”Remontada” Ganda Bandung bjb Tandamata
Tim putri bjb Tandamata melakukan dua aksi membalikkan keadaan apik atas Petrokimia. Bukan hanya membalas dua kekalahan di penyisihan grup, mereka sukses membalikkan kedudukan dari tertinggal 0-2 menjadi menang 3-2.
SENTUL, KOMPAS — Tim putri Bandung bjb Tandamata melakukan remontada alias membalikkan keadaan secara ganda atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dalam PLN Mobile Proliga 2022. Bukan hanya berhasil membalas dua kekalahan di penyisihan grup putaran pertama dan kedua, para mojang Bandung itu sukses membalikkan ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan dramatis, 3-2 (16-25, 27-29, 25-19, 25-22, 15-11) atas Petrokimia Pupuk Indonesia pada laga perdana kategori putri final four atau babak empat besar di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Jumat (11/3/2022).
”Petrokimia ini lawan yang secara karakter permainan tidak cocok dengan permainan kami. Mereka selalu bisa menyulitkan. Di laga ini, anak-anak sedikit terbebani dengan trauma dua kekalahan di penyisihan (1-3 di putaran pertama dan 2-3 di putaran kedua). Kami bersyukur, anak-anak akhirnya bisa bangkit dan menang kali ini. Kemenangan ini melepas beban yang ada dan insya Allah membangkitkan lagi mental anak-anak untuk laga berikutnya,” ujar Pelatih Bandung bjb Tandamata M Alim Suseno.
Baca juga: Bandung Bjb Tandamata Ungguli Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
Laga perdana kategori putri final four ini langsung menyajikan persaingan ketat nan menarik. Petrokimia yang berstatus peringkat ketiga penyisihan grup dan kurang diperhitungkan dibandingkan empat peserta lain bisa menunjukkan performa menjanjikan di set pertama dan kedua. Mereka menjaga konsistensi kebangkitannya sejak putaran kedua.
Aksi apik para pemain Petrokimia membuat pemain bjb Tandamata yang dihuni bintang-bintang lokal tertekan. Dua pemain asing bjb Tandamata yang berstatus urutan kedua penyisihan grup pun tidak bisa berbuat banyak untuk mengangkat performa timnya, yakni opposite asal Montenegro, Nikoleta Perovic, dan outside hitter asal Republik Dominika, Madeline Guillen.
”Petrokimia memiliki tiga pemain yang matang sekali permainannya, yakni outside hitter asal Kuba, Jennifer Yanet Alvarez Hernandez; outside hitter Mediol Stiovanny Yoku; dan outside hitter Hany Budiarti. Ketiga pemain ini bola-bolanya liar, sulit ditebak,” ungkap Alim.
Keputusan berani
Beruntung, mata Alim cukup jeli melihat titik lemah timnya. Di set ketiga saat tampaknya Petrokimia bisa memenangi laga lebih cepat, Alim berani berjudi menggantikan Perovic dengan pemain pelapis yang minim jam bermain, opposite Dian Wijayanti. Ternyata, itu keputusan brilian yang sukses mengubah suasana permainan.
Baca juga: Bogor Lavani Kalahkan Jakarta BNI 46
Dian coba menetralkan permainan tim yang buruk dalam passing atau umpan sehingga serangan timnya lebih mengalir dan efektif. Guillen yang redup di set pertama dan kedua bisa bangkit dan menjadi lumbung poin sejak set ketiga. Statistik menunjukkan, Guillen menjadi pencetak poin terbanyak dalam laga itu, yakni 29 poin.
”Tadi, Perovic dan Guillen mainnya jelek sekali. Untuk itu, saya beranikan ganti Perovic dengan Dian tetapi mempertahankan Guillen. Dian ini dalam latihan performanya bagus dan dia berkarakter pengumpan. Saya ingin Dian bisa membantu menghidupkan Guillen yang punya tenaga untuk melakukan smes keras. Dian juga bisa membantu pertahanan,” kata Alim.
Dian mengatakan, sebelum diberi kesempatan bermain, dirinya fokus melihat kelemahan timnya. Dari analisisnya, Bandung bjb Tandamata lemah dalam passing. Maka dari itu, ketika bermain, dia tidak berpikir untuk mencetak poin atau melakukan smes, tetapi mengutamakan passing yang baik.
”Ada sedikit beban saat saya masuk menggantikan Perovic. Namun, saya sudah menyiapkan diri. Saya utamakan sikap di atas lapangan, yakni berusaha maksimal agar bola tidak mudah jatuh dan menolong setter. Alhamdulillah, saya bisa menjalankan tugas dengan baik dan nyaris tidak membuat kesalahan sendiri,” tutur Dian yang tidak bermain tatkala melawan Petrokimia di putaran pertama dan cuma menjadi pemain rotasi sewaktu menghadapi Petrokimia di putaran kedua.
