman itu.
Manajer Nottingham Steve Cooper tidak ingin pemainnya silau dengan nama besar dan kualitas tinggi pemain Liverpool ketika tampil di City Ground. Ia meminta anak asuhnya untuk memiliki kepercayaan diri demi bisa kembali mencatatkan sejarah bagi klub.
“Tujuan pada setiap turnamen adalah lolos ke babak selanjutnya. Hal itu tidak berubah ketika kami menghadapi Liverpool yang akan menjadi salah satu gim tersulit bagi kami dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Cooper.
Nottingham, yang berkompetisi di Divisi Championship, terakhir kali menembus babak semifinal Piala FA terjadi pada edisi 1990-1991. Pada musim itu, mereka bisa menembus partai puncak, tetapi gagal membawa pulang trofi Piala FA ketiga karena ditumbangkan Tottenham Hotspur. (REUTERS)