Untuk kedua kali beruntun dalam turnamen level WTA 1000, petenis Polandia, Iga Swiatek, tampil di final. Petenis berusia 20 tahun itu akan menjadi petenis peringkat kedua jika juara.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
INDIAN WELLS, JUMAT - Petenis putri Polandia, Iga Swiatek, melampaui harapannya ketika untuk kedua kalinya mencapai final dalam dua turnamen WTA 1000 tahun ini. Dia bisa meraih gelar kedua jika bisa mengalahkan Maria Sakkari dalam laga perebutan gelar juara turnamen Indian Wells.
Pada semifinal yang berlangsung di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, Jumat (18/3/2022) malam waktu setempat atau Sabtu siang waktu Indonesia, Swiatek menghentikan juara WTA Indian Wells 2015, Simona Halep 7-6 (6), 6-4. Sementara Sakkari menyingkirkan juara bertahan, Paula Badosa 6-2, 4-6, 6-1.
Final melawan Sakkari, Minggu, menjadi final kedua Swiatek setelah menjuarai WTA 1000 Doha, Februari. Dia mengalahkan Anett Kontaveit di final.
Gelar pertama dari turnamen berlevel tertinggi dalam persaingan tenis putri profesional itu didapat di lapangan tanah liat Roma pada 2021. Swiatek tampil dominan di final dengan mengalahkan Karolina Pliskova 6-0, 6-0.
Sementara, bagi Sakkari, penampilan pada Minggu nanti menjadi final pertamanya dalam level WTA 1000. Selama ini, hasil terbaik petenis Yunani itu adalah empat kali semifinal, termasuk ketika dikalahkan Swiatek di Doha. Meski demikian, Sakkari unggul 3-1 dalam statistik pertemuan.
Jika juara di Indian Wells, Swiatek yang berusia 20 tahun tidak hanya tak terkalahkan dalam final WTA 1000. Dia juga akan menempati peringkat kedua dunia di bawah Ashleigh Barty. Petenis yang saat ini berperingkat keempat itu juga akan naik satu peringkat kalaupun gagal juara.
“Ini sungguh melampaui ekspektasi saya. Pada awal turnamen, saya tak menduga bisa melangkah sejauh ini, apalagi setelah juara di Doha. Saya sangat senang,” kata juara Grand Slam Perancis Terbuka 2020 itu.
Tidak mudah
Meski menang dua set, melawan Halep adalah laga yang tak mudah dilewati. Mereka berbagai dua kemenangan dari empat pertemuan lain. Pada pertemuan di Indian Wells, Swiatek kehilangan servis pada awal setiap set.
“Mental saya harus kuat karena saya harus berjuang hingga poin terakhir. Simona adalah petenis yang punya mental sangat tangguh dan dia tak akan mudah menyerah,” tutur Swiatek.
Selain ketangguhan Halep, ada faktor lain yang membuat Swiatek berjuang keras. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, kali ini, dia berada pada posisi lebih tinggi dalam peringkat dunia dibandingkan Halep (peringkat ke-26) dan itu membuatnya cukup tertekan.
“Sebelumnya, saya selalu bermain tanpa beban karena saya bukan favorit. Tetapi, kali ini berbeda. Jadi, saya berusaha keras untuk tampil lebih baik dari dia,” katanya.
Ketangguhan mental itu diperlihatkan Halep dalam perjalanan kariernya setelah pulih dari cedera betis dan lutut kiri. Cedera itu membuatnya absen dari Grand Slam Perancis Terbuka dan Wimbledon 2021.
Mental saya harus kuat karena saya harus berjuang hingga poin terakhir. Simona adalah petenis yang punya mental sangat tangguh dan dia tak akan mudah menyerah. (Iga Swiatek)
Mengawali musim 2022, Halep menjuarai turnamen WTA 250 Melbourne, meski dia hanya mencapai babak keempat Australia Terbuka. Setelah itu, dia mencapai semifinal WTA 500 Dubai dan WTA 1000 Indian Wells.
Fritz ke semifinal
Pada tunggal putra, petenis tuan rumah, Taylor Fritz, kembali ke semifinal untuk dua musim beruntun. Dia mengalahkan Miomir Kecmanovic 7-6(5), 3-6, 6-1 untuk bertemu Andrey Rublev yang menang atas Grigor Dimitrov 7-5, 6-2. Pada Indian Wells Masters 2021, yang menjadi hasil terbaik hingga saat ini, Fritz dihentikan Nikoloz Basilashvili pada semifinal.
“Saya harus meningkatkan level permainan untuk melawan Rublev. Saya tidak tahu apa yang terjadi hari ini karena saya tidak tampil dengan baik. Pada satu momen set kedua, saya seolah lupa caranya bermain tenis,” kata Fritz yang membuat tiga double fault beruntun pada set tersebut.
Pemenang dari laga Fritz melawan Rublev akan berhadapan dengan pemenang persaingan sesama petenis Spanyol beda generasi, Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz. Ini menjadi pertemuan kedua mereka setelah Nadal mengalahkan Alcaraz pada babak kedua Madrid Masters 2021. (afp/reuters)