Rafael Nadal akan ditantang yuniornya, Carlos Alcaraz, pada semifinal turnamen tenis Indian Wells Masters. Setelah kalah di Madrid pada 2021, kini Alcaraz memiliki bekal untuk menantang Nadal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, KAMIS - Spanyol, salah satu sumber kekuatan tenis tunggal putra, memamerkan kehebatannya pada turnamen ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells. Salah satu semifinal tunggal putra akan mempertemukan sesama petenis Spanyol dari generasi berbeda, Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz.
Ketika era kejayaan Nadal, yang akan berusia 36 tahun pada Juni, belum berakhir, Spanyol memiliki bintang baru, yaitu Alcaraz yang masih berusia 18 tahun. Berdasarkan posisi dalam peringkat dunia, Alcaraz dengan peringkat ke-19 masih berstatus tunggal putra nomor empat Spanyol di bawah Nadal (peringkat keempat dunia), Roberto Bautista Agut (15), dan Pablo Carreno Busta (16). Namun, Alcaraz memiliki potensi untuk segera menggeser posisi Agut dan Busta.
Untuk pertama kalinya, Alcaraz mencapai semifinal turnamen level ATP Masters 1000 setelah hasil terbaiknya selama ini adalah babak ketiga Paris Masters 2021. Dia akan berhadapan dengan Nadal setelah mengalahkan juara bertahan Indian Wells Masters, Cameron Norrie. Di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, Kamis (17/3/2022) waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia, Alcaraz menang 6-4, 6-3.
Tepat sebelum Alcaraz bertanding, Nadal harus menggali seluruh kemampuannya untuk mengalahkan Nick Kyrgios (Australia). Dia bermain selama dua jam 46 menit untuk menang 7-6 (0), 5-7, 6-4. Pertemuan Nadal dan Alcaraz pada semifinal, Sabtu (19/3/2022) waktu setempat, akan menjadi pertemuan kedua mereka setelah babak kedua Madrid Masters 2021. Saat itu, Nadal mengalahkannya 6-1, 6-2.
“Sangat sulit ketika melawan Rafa, tetapi saya akan menikmatinya. Tidak setiap hari saya memiliki kesempatan bertanding melawan idola saya,” tutur Alcaraz yang menjadi semifinalis termuda di Indian Wells setelah Andre Agassi pada 1988.
Dia tak dapat menandingi Nadal pada pertemuan di lapangan tanah liat Madrid. Tetapi, setelah momen tersebut, Alcaraz memiliki beberapa kesempatan berlatih dengan Nadal. Kemampuannya pun berkembang di bawah asuhan pelatihnya, mantan petenis Spanyol, Juan Carlos Ferrero. Alcaraz bisa mencapai perempat final Grand Slam AS Terbuka 2021 dan menjuarai ATP 500 Rio de Janeiro 2022.
“Saya sangat gugup ketika akan bertemu Rafa saat itu. Sekarang, pengetahuan saya untuk bertanding melawan dia bertambah. Sepertinya, pertandingan di sini akan berjalan berbeda. Bisa saja, Rafa akan menghancurkan saya lagi, tapi tak ada yang tahu apa yang akan terjadi,” kata Alcaraz dalam laman resmi Asosiasi Tenis Profesional (ATP).
Meskipun Alcaraz baru memulai karier dalam arena tenis profesional pada 2018, Nadal (yang menjadi petenis profesional 17 tahun sebelumnya) sangat mewaspadai yuniornya itu. “Perjalanan kariernya melaju dan tak akan terhenti. Dia punya motivasi besar dan berkarakter pekerja keras. Saya tak ragu bahwa dia akan menjadi rival berat dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, saya pun senang ada bintang baru dari negara saya. Saya berharap yang terbaik untuknya,” tutur Nadal.
Dalam perempat final, Nadal tak tampil dalam performa terbaik, terutama saat servis. Dia melakukan tujuh double fault yang merupakan bagian dari 35 unforced error yang dibuatnya. Tetapi, tiga kali juara Indian Wells Masters itu bermain lebih baik pada momen yang tepat, yaitu pada set ketiga.
Sangat sulit ketika melawan Rafa, tetapi saya akan menikmatinya. Tidak setiap hari saya memiliki kesempatan bertanding melawan idola saya. (Carlos Alcaraz)
Nadal menggagalkan break point Kyrgios pada awal set dan mencuri servis petenis Australia itu pada gim kedelapan hingga membuatnya unggul 5-3. Kemenangan atas Kyrgios membuatnya tak terkalahkan dalam 19 pertandingan pada musim ini.
“Saya bermain lebih baik pada set penentuan. Servis dan pengembalian servis makin solid. Nick adalah petenis berbahaya saat dia punya motivasi. Jadi, saya sangat senang bisa menang,” komentar Nadal.
Kyrgios memiliki senjata berupa servis dan groundstroke yang meluncur deras, sehingga sulit dikembalikan saat diterapkan di lapangan keras. Akan tetapi, kariernya selalu terkendala dengan sikap pemarah dan tak sportif hingga berkali-kali mendapat sanksi denda dan skors.
Setelah bersalaman dengan Nadal dan wasit, dia menunjukkan tindakan tak sportif dengan membanting raket. Untungnya, raket tak memantul hingga melukai penonton atau petugas lapangan.
Tiket semifinal lain pada tunggal putra akan diperebutkan pada pertandingan Jumat, yaitu antara Miomir Kecmanovic dan Taylor Fritz serta Andrey Rublev melawan Grigor Dimitrov.
Pada hari yang sama, persaingan tunggal putri memasuki semifinal yang mempertemukan Simona Halep dan Iga Swiatek serta juara bertahan, Paula Badosa, dengan Maria Sakkari. (reuters)