Proliga 2022 masuk tahap akhir pekan ini. Dua tim kuda hitam berhasil menembus grand final, yakni Petrokimia di putri dan tim debutan LavAni di putra. Keduanya ingin melanjutkan kejutan dengan menjadi juara baru Proliga.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Dua tim kuda hitam melaju ke grand final PLN Mobile Proliga 2022 di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, yakni tim putri Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dan tim putra Bogor LavAni. Petrokimia akan bertemu dua kali juara, Bandung bjb Tandamata, Sabtu (26/3/2022), sedangkan LavAni ditunggu juara bertahan dan tujuh kali juara, Surabaya Bhayangkara Samator, Minggu (27/3).
Walau terkesan kejutan, kedua tim berpotensi besar menjadi juara baru kompetisi bola voli terelite nasional tersebut. ”Kedua tim sudah tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kami sudah siap mengalahkan Bandung bjb Tandamata,” ujar pelatih Petrokimia, Ayub Hidayat.
Langkah Petrokimia dan LavAni ke grand final memang di luar prediksi. Petrokimia, misalnya, di awal kompetisi hanya menjadi unggulan keempat dari lima tim peserta. Mereka hanya berada di atas Jakarta Elektrik PLN, tim legendaris yang absen pada Proliga 2020 sebelum kembali musim ini.
Petrokimia dinilai bukan unggulan utama karena materi pemain tidak mentereng. Mereka nyaris tidak diperkuat pemain nasional, kecuali outside hitter, Hanny Budiarti. Dari 18 pemain, tujuh di antaranya lahir setelah tahun 2000, yang minim bahkan belum pernah berpartisipasi di Proliga. Sebagian besar pemain adalah hasil dari pembinaan internal.
Berbeda dengan Jakarta Pertamina Fastron yang bertabur bintang, seperti Megawati Hangestri Pertiwi, Ratri Wulandari, dan Agustin Wulandhari. Pertamina juga memiliki libero kawakan, Berllian Marsheila, dan dua pemain asing yang membela Dominika di Olimpiade Tokyo 2020, Prisilla Rivera dan setter Niverka Marte.
Tim Bandung bjb Tandamata memiliki skuad tak kalah mentereng. Mereka diperkuat empat pemain nasional, yakni libero Dita Azizah, Wintang Kumala Sakti, dan dua middle blocker, Wilda Siti Nurfadhilah dan Shella Bernadetha Onnan. Pemain kawakan Yolla Yuliana juga memperkuat tim ini. Adapun para pemain mudanya membawa tim putri Jawa Barat meraih emas Pekan Olahraga Nasional Papua 2021.
Kedua tim sudah tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kami sudah siap mengalahkan Bandung bjb Tandamata.
Selain itu, ada juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan, yang diperkuat mantan kapten tim nasional, Amalia Fajrina Nabila dan Arsela Nuari Purnama, serta pemain-pemain yang kenyang pengalaman.
Menepis prediksi
Di lapangan, prediksi di atas kertas terbantahkan. Petrokimia mampu menyingkirkan juara babak reguler Pertamina ataupun Popsivo pada perburuan tiket grand final. Mereka menempati posisi kedua klasemen akhir final four, di bawah Bandung bjb Tandamata. Popsivo di peringkat ketiga, sedangkan Pertamina menjadi juru kunci.
Tanpa pemain bintang, sukses Petrokimia justru berasal dari permainan kolektif. Para pemain saling percaya sehingga tim menjadi solid. Mereka memang tidak atraktif, tetapi sulit dimatikan dan pantang menyerah dalam mengejar poin. Hal itu jadi senjata andalan yang bisa menyulitkan Bandung bjb Tandamata pada grand final.
Namun, Petrokimia akan tampil tanpa diperkuat kapten dan setter, Khalisa Azilia Rahma, yang cedera patah kelingking kanan pada laga kedua final four melawan Popsivo.
Pelatih Bandung bjb Tandamata Alim Suseno mengatakan, sejak awal Petrokimia tak diunggulkan sehingga mereka bermain lepas. Mereka juga lolos ke grand final karena diuntungkan dengan kekalahan telak Pertamina dari Bandung bjb Tandamata, 0-3, pada laga terakhir final four.
Oleh karena itu, pihaknya tak akan memandang remeh lawan. Apalagi Wilda dan kawan-kawan dua kali kalah dari Petrokimia di penyisihan grup, yakni kalah 1-3 pada putaran pertama, dan 2-3 pada putaran kedua. Mereka baru bisa membalas kekalahan dengan susah payah, 3-2, saat bertemu pada laga pertama final four.