Baca juga: Da Silva dan Garcia Perkasa, Bogor LavAni Buka Asa ke "Grand Final"
Kejelian lain dari Alim yakni lebih memilih middle blocker senior, Yolla Yuliana, untuk bermain ketimbang middle blocker muda Shella Bernadetha Onnna yang selama ini lebih banyak jadi pilihan utama. Yolla menjadi sosok pemimpin yang cerewet memberikan semangat kepada rekan-rekannya yang tadinya mulai putus asa.
Yolla dan Shella sama-sama bagus. Namun, di tengah kondisi tertekan, tim butuh pemain yang bisa membangkitkan semangat. Karena salah satu pemain senior, Yolla ini berani untuk terus mengingatkan pemain sehingga suasana menjadi lebih ramai.
”Yolla dan Shella sama-sama bagus. Namun, di tengah kondisi tertekan, tim butuh pemain yang bisa membangkitkan semangat. Karena salah satu pemain senior, Yolla ini berani untuk terus mengingatkan pemain sehingga suasana menjadi lebih ramai . Dia bisa membawa pemain lain untuk bangkit, lepas dari ketegangan,” kata Alim.
Jaga motivasi
Menurut Alim, kemenangan itu menjadi modal berharga untuk menatap dua laga lainnya, yakni bertemu juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan yang berstatus urutan keempat penyisihan grup, Sabtu (19/3/2022) dan Jakarta Pertamina Fastron yang berstatus juara penyisihan grup, Minggu (20/3/2022). Sekarang, dia tinggal menjaga motivasi pemain yang memuncak usai menang atas Petrokimia.
”Sekarang, atmosfer para pemain sedang naik-naiknya. Saya berusaha menjaga itu agar mereka terus termotivasi mengeluarkan semua kemampuan terbaik di dua laga lainnya. Di final four ini, semua laga adalah final karena sistemnya satu kali pertemuan saja. Jadi, kita tidak bisa main-main, tidak bisa meremehkan lawan. Sekali kesalahan, itu akan berdampak fatal,” ujarnya.
Baca juga: Jakarta BNI 46 Kunci Urutan Kedua Klasemen Akhir
Dian menuturkan, timnya memang sedang bersemangat. Namun, mereka tidak boleh terlena dan harus terus memperbaiki semua kekurangan, terutama kesalahan sendiri dari servis dan pengembalian bola pertama. ”Kami juga mesti lebih siap mengantisipasi semua kelebihan dan pola permainan lawan,” tegasnya.
Sementara itu, Pelatih Petrokimia Ayub Hidayat menyampaikan, kekalahan timnya akibat kehilangan konsentrasi di set ketiga. Mereka seharusnya bisa memenangi laga itu, tetapi para pemain terburu-buru untuk menang 3-0. Jadinya, mereka kurang displin dan banyak melakukan kesalahan sendiri dalam pengembalian bola pertama.
Itu menyebabkan pola serangan yang baik di set pertama dan kedua hilang di set-set berikutnya. Dari sana lawan bisa membalikkan angin. ”Sebetulnya, anak-anak sangat siap menjalani laga ini. Lagi pula, karakter permainan Bandung bjb Tandamata tidak berubah seperti putaran pertama dan kedua. Namun, kami hilang fokus di set ketiga yang bisa dioptimalkan lawan untuk membalikkan keadaan. Padahal, lawan memiliki materi yang bagus dan bisa mengubah keadaan sewaktu-waktu,” katanya.
Baca juga: Asa Bandung bjb Tandamata Menjuarai Putaran Kedua Sirna
Kekalahan itu tampak cukup memukul mental pemain Petrokimia. Sehabis laga, beberapa pemain terlihat menangis karena menyesal gagal menang. Ayub mengutarakan, dirinya berusaha agar para pemain segera melupakan hasil itu karena masih ada dua laga lain yang menentukan, yakni melawan Mandiri Popsivo Polwan, Sabtu (12/3/2022), dan Pertamina Fastron, Jumat (18/3/2022).
”Mudah-mudahan, anak-anak tidak terus terbawa suasana kekalahan ini. Mereka mesti segera bangkit. Kompetisi belum berakhir karena kami masih punya dua laga sisa. Kita harus memperbaiki semua kekurangan untuk menang. Kita harus berjuang dengan maksimal, sekuat tenaga di setiap laga tersebut,” kata Ayub.