Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Persembahkan Kemenangan untuk Khalisa
Petrokimia bangkit dari kekalahan 2-3 dari bjb Tandamata. Pada hari kedua final four Proliga 2022, mereka menang 3-0 atas juara bertahan, Popsivo. Namun, kemenangan itu dibayar mahal dengan cederanya kapten mereka.
SENTUL, KOMPAS – Laga antara tim putri Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia menghadapi juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan dalam hari kedua seri pertama final four PLN Mobile Proliga 2022 di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Sabtu (12/3/2022) memakan korban. Kapten sekaligus setter Petrokimia Khalisa Azilia Rahma mengalami cedera parah di jari kelingking kiri pada set kedua sehingga tidak bisa melanjutkan laga.
Namun, kehilangan Khalisa ternyata tidak membuat mental rekan-rekannya jatuh. Insiden itu justru kian memacu semangat rekan-rekannya sehingga tim meraih kemenangan 3-0 (25-17, 25-19, 25-15) atas Popsivo. Para pemain di lapangan mengaku termotivasi bermain habis-habisan demi mempersembahkan senyuman untuk Khalisa yang sudah menunjukkan perjuangan luar biasa.
Kami sangat sedih melihat Khalisa dan ikut merasakan sakit yang dirasakannya. Kami terkesan pula dengan Khalisa yang sebegitunya berjuang (hingga mengalami cedera parah). Maka itu, kami yang di lapangan juga ingin menunjukkan perjuangan yang sama.
”Kami sangat sedih melihat Khalisa dan ikut merasakan sakit yang dirasakannya. Kami terkesan pula dengan Khalisa yang sebegitunya berjuang (hingga mengalami cedera parah). Maka itu, kami yang di lapangan juga ingin menunjukkan perjuangan yang sama,” tegas outside hitter Petrokimia Hany Budiarti.
Baca juga : Mental Juara Samator Hentikan Tren Positif LavAni
Khalisa mengalami cedera saat berusaha memblok smes yang dilancarkan outside hitter Popsivo Amalia Fajrina Nabila dalam kedudukan Petrokimia tertinggal 18-19 pada set kedua. Khalisa melompat di posisi dua wilayah timnya, sedangkan Amalia di posisi keempat.
Upaya Khalisa tak sia-sia karena bola bloknya masuk sehingga kedudukan imbang 19-19. Akan tetapi, sehabis itu, pemain berusia 23 tahun ini tidak beranjak melainkan mengeram kesakitan. Awalnya, tim medis Petrokimia mengira cedera pergelangan tangan kiri pemain kelahiran 1 Maret 1999 ini kambuh. Nyatanya, ada darah mengalir dari robekan kulit di sekitar jari kelingking kiri.
Khalisa diduga mengalami patah tulang jari kelingking. Dia pun segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans yang siap siaga di arena. Ketika ditandu dari lapangan menuju mobil ambulans, Khalisa tak henti menjerit kesakitan.
”Para pemain di lapangan maupun luar lapangan nangis semua melihat cedera yang dialami Khalisa. Semuanya takut melihat darah yang mengalir tersebut. Tapi, di balik rasa sedihnya, anak-anak justru bertekad bertekad menyelesaikan laga dengan kemenangan. Mereka ingin menebus kerja keras Khalisa dengan kemenangan, mereka ingin memberi penghiburan untuk Khalisa,” ujar pelatih Petrokimia Ayub Hidayat.
Sejatinya, opsi pergantian setter Petrokimia telah habis karena Khalisa masuk menggantikan setter Dewi Intan Sari. Beruntung, panitia memberikan hak pergantian istimewa karena Khalisa cedera parah dan tidak mungkin melanjutkan permainan. Intan pun bisa masuk lagi. ”Saya bersyukur, Intan juga bermain cukup baik pada laga ini,” ungkap Ayub.
Baca juga : ”Remontada” Ganda Bandung bjb Tandamata
Belajar dari kekalahan
Dalam laga ini, Petrokimia banyak belajar dari kekalahan tragis 2-3 dari Bandung bjb Tandamata pada laga hari pertama final four, Jumat (11/3). Di laga itu, Petrokimia sudah memimpin 2-0 dan berpotensi mengakhiri laga dengan kemenangan meyakinkan 3-0. Namun, karena terburu-buru ingin menyelesaikan laga dengan cepat, mereka kehilangan konsentrasi dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Akibatnya, bjb Tandamata bisa membalikkan kedudukan.