”Terlepas dari kualitas individu pemain dan tim yang kompak, Petrokimia praktis tak ada beban di grand final. Kehilangan Khalisa tidak akan berpengaruh banyak karena kualitas setter pelapis Dewi Intan Sari tak jauh beda. Mereka akan menjadi sandungan kalau kami tidak waspada,” kata Alim.
Jika Petrokimia unggul di final, akan lahir juara baru Proliga. Prestasi terbaik tim ini adalah lima kali runner up, pada 2002, 2003, 2004, 2006, dan 2007. Adapun prestasi terbaik tim Bandung bjb Tandamata adalah dua kali juara saat masih bernama Bandung Art Deco pada 2003 dan 2006. Setelah itu mereka absen dan kembali ke Proliga pada 2017, dan menjadi runner up setahun kemudian
Lanjutkan kejutan
Seperti Petrokimia, LavAni bukan unggulan di kategori putra. Mereka hanya diperkuat dua pemain senior nasional, setter Dio Zulfikri dan outside hitter Doni Haryono. Selebihnya adalah pemain muda hasil binaan internal yang minim pengalaman.
Hal ini berbeda dengan tim Jakarta Pertamina Pertamax yang memiliki materi pemain terbaik musim ini. Pertamina bermaterikan kombinasi pemain timnas dan pemain muda yang membawa Jawa Barat merebut emas PON Papua.
Susunan pemain LavAni yang didirikan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini juga masih kalah dengan Samator dan Jakarta BNI 46 yang dihuni sejumlah pemain timnas dan pemain yang kaya pengalaman. Di atas kertas, kekuatan LavAni hanya tak jauh beda dengan Palembang Bank SumselBabel dan lebih baik daripada tim pendatang baru lain, Kudus Sukun Badak.
Keunggulan LavAni dua pemain asing mampu mengangkat permainan tim, yakni opposite Leandro Martins Da Silva (Brasil) dan outside hitter Jorge Gonzalez Garcia (Kuba), berkat keunggulan tinggi badan dan smeskeras mereka.
Leandro yang bertinggi 217 sentimeter, dan Garcia (203 cm) menjadi momok menakutkan di depan net, saat meneyrang maupun bertahan. LavAni juga memiliki pelatih asing asal China Jiang Jie, yang jeli membaca permainan. Dengan modal itu, mereka bertransformasi dari tim papan bawah di putaran pertama menjadi tim terbaik di putaran kedua.
Kekompakan mereka membawa LavAni duduk di urutan kedua final four, di bawah Samator. Adapun BNI 46 yang ditukangi pelatih kawakan Samsul Jais berada di posisi ketiga, dan penguasa babak penyisihan Pertamina di posisi keempat.
Grafik yang terus meningkat itu menambah kepercayaan diri LavAni jelang grand final. Bahkan, manajer LavAni Ossy Dermawan cukup percaya diri timnya bisa melanjutkan kejutan dengan menjadi juara baru. ”Ini momentum yang baik untuk kami sebagai tim debutan. Kami akan mengeluarkan kemampuan terbaik di grand final. Kami tahu Samator tim yang luar biasa, juara bertahan dan pengoleksi gelar terbanyak dengan tujuh kali juara. Tapi, kami juga punya tekad baja,” tegasnya.
Kendati demikian, LavAni wajib tetap menaruh rasa hormat kepada Samator, tim tersukses di Proliga, yang tahu betul cara meraih juara.Samator tidak terlalu menonjol di dua putaran penyisihan, dan lolos ke final four di posisi keempat. Mereka unggul susah payah atas LavAni, 3-2 pada putaran pertama, dan kalah telak 1-3 dari lawan yang sama pada putaran kedua
Namun, Samator menjelma menjadi tim terbaik pada final four. Mereka selalu menang dalam tiga laga, termasuk mengalahkan LavAni, 3-2, setelah tertinggal tiga set.
Dengan merendah, pelatih Samator Sigit Ari Widodo mengungkapkan, kunci kesuksesan timnya karena berkat Tuhan dan semangat pantang menyerah para pemain.Sigit berharap para pemain bisa menjaga motivasi tinggi itu dalam grand final. Sebab, hanya cara itu yang bisa meredam penampilan alot LavAni seperti yang mereka lakukan di final four. ”Kami akan berjuang tanpa lelah sejak set pertama hingga akhir di grand final nanti,” pungkas Sigit.