Kali ini, Petrokimia bermain lebih sabar. Mereka mencoba mengumpulkan poin demi poin dengan pendekatan disiplin. Untuk itu, mereka bisa meminimalisasi kesalahan sendiri dan pelan tapi pasti bisa mengungguli Popsivo di setiap set.
”Pas kalah kemarin, pelatih tetap mengapresiasi permainan kami. Setidaknya, kami masih dapat satu poin. Untuk laga ini, kami diminta lebih tenang dalam mengejar poin. Kami diminta tidak terburu-buru menyelesaikan pertandingan, terutama ketika memimpin. Alhamdulillah, perbaikan itu berbuah kemenangan,” kata Hany.
Ayub mengatakan, secara teknis, permainan timnya sudah baik. Sekarang, yang utama membenahi mental. Para pemain harus lebih sabar agar tidak melakukan kesalahan mendasar, seperti dalam servis, pengembalian bola pertama, dan penyelesaian akhir. ”Maka itu, tadi, saya minta para pemain tidak terburu-buru sejak awal laga. Mereka diminta pelan-pelan saja mengumpulkan poin dan terus fokus menghindari kesalahan,” tuturnya.
Kemenangan itu membawa Petrokimia memimpin klasemen sementara final four dengan 4 poin dari dua laga. Mereka mengudeta posisi bjb Tandamata yang turun ke urutan kedua dengan 2 poin dari satu laga. Dengan ini, mereka punya peluang untuk melaju ke grand final asalkan bisa menang dalam laga terakhirnya, melawan juara penyisihan grup Jakarta Pertamina Fastron, Jumat (18/3/2022).
Baca juga : Bandung Bjb Tandamata Ungguli Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
Pertamina Fastron memang bukan lawan mudah. Mereka hanya sekali kalah sepanjang penyisihan grup, yakni 1-3 dari bjb Tandamata dalam laga putaran kedua, 4 Maret lalu. Meski demikian, Itu membuktikan tidak ada yang mustahil.
”Tentu, kehilangan Khalisa akan berpengaruh kepada persiapan kami untuk menghadapi Pertamina Fastron. Khalisa ini setter yang unik karena memiliki badan yang cukup tinggi sehingga bisa bisa turut membantu blok atau pertahanan. Dengan tidak adanya Khalisa yang mungkin absen dalam laga minggu depan, kami bakal memaksimalkan pemain yang ada,” terang Ayub.
Penampilan terburuk
Asisten pelatih Popsivo Niko Dwi Purwanto menuturkan, laga itu merupakan laga terburuk timnya sepanjang musim ini. Adapun grafik Popsivo kurang meyakinkan sejak awal kompetisi sehingga cuma berada di peringkat keempat penyisihan grup. ”Hari ini, servis terlalu banyak ke libero lawan sehingga mudah dikembalikan. Blok pun terlalu rapuh sehingga sering ditembus atau menjadi out untuk timnya sendiri.
Baca juga : Petrokimia Pupuk Indonesia Lolos, Mandiri Popsivo Polwan di Ujung Tanduk
Semua itu, lanjut Niko, akibat latihan yang kurang ideal. Jadwal latihan hanya sehari sekali dengan durasi sekitar dua jam. Padahal, biasanya latihan sehari dua kali, yakni pagi dan sore hari. Minimnya waktu berlatih menyebabkan mereka tidak optimal untuk membenahi semua kelemahan. ”Belum lagi, ada beberapa pemain yang baru pertama kali ini main di Proliga, seperti middle blocker Rissa Meiga Rianti dan outside hitter Fajriahni Ema Herawati,” ujarnya.
Kekalahan itu membuat Popsivo butuh usaha ekstra untuk menembus grand final. Mereka menyisakan dua laga, yakni bertemu Pertamina Fastron, Minggu (13/3/2022) dan bjb Tandamata, Sabtu (19/3/2022). Menundukkan dua tim itu akan sulit karena Popsivo masing-masing kalah dua kali dari dua tim itu, yakni kalah 1-3 pada putaran pertama dan kalah 0-3 pada putaran kedua dari Pertamina, serta kalah 2-3 pada putaran pertama dan kalah 0-3 pada putaran kedua dari bjb Tandamata.
Baca juga : Asa Bandung bjb Tandamata Menjuarai Putaran Kedua Sirna
”Saat ini, yang utama adalah keyakinan. Kami mesti yakin untuk bisa menang dari dua tim tersebut. Kami harus bangkit dari kekalahan ini. Kami bakal membangkitkan semangat para pemain, antara lain meminta mereka lebih rileks. Mereka harus bermain mengalir seperti yang dijalani dalam latihan,” pungkas Niko